Chapter 18

33 9 1
                                    

Flashback On

"Vero" lirih Dian

Vero yg terpanggil hanya menoleh dan tersenyum lalu melanjutkan Permainan untuk memperoleh boneka yg di inginkan gadis di sampingnya. Tapi itu bukan Dian

Dian hanya bisa menangis melihat mereka yg berada di hadapannya. Entah kenapa tubuh nya kaku untuk menghampiri Vero dan gadis yg ia tak kenal. Dian ingin mencurahkan segala perasaan nya ke sahabat nya. Gadis ini kembali termenung ketika melihat sesuatu di layar HP nya.. 6 July.. hari dimana ia lahir ke dunia dan pahit yg diterima

Flashback OFF

"Dikacangin itu sungguh senang.. amat senang.. di kacangin lagi sungguh senang.. lalalalala"

Lamunan Dian akan mimpi itu buyar ketika dirinya mendengar nyanyian sahabat seper-gesrekkannya.

"Memang di kacangin buat senang ya ngel?" Tanya Dian polos

Angel mengerjap tak percaya..

"Iya senang banget di" Balas angel dengan senyum yg dibuat buat

Terdengar gelak tawa dari Dian

"Ketawa dah ketawa"

"Ya maaf.. tadi aku keingat mimpi semalam" jawab Dian lesu

"Hah? Oh iya kamu belum cerita di.. memang nya ada apa?" Tanya Angel

🦄🦄🦄

"Baiklah anak anak.. hari ini saya bebaskan kalian mau olahraga apa saja. Tapi saya sarankan lebih baik berlatih lagi untuk senam yg akan saya nilai mulai Minggu depan ya. Paham?" Ujar pak Kai

"Paham pak"

"Angel.. kamu tak ingin bertanya seperti biasanya?" Tanya pak Kai di akhiri kekehan

"Eh.  Hehe ga pak" jawab angel

"Baiklah kalian bisa berpencar"

"Gila! Malu aku di tadi" ucap Angel

"Sejak kapan kamu bisa malu ngel? Kan urat malu kamu udah putus"

"Sahabat laknat"

"Hahaha"

"Dian"

Mimpi itu kembali berputar di kepala Dian

"Hei" tepuk seseorang di bahu Dian

"Eh? Ve-vero?"

"Kenapa? Kok keringat dingin begini? Sakit?" Tanya namja Chingu nya itu

"Eum.. ga kok ini.. ini tuh..emm"

"Dian belum sarapan makanya begini" ucap Angel yg daritadi bersama Dian

"Makasih ngel" ucap Dian tidak bersuara ke angel

Angel hanya tersenyum

"Ayo makan di kantin" ajak Vero

"Tap-

"Ga ada penolakan cantik"

Angel hanya tertawa kecil

"Oh ya ngel. Lu tadi di cariin sama Jo"

"Oke sip. Dia juga udah chat gue"

"Dian.. duluan ya" lanjut angel ke Dian

🐣🐣🐣🐣

"Halah ga asik kamu di" rengek angel

"Belajar angel.. daritadi matanya fokus ke laptop Mulu" Dian bagaikan ibu yg tengah menasihati anaknya

"Nanti bentar lagi. Serius deh"

"Bentar bentar Mulu.. bentar nya kamu tuh beda tau"

"Seriusan bentar lagi.. tuh tuh liat deh.. ganteng ya oppa nya" angel tersenyum melihat wajah pemeran cowo di drakor yg ia tonton saat ini

"Ngel.. kamu udah habis 2 film drakor lho.. belajar ga?!"

"Iya-iya cantik" jawab angel lemas

"Nah gitu dong" ucap Dian melihat angel sudah meletakkan laptop ketempat semula

Hening

"YA AMPUN KOK CEPAT BANGET SIH UDAH MAU ULANGAN KENAIKAN KELAS"

"BERISIK ANGEL"

🐼🐼🐼

"Istirahat dulu di.. udah ngebul nih kepala"

Dian melirik angel

"Ya udah iya"

Angel akhirnya bernafas lega

"Eh ngel"

"Naon?"

"Yg tentang mimpi itu.. maks-

"Mungkin kamu terlalu sayang sama Vero dan takut kehilangannya di"

"Kebiasaan motong omongan aku terus nih"

"Tapi serius deh.. kamu tau darimana?" Tanya Dian

"Cari di Mbah Google"

"Niatnya"

🐼🐼🐼

"Cuma penjaskes aja nih yg ulangan nya praktik?"

"Yoi" jawab Vero ke Jo

"Terus bro, mau sampai kapan lu belum bilang ke Dian soal ini?"

Vero termenung

"Halah kebiasaan nih orang malah ngelamun" jo kembali memainkan play station nya

"Mumet gaes kepala Barbie"

"Sabar ngel.. masih ada 4 hari lagi" ucap Dian

"4 hari lagi lama Dian sayang" gemas angel

"Cowo cowo kemana dah"

"Entahlah"

"My angel" teriak jo

"Babang Jo" balas angel

"Geleuh ih Juleha" ucap Dian ke angel

"Nah tuh si Vero" tunjuk angel ke seseorang yg berada disebelah cowonya

Dian terdiam

Entah kenapa ia merasa firasat yg akan membuat dirinya ga akan rela

🐰🐰🐰🐰

"Dimakan di ice cream nya..nanti mencair" tegur Vero

Dian hanya bisa menatap wajah Vero tanpa minat membalas ucapan nya

Angel dan jo hanya menjadi penonton yg tak ingin ikut campur dengan urusan mereka takut tambah runyam

"Kenapa kamu baru kasih tau aku ro?" Lirih Dian

Tanpa Dian tau.. suara lirihan nya menyayat hati Vero.

Dian tersenyum kecut ketika Vero tak kunjung menjawab pertanyaan nya

"Chagiya.. a-

"Aku paham kok ro. Aku akan pahami semua urusan kamu" sela Dian

"Ke negara mana kamu pertukaran pelajar?" Lanjut Dian bertanya

"Jerman"

"Mau di akhiri aja atau-

"Gwenchana..aku kuat kok kalau kita hubungan jarak jauh" sela Dian lagi dan tersenyum

Vero tersenyum juga lalu mengacak rambut kekasihnya itu

"Dimakan lagi dong ice cream nya"

"Iya ro" ucap Dian

"Jangan nangis lagi.. cukup kali ini kamu nangis gara-gara aku di. kalau kamu nangis malah jelek tuh mukanya" ledek Vero

Dian hanya tertawa namun miris tertawa nya

"Semoga ini bukan yg terakhir kita bisa seperti ini" batin Dian.

🐾🐾🐾🐾

TBC

Jangan lupa vote and comment

Thanks

This FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang