Mau nanya dong hehe, umur kalian berapa sih? Harus dijawab! Titik! Kalau author 17tahun, bulan juli ini 18th.😂 jujur berasa tua awokawok :v
Vote dan Bomkoment yaak lup yu al. Wkwk
Happy reading~
Dan akhirnya Ayla memutuskan tidak mengambil handphonenya. Meski beberapakali dapat paksaan dari Kivyar dan Hani.
Dentuman musik kini merasuki rumah Felix yang besar. Yah Felix mengundang DJ, katanya akan lebih seru jika semua berjoget ria karna mabuk.
Ayla menepuk jidat, Ia mencari sosok Mars yang menghilang begitu saja. Sebenarnya Ayla ingin menanyakan bagaimana dulu Mars mendapatkan foto Zen bersama orang lain. Itu masih mengganjal.
Pandangan Ayla tertuju pada laki-laki dan perempuan itu, yang kini berbicara.
"Halo," sapa Ayla.
Keduanya menoleh. Sedangkan Ayla terdiam menatap betapa cantiknya gadis dihadapannya. Beberapa detik Ia melirik Mars.
Gadis dengan gaun putih itu tersenyum manis lalu menyapa balik, tapi tidak dengan Mars. Ia hanya berwajah seadanya.
"Ini calon tunangan lo?" tanya Ayla pada lelaki semampai di depannya.
Tapi yang menjawab malah perempuan itu, "iya, hehe."
Ayla tersenyum, "salam kenal, gue Ayla Atthya."
"Gue Viola."
"Gue pinjem Mars dulu ya, ada yang mau diomongin." Tarik Ayla pada lengan Mars.
Viola melirik cemburu, meski pada akhirnya mengangguk kecil.
Setelah membawa Mars ketempat yang lebih sepi, Ayla melepas tangannya.
"Kenapa?" tentu saja itu pertanyaan dari Mars.
"Sebelumnya maaf udah narik lo kesini. Hehe. Gue cuman mau nanya masalah foto yang lo kirim," ucap Ayla hati-hati.
"Foto?"
"Foto Zen sama cewek," ragu Ayla sedikit merasa canggung.
"Oh."
Ayla menggaruk kepalanya sembari menggigit bibir bawahnya. Sungguh begitu sulit bertanya masalah Zen tanpa orang tahu kalau kita sedang panasaran dan memastikan sesuatu.
"Lo minta gue cium?"
Pertanyaan itu membuat Ayla melotot tak percaya. Setan apa yang merasuki Mars sehingga ngomong ngelantur.
Ayla segera menggeleng. "Enggak."
Wajahnya yang datar dan teramat santuy itu membuat Ayla kehilangan roh.
"Berhenti mainin bibir lo."
"Ha?" Ayla kurang ngeh. Lalu ia berpikir sejenak, kemudian menggangguk paham sembari berkata. "Sorry."
"Iya."
Dalam hati Ayla mengumpat. Sungguh ada apa dengan Mars? Ayla jadi bingung harus bertanya apa tidak.
"Tadi mau bilang apa?"
Ayla menatap Mars lalu menggeleng ragu. "Gak, gak jadi."
Ayla segera kabur dari sana. Sedangkan Mars menahan tawanya dibalik bibir tipis itu.
Sumpah! Mars kenapa gitu? Kok serem? Jantung gue jadi mau meledak saking shock-nya sama pertanyaan Mars. Nggak pernah gue sangka dia bisa ngomong kek gitu.
"Aylaaaaa," teriak Kivyar.
Ayla segera menghampiri Kivyar. "Kenapa?"
"Pacar gue ilang," katanya ngelantur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy Killer
Teen Fiction♪「DALAM MASA REVISI」 ♪ BUDAYAKAN PENCET FOLLOW. NO PLAGIAT!! Highest rank!!! #1 in menulis [14/09/2019] #3 in kiss [07/07/19] #2 in perusuh [12/09/2019] #3 in genk [12/09/2019] #2 in nakal [12/09/2019] #2 in troublemaker [21/11/2019] #3 in ceritasm...