WQ-2

57.9K 1.7K 8
                                        


happy reading...

_____________________

Natha duduk memperhatikan perhiasan yang berjejer dibalik kaca-kaca yang melindunginya indah, benar-benar indah bohong jika ia mengatakan tidak ada yang menarik hatinya banyak bahkan ia pusing sendiri memperhatikannya dengan tidak sadar ia menunjuk beberapa untuk dicoba namun ketika mencobanya tidak ada yang sesuai dengan seleranya, cantik bukan berarti dia menyukainya.

"jika anda mau kami bisa mendisain yang terbaik seperti yang anda inginkan nona"

Pegawai itu tersenyum ramah kepada Natha yang mengerjap baru tersadar apa yang ia lakukan, ditambah lagi suara barithon disebelahnya membuat wajahnya memerah karena malu

"kalau begitu kami ingin disain yang terbaik seperti yang kami inginkan"

Rasanya mendengar kata 'kami' dari mulut pria itu membuat Natha merinding sendiri. Ia mengusap tekuknya dan mudur untuk duduk kembali disofa besar ditengah ruangan dan seseorang yang sepertinya adalah seorang disainer perhiasan juga datang mengahampiri mereka.

"kau ingin yang seperti apa?"

Natha berjengit dan menatap Asley dengan senyum segaris yang canggung kemudian merutuki dirinya sendiri sebelum menyerahkan semuanya kepada Asley.

"bukannya tadi kau yang mengatakan ingin memilih sendiri?" bujuk Asley dengan suara lembutnya. bukannya menenangkan Natha malah membuatnya semakin gugup entah takut atau apa ia sendiripun tidak tau perasaan macam apa itu dan kapan ia pernah berkata jika ia yang akan memilih sepertinya tidak ada kata seperti itu keluar dari mulutnya

"aku tidak mengatakan seperti itu, disain saja sendiri"

Asley mengulum bibirnya menahan senyuman yang ingin keluar dari mulutnya dan pegawai yang tadi melayani Natha juga ikut menahan bibirnya agar tidak tertawa mendengar nada berkilah dari Natha padahal ia sendiri yang mengatakan tadi.

Setelah itu Asley sibuk berdiskusi mengenai cicin pernikahan mereka, apasih yang direpotkan hanya sebuah cicin saja bisik hati Natha, karena jengah mata Natha sibuk berkeliaran memperhatikan permata-permata indah itu dari jauh.

"nona tidak ingin menambahkan disainnya mungkin?" Tanya pegawai yang tadi dengan senyum ramahnya

Asley tersenyum mendengar tawaran pegawai itu namun tidak dengan Natha ia malah mengerucutkan bibir dan menggerutu kesal kemudian menggelengkan kepala dan memalingkan wajahnya kembali

Asley membuka pintu untuk Natha dan kemudian berjalan kearah kemudi, begitu pintu samping Asley tertutup pria itu tidak langsung menjalankan mobilnya, ia bertanya kepada Natha kemana tujuan mereka terlebih dahulu selalu begitu walau ia tau ujung-ujungnya yang membuat keputusan adalah dirinya sendiri

"kau ingin kita mencari baju untuk mu terlebih dahulu atau melihat gaunmu dulu"

"tidak perlu mencari baju untukku aku sudah memiliki banyak baju"

Asley mengangguk dan masih mempertahankan senyuman diwajahnya. Wajar bila nada ketus yang keluar dari bibir manis gadis disampingnya gadis ini belum mencintainya tunggu saja hingga ia menjadi istrinya. Asley bertekat akan membuat gadis disampingnya tidak bisa berpaling darinya sama sekali.

Asley melajukan mobilnya perlahan untuk mengulur waktu agar bisa lebih lama berdua bersama gadis disampingnya walau mereka hanya membuka suara sesekali walau lebih didominasi suara Asley sebenarnya Natha hanya menimpali sesekali.

Sesampainya dibutikpun begitu sebenarnya bukan Natha tidak mau berbicara, rasa malunya ketika di toko perhiasan tadi belum juga hilang dan ia takut mengulangi kesalahan lagi melihat baju-baju indah tempampang jelas dihadapannya.

William's Queen (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang