Adrey dan Natha serius memperhatikan layar laptop yang berada di hadapan mereka, disana menampakkan wajah kedua orang tua Natha. Ayah Natha terus mengeluarkan petuah-petuahnya. Ternyata Natha juga tidak boleh absen kali ini. Sebenarnya tidak ada yang mereka sampaikan untuk Natha karena sepertinya menasehati keduanya lebih baik secara langsung.
"kapan kalian akan berkunjung?" Tanya Carry manatap keduanya penasaran dari seberang sana.
Adrey melirik Natha yang tidak meliriknya sama sekali. Ternyata melihat Natha sedang serius dari dekat seperti saat ini sangat menarik. Ingatkan Adrey dia harus sering-sering memperhatikan Natha untuk melihat raut langka seperti ini, biasanya wajah itu selalu menampilkan wajah lugu dan lebih sering menampilkan wajah bodohnya. Ups... jangan sampai Natha tau bahwa dia berpikir seperti ini, tapi wajah apapun yang di tampilkan Natha akhir-akhir ini wajah itulah yang selalu di rindukan Adrey, bahkan sekarang ia masih rindu, ingin rasanya Adrey...
"benarkan Ad?"
Ha?
Mulut Adrey sedikit terbuka tidak mengerti dengan apa yang di sampaikan Natha, matanya mengerjap memperhatikan Natha yang menuntut jawaban darinya.
"kalian berdua kenapa bertatapan seperti itu? Seperti tidak cukup saja waktu kalian berduaan" itu gerutuan dari Cessa karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari mereka berdua malah asik bertatap-tatapan seperti itu, menyebalkan. Cessa benar-benar tidak suka pria itu walaupun ia akui pria itu tampan tapi tetap saja Asley lebih unggul darinya lihat saja Asley anak pertama pria itu yang menjadi anak kedua.
Mereka berdua berdehem dan memutus kontak mata, ibu, ayah serta kakak laki-lakinya tersenyum-senyum entah karena apa, hanya wajah Cessa yang begitu kusut.
"mungkin jika nanti kami libur" jawarb Natha lembut
Adrey tergagap "em.. eh... ya, ya, mungkin jika kami libur"
Kedua orang tua Natha tersenyum memahami keadaan pengantin baru itu, tidak ingin mengusik lebih lama lagi Vidio call itupun berakhir. Natha mematikan laptop sedang Adrey sudah berbaring.
"aku seperti tidak asing dengan adik perempuan mu?"
Kepala Natha dengan spontan berbalik, tangannya yang tadinya akan menutup penuh laptop berhenti seketika.
"apa terjadi sesuatu hingga kau menggenalnya?"
Sungguh Natha benar-benar takut jika adiknya itu terkena masalah lagi, sudah cukup ia bermasalah dengan kontrak kerjanya kali ini jangan sampai ada lagi masalah lain yang menimpa gadis itu.
"tidak, hanya saja sepertinya..." Adrey berpikir sejenak "ah ya aku ingat, kami pernah bertabrakan di bandara dan aku benar-benar ingat gadis itu sekarang, bukankah dia kekasih direktur West International?"
Kepala Natha menggeleng tidak mengerti "setau ku di memiliki masalah dengan pria itu karena itu dia tidak datang di hari pernikahan kita" Natha sedikit ragu dengan kalimat yang akan di teruskannya "dan juga... karena dia tidak menyukai mu?" kapan otak Natha akan kembali seperti semula dan tidak mengeluarkan ocehan-ocehan yang tidak penting.
"What?"
Adrey langsung duduk menatap Natha tidak percaya. Hey mereka tidak pernah saling mengenal sebelumnya.
"dia membenci ku? Alasannya?"
Ehm....
Mata Natha menghindari tatapan Adrey untuk berpikir namun ia juga tidak tau apa yang sedang ia pikirkan, ah ya alasan, memangnya alasan apa? Oh...
"dia tidak menyukai mu karena menikah dengan ku"
Adrey terkekeh dengan percaya diri ia berkata "dia pasti menyukai ku bukan"

KAMU SEDANG MEMBACA
William's Queen (end)
Chick-LitWilliam Adrey Walter, seorang pengacara handal dengan reputasi sempurna dimata semua orang harus pulang kerumah karena harus menggantikan kakaknya untuk menikahi seorang gadis yang sudah menjadi tunangan kakaknya.