Chapter 10

50 18 2
                                    

Tekan bintang di pojok kiri bawah. Jangan lupa

Tetap vote ya readers

Hargai karya orang

Thanks.

Happy reading ^^

-------------------------------&--------------------------------

"Bubur untuk dian sudah jadi ala chef Angelina almatera" Ucap angel senang dengan ala ala chef ternama.

"Baiklah.. sekarang tugasku setelah bubur ini jadi adalah beli obat untuk Dian"

"Hmm.. tapi bagaimana ya. Dian sendiri disini dan aku harus keluar rumah. Ga tega ninggalin tuh bocah" lanjut monolog Angelina.

🐣🐣🐣

"Angel.. ngel" Racau dian.

"Ngel.."

"Hei.. sudah bangun? Sudah enakkan ?"

"HUAAAAA" teriak Dian.

Seseorang yg di samping Dian kaget dan reflek menutup kedua telinganya.

"VERO! KOK KAMU ADA DISINI?? ANGEL MANA?" tanya Dian agak terkejut eum.. masih dibilang terkejut sangat terkejut.

"Angel lagi beli obat buat kamu di apotek" balas lembut Vero.

"Ya Tuhan.. ini ada apa lagi dengan jantung ku? Mengapa berdetak kencang saat bersamanya?" Batin dian.

"Di.."
"Eum?"
"Ini angel tadi sudah buatkan bubur buat kamu. Kamu makan ya bubur nya,jadi setelah angel pulang bawa obat.. kamu tinggal minum obat nya"

Anggukkan kepala Dian membalas ucapan Vero.

"Aku suapin ya"

Kalimat itu membuat dian membulatkan matanya sempurna dan pelaku yg membuat dian seperti itu hanya terkekeh kecil.

"Ayo.. buka mulut nya. Pesawat mau masuk.."

"Ish.. Vero. Aku bukan anak kecil lagi tau" balas Dian sembari mempoutkan bibirnya lucu.

"Iya-iya"

"Aku makan sendiri aja"

"Eits..No No No"

"Ish Vero mah"

"Aku bilang engga.  Tetap engga ya dian galen Raiya"

"A-apaan sih ver"

"Cieee blushing" ucap vero menoel pipi merah padam nya Dian.

"Udah sini aku yg suapin"

Akhirnya Dian hanya pasrah dan menurut saja dengan Vero. Dibalik pintu kamar Dian ada seseorang yg tertawa cekikikan tapi ditahan karena tidak mau ketahuan. Siapa lagi kalau bukan Angelina Almatera? Yap.. gadis blasteran itu sudah pulang dari apotek dan kepo nya muncul saat sudah di depan pintu kamar sahabat nya.

"Eum.. kamu sudah makan ver?" Tanya Dian.

"Belum"

"Ih kamu Harus makan.. sini gantian aku yg suapin kamu"

"Iya iya" balas Vero dengan kekehan.

Mata mereka  beradu pandang sampai dian memutus kontrak mata mereka.

"Kamu kok ga masuk sekolah?" Tanya Dian saat ia melihat Vero memakai seragam sekolah.

"Karena aku mau ngerawat masa depan aku yg lagi sakit"

"E-eh.. nuguya?"

"Kamu"

🌹🌹🌹

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang