Prang....
Shit....
Natha mendegus kesal melihat cairan yang tumpah dan beling-beling kaca yang berserakan dilantai. Ia memalingkan wajahnya ternyata semua orang yang duduk diruang tamu menatap terkejut kearahnya ia menampakkan deretan gigi putihnya.
Semua orang yang ada duduk diruang tamu saling melirik dan berpikir apa Natha mendengar percakapan mereka, Amira berdiri dan berjalan kearah calon menantunya mencoba membantu Natha.
"tidak perlu biar Sera saja yang membersihkan"
Carry juga datang dibelakang mereka dengan Sera yang baru saja Di panggil Carry. Natha memperhatikan raut wajah kedua ibu-ibu itu terlihat begitu murung ada apa? Namun tak ambil pusing Natha lebih memilih berjalan kearah belakang dan mencuci tangannya.
Amira meremas kedua tangannya cemas dan menatap kepergian Natha dengan gundah ia berbicara namun hanya cicitann kecil yang keluar.
"sepertinya dia mendengarnya"
Carry mengelus pundak Amira menenangkan dan mencoba tersenyum "maafkan anakku" cicitnya lagi
Carry menghela napas lelah "sudah tidak apa Am mungkin memang mereka tidak berjodoh"
Amira menundukkan kepalanya merasa sangat bersalah bukan hanya kepada sahabatnya itu melainkan seluruh keluarga Spark dan paling merasa bersalah kepada calon menantunya.
Begitu Amira dan Carry duduk seorang pria masuk dengan wajah kalut dengan dasi yang sudah di longgarkan dan sepertinya ia tidak sadar jika ia masih mengenakan dasi penampilannya benar-benar kacau sekarang.
Semulanya semua orang menatapnya namun hanya Carry dan Darwin yang bertahan menatapnya dan hanya Carry yang menyambutnya dengan senyuman sedang Amira dan suaminya langsung memalingkan wajah.
"duduklah nak" sambut Carry ramah
"terimakasih ma"
Amira menatap tajam anak sulungnya itu dan mendegus kesal, dengan spontan Amira mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya.
"bagaimana jika Adrey saja yang menggantikan Asley, lagi pula baru tadi pagi undangan disebar"
"mom" sahut Asley was-was
"apa?" sinis Amira
"sudah ada media yang memberitakan pernikahan ku dengan Natha"
Amira mendengus kesal "lalu kau ingin bagaimana? Natha menikah dengan mu begitu? Oh aku tidak akan membiarkan pria tidak bertanggung jawab sepertimu mengusiknya sedikitpun, aku tidak percaya ternyata aku tidak berhasil mendidik mu" diakhir kalimatnya Amira menahan airmatanya
"soal media yang membicarakanmu apa gunanya kau memiliki nama dan perusahaan besar jika itu saja tidak bisa kau urus memalukan, seharusnya aku tidak membiarkan adikmu pergi"
"Amy" tegur Carry lembut dan mengelus pelan tangan wanita itu sudah sekian lama berpisah namun watak wanita yang duduk disampingnya itu tidak berubah ketika marah selalu tidak bisa ia kendalikan semua yang keluar dari mulutnya.
"aku kira sopan satun mu berguna untuk semua orang tapi ternyata hanya dihadapanku saja yang begitu" setitik air mata sudah menetes di ujung mata Amira yang sedari tadi ia tahan.
Natha jalan perlahan dengan Sera yang membawa nampan dibelakangnya. Kening Natha berkerut melihat aura mencekam di ruang tamu itu ia mengambil duduk dikursi single tepat didepan Asley.
Senyum diwajah Natha sedikit canggung ia melirik kearah calon ibu mertuanya yang sudah menangis dengan ibunya yang mencoba menenangkan dan memberikan tisu.

KAMU SEDANG MEMBACA
William's Queen (end)
ChickLitWilliam Adrey Walter, seorang pengacara handal dengan reputasi sempurna dimata semua orang harus pulang kerumah karena harus menggantikan kakaknya untuk menikahi seorang gadis yang sudah menjadi tunangan kakaknya.