Chapter 9

46 17 0
                                    

Flashback on

"Dian"
"Ne?"
"Ayo pulang sudah agak sore ini"
"Oh ne. Kajja" Ucap Dian sembari tak sadar bahwa ia menarik tangan Vero menuju parkiran sekolah.
"Baiklah kita sudah sampai di parkiran. Kau membawa motor bukan?" Tanya Dian.
"Ne" balas singkat Vero.
"Oke"

Hening

"Kau tak mau melepaskan genggaman tanganmu di tanganku? Apakah kau nyaman?" Tanya Vero dengan nada menggoda

Dan benar saja.. Dian yg reflek kaget bagaimana bisa ia menggenggam tangan Vero erat dari tadi? Secara singkat Dian melepaskan tangannya dari tangan vero.

"Hahahaha kau ini sangat lucu" ucap vero jujur.

"Aishh sudahlah cepat kita pulang" ucap Dian dengan rona merah di pipi chubby nya.

"Hahaha ne ..ne.."

"Oh ya di"

"Mwo?"

Dian tersentak kaget ketika Vero melilit kan jaket yg ia pakai di pinggang Dian.

"Gomawo" ucap Dian

Vero membalasnya dengan senyuman singkat.

"Nah.. naiklah ke motor sekarang dan pakailah helm ini"

"Baik"

🦋🦋🦋

"Eum.. terima kasih ya Vero." Ujar Dian ketika telah sampai di depan komplek perumahan nya.

"Sama-sama nyonya galen Raiya"

Blushh

"Ya sudah.. aku pulang dulu ya. Bye di"

"E-eh Vero tunggu" teriak Dian saat Vero sudah lumayan jauh.

"Yah.. ini jaket nya belum aku kembalikan" monolog Dian sembari memperhatikan jaket laki-laki yg akhir-akhir ini mewarnai hidup nya.

"Baiklah akan aku kembalikan esok hari" monolog Dian lagi.

Flashback off

🐰🐰🐰

"Dian..Dian" panggil Eomma Dian di depan pintu kamarnya

Lamunan Dian yg sedang flashback dengan kejadian tadi pun buyar.

"Ada apa Eomma?" Tanya Dian saat sudah membukakan pintu kamarnya.

"Itu ada angel di ruang tamu"

"Hah? Anak itu mau apa ke sini?"

"Molla.. kajja kamu turun kebawah sana temani angel. Eomma mau merapihkan meja makan dan menata makanan untuk kita makan malam. Ajak angel makan malam disini juga ne."

"Ne Eomma"

Setelah itu Dian turun kebawah lebih tepatnya ke ruang tamu.

"Ngel"

"Eh di"

"Ada apa kamu kesini?"

"Hehe mau nagih cerita kamu"

Dian memutar bola matanya malas.

"Hanya itu?"

Angelina mengangguk-angguk kepala nya antusias.

"Ada-ada saja sahabat ku ini" batin dian.

"Baiklah,nanti aku akan ceritakan di kamar ku saja setelah kita makan malam"

"Ne"

"Aku mau membantu Eomma menata makanan"

"Aku ikut di.." ucap Angelina.

Akhirnya mereka berdua membantu Eomma dian menata makanan.

🐣🐣🐣

"Nah bagaimana cerita nya?" Tanya angel antusias setelah mereka berdua sudah didalam kamar Dian.

"Jadi seperti ini.."

Dian pun menceritakan dari awal bagaimana yg ia alami saat bersama Vero tanpa di lebih kan dan dikurangkan. Dian juga menceritakan tentang rasa aneh yg ia miliki akhir akhir ini saat bersama Vero.

"Ekhemm..jadi, sahabat ku satu ini sudah mulai jatuh cinta ya" goda angel.

"Yakk.. ti-tidak kok" gugup Dian.

"Hahahahaha" tawa angel menggelegar di kamar Dian saat itu.

Tokk tok..

Suara ketukan pintu terdengar.

"Eomma? Eomma kenapa menangis?" Tanya Dian saat membukakan pintu kamarnya.

"Di.. hiks.. kakek mu meninggal dunia" ucap Eomma Dian sesenggukan.

Tubuh Dian ambruk saat itu.

"Di.. hei"

"Angel.. kakek.. kakek..hikss"

"Kamu yg sabar di.."

"Eomma? Eomma dimana ngel?" Tanya Dian.

"Eomma mu langsung pergi menuju kediaman kakekmu tinggal"

"Aku mau ikut"

"Kamu masih sakit. Lihatlah.. kau demam di" ujar Angelina saat punggung tangannya merasakan panas saat di dahi Dian.

"Hikss.. hikss.."

"Yg sabar di.. aku tau kamu kuat. Kamu bisa kok lewati ini semua" ucap Angel yakin.

Angelina tau pasti bahwa Dian itu sangat dekat dengan kakek nya. Terlebih kakek yaitu ayah dari Eomma nya. Sedangkan kakek yaitu ayah dari appa nya sudah meninggal dunia saat Dian masih TK.

"Kamu istirahat saja ya. Aku menginap di rumah mu untuk beberapa hari."

"Terima kasih ngel"

Angel membalasnya dengan anggukan kepala dan tersenyum kecil.

💐💐💐

Saat jam menunjukkan pukul empat pagi.. angel sangat panik karena Dian sahabat nya masih demam. Dan demam nya tidak turun-turun.

"Di..kamu ga usah masuk sekolah dulu ya.kamu masih sakit" ucap Angel khawatir.

"Iya" balas Dian dengan suara serak.

"Aku akan menemanimu di. Jangan khawatir"

"Kau sahabat terbaik. Terimakasih"

"Ne"

Dan setelah itu, Dian terlelap lagi dan HP Dian berdering saat jam menunjukkan pukul 6 pagi.

"Vero" gumam angel.

"Halo ver" sapa angel saat sambungan telepon tersambung.

"Eh ngel. Diannya mana?"

"Itu.. dia tidak masuk sekolah dulu. Dian demam"

"Demam? Kok bisa?" Tanya Vero.

"Panjang ceritanya. Gue minta tolong ya. Tolong kasih tau ke guru piket dan wali kelas buat gue sama Dian. Gue harus ngerawat Dian."

"Ok."

Panggilan telepon terputus.

"Dian.. semoga cepat sembuh ya." Ucap Angel melihat Dian terbaring lemah.

"Baiklah,aku akan membuat kan bubur untuk Dian dan membeli obat di apotek untuk nya" monolog Angelina.

Kemudian,ia pun keluar dari kamar dian.. meninggalkan Dian yg sedang terlelap di alam mimpi.

🌻🌻🌻

TBC

Jangan lupa vote and comment

Gomawo

See you

-Author-

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang