Chapter 33: Hari Kelima

2.5K 248 0
                                    

Suara dengung orang mengobrol terdengar keras di ruang makan hotel. Beberapa orang menyapa Brianna yang dibalas dengan senyum dan anggukan. Gadis itu terlihat sedikit lelah setelah semalaman menunggui Pak Alvin. Kondisi kaki bapak setengah baya itu tidak terlalu parah, tapi beliau terpaksa tidak bisa mengikuti kegiatan training hari ini dan beristirahat di kamar hotel.

Rencananya hari ini mereka akan melanjutkan outbond. Konsep communication leadership masih dijalankan namun sekarang berbentuk amazing race. Setiap kelompok akan diberi tugas dan bekal sebagai modal, kemudian mereka akan melakukan tugas yang diberikan lalu diakhiri dengan berkano atau berperahu. Berbeda dengan hari pertama, hari ini cuaca cukup mendukung.

Brianna mengikuti tim pertama yang mengendarai jeep ke lokasi tugas pertama. Bensin yang mereka miliki diperkirakan tidak cukup jika harus menyelesaikan lima tugas, seorang peserta mengusulkan untuk berjualan bekal yang mereka bawa. Brianna tidak menyangka kalau tim itu bisa menukar buah apel dan minuman isotonik yang dibawa sebagai bekal, menjadi bensin. Selain itu, mereka juga berhasil menjual lima bungkus ikan asin sebagai tugas pertama.

Kemudian di tugas kedua, mereka menuju terminal bus dan mencari seseorang untuk mendapatkan peta menuju tugas ketiga. Orang itu memberikan kalimat tebak-tebakan yang harus dipecahkan dalam waktu tertentu. Tugas ketiga, adalah beberapa aktivitas yang membutuhkan koordinasi antar kecekatan dan otak. Di tugas keempat, hampir terjadi perpecahan dalam tim. Mereka diharuskan menurunkan ego untuk bersatu dengan tim lain dalam menentukan pemenang yang akan mendapatkan perahu untuk tugas kelima. Masing-masing tim masih merasa harus bersaing. Setelah perdebatan panas, salah seorang peserta mengusulkan untuk coopetition, gabungan antara cooperative dengan competition. Mereka menurunkan ego dan menemukan jalan keluar dari masalah itu dengan mengirimkan perwakilan tim untuk menaiki perahu sedangkan yang lain mengikuti dengan memakai kano.

Seumur hidup, Brianna tidak pernah menaiki kano apalagi mengendarainya di air. Bunga langsung menolak mentah-mentah tantangan dari Jay. Dia lebih memilih duduk di keteduhan sambil menunggu selesai. Sebaliknya, Brianna tergoda tantangan itu.

"Kang, ini berapa meter dalamnya?" tanya Brianna pada Kang Faris setelah memakai rompi pelampung dan helm keselamatan.

"Sekitar 30 meter, Mbak," sahut Kang Faris. Sejenak Brianna terpana, hampir saja dia mengurungkan niat ketika dilihatnya senyum Jay yang terlihat mengejek. Darahnya mendidih oleh tantangan.

"Oh, oke. Aku berani," ucapnya tegas, mengusir rasa takut yang membayang.

Jay masuk ke dalam kano dan duduk di bagian depan, sedangkan Brianna mengambil tempat di bagian belakang. Jay menginstruksikan pada Brianna bagaimana mengayuhkan dayung. Awalnya gadis itu kesulitan mengayuh, tapi akhirnya dia bisa menyesuaikan diri. Hal yang tidak dibayangkannya adalah ternyata bagian belakang kano adalah bagian yang mengarahkan tujuan.

Separuh jalan, bahu Brianna mulai terasa sakit. Terik matahari terasa menyengat. Gadis berkacamata itu memperbaiki letak kacamatanya yang melorot sambil mengusap keringat di pucuk hidungnya. Jay merasakan gerakan Brianna, dia menoleh sekilas.

"Kamu capek? Mau istirahat dulu?" tanya Jay sambil menarik dayungnya.

"Thanks God, kamu ngerti juga. Bahuku sakit." Brianna terkekeh sendiri.

Air danau terlihat gemerlap terkena cahaya matahari. Baru saja mereka beristirahat, sebuah perahu motor melintas dekat sekali. Gelombang air, mengombang-ambingkan kano. Air memercik ketika Brianna dengan sekuat tenaga menjaga keseimbangan. Gadis itu kaget dan panik ketika keseimbangan kano terganggu. Bayangan tercebur dalam danau yang dalam sampai tidak terlihat dasarnya, membayangi benaknya.

"Brianna, calm down. Jangan panik dan jangan banyak gerak," seru Jay dengan suaranya yang tenang.

Sejenak Brianna memejamkan matanya dan mengatur napas. Beberapa menit kemudian, air kembali tenang. Dia menghela napas lega. Mereka kembali mendayung dengan kecepatan stabil sampai tiba di titik akhir. Vendor outbond dan para peserta menyambut kedatangan mereka. Rupanya mereka adalah dua orang terakhir yang sampai.

"Thanks ya, Jay. Buat nenangin aku pas di danau tadi." Jay tersenyum dan mengangguk. Saat itu Brianna merasa, sepertinya mereka akan bisa berteman.

Miracle Work Of Happiness (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang