Chapter 23

21 7 0
                                    

Happy reading ^^

Sekarang, ketiga perempuan itu masuk ke dalam rumah. Menghangatkan diri di dalam rumah sangat nyaman, apalagi di luar turun hujan. Langit sedang berduka.

"AKHIRNYA YA KITA BISA NGUMPUL BARENG BERTIGA LAGI!" Seru Giny, perempuan yang satu ini sangat excited.

Dian menanggapi dengan senyuman.

"Secangkir coklat panas, sepertinya cocok untuk peneman dikala hujan. Ada yang mau?" Tawar Dian.

Kedua gadis blasteran luar negeri yang berbeda itu menganggukkan kepala.

🐰🐰🐰

"Selamat dinikmati", ucap Dian saat menaruh tiga cangkir coklat panas.

"Thanks my friend", balas Angel ramah.

"Danke kakakku", balas Giny.

"Bahasa Jerman?" Tanya Dian cepat.

Giny mengangguk, kini perhatiannya tertuju ke arah lengan kakak sepupu yang sangat disayanginya.

"sorry, what's wrong with your arm? Seperti sebuah sayatan"

Dian terbisu di tempat duduknya. Ia tak tahu harus jawab apa.

Angel tahu apa yang dirasakan oleh sahabatnya. Mau tak mau, dirinya berbisik ke telinga Giny.

Giny pun terkejut bukan main. Dua kata yang mampu dirinya terlonjak kaget.

Self injury

Giny menatap ke arah kakak sepupunya yang diam. Ia bergegas memeluk kakak sepupunya itu. Menangis karena yakin ada alasan di balik kejadian tersebut

"Hiks... Kak Dian gak kenapa-kenapa kan? Kak Dian masih ngerasa ada yang sakit?" Tanya Giny yang khawatir.

Wajar, Giny merupakan anak tunggal. Sama seperti Diana... Makanya Giny sangat menyayangi Diana. Dia menganggap Diana itu seperti kakak kandungnya sendiri.

"Look at me", ucap Dian ke Giny.

"Kakak ga kenapa-kenapa Giny... Kakak baik-baik aja", lanjut Dian.

"Janji ya kakak gak akan begini lagi? Promise?" Tagih Giny dengan mengajukan jari kelingkingnya sembari menghapus air mata.

Kekehan kecil keluar dari mulut Dian.

"Promise", janji Dian dengan mengaitkan jari kelingkingnya.

Angel yang melihat itu, langsung memeluk kedua saudara tersebut.

Biarkanlah hujan menjadi saksi bisu dari perjalanan hidup mereka.

"Katanya kamu mau cerita, gimana kamu bisa disini? Terus sekolah kamu yang di Amerika gimana dek?" Tanya Dian setelah melepas pelukan.

"Giny itu dikasih libur kak"

"Ih enak... Kok bisa?" Angel bertanya lagi.

"Karena aku termasuk murid yang akan pertukaran pelajar"

Dian langsung mengerutkan keningnya

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang