Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT]

Prolog

Cinderella or Monster TRAILER

Semua ini berawal dari petualang seorang gadis yang masih belum mengenal siapa jati dirinya sebenarnya.

Kim Mirae,

Seorang gadis dengan kedua bola mata indah sebiru lautan. Kulitnya putih pucat, rambutnya hitam sepekat malam, bibir kecilnya ranum, dan begitu padat dengan warna kemerahan. Ia cantik, sangat sangat cantik, sehingga siapapun yang melihatnya akan mengakui dan memujinya jika ia memang mahakarya tuhan yang luar biasa.

Namun, siapa sangka dibalik kecantikan rupa itu, ia adalah seorang gadis yang begitu bengis. Sebagian orang dari belahan bumi barat kini menamainya dengan sebutan 'The Queen of Darkness' ia merupakan salah satu dari golongan organisasi gelap yang sering melakukan tindakan kriminal kebeberapa wilayah di kota Oakland, California, Amerika Serikat.

Namun, hingga kini jejak kejahatannya tak kunjung diketahui. Mirae bekerja tak seorang diri. Ia bersama dengan kedua puluh satu anggotanya bekerjasama untuk melancarkan aksinya.

"Dark Queen ... Dark Queen"

Mirae mengelap sudut bibirnya yang berdarah. Semua bersorak akan kemenangannya. Ia menyeringai menatap lawannya yang kini tengah tumbang dibawah kakinya. Ia puas, sangat sangat puas saat menghajar habis seorang pria berotot dengan sebuah tatto penuh ditubuhnya. Ia hampir saja lepas kendali membunuhnya.

Mirae mengangkat kedua tangannya keatas hingga semua orang berhambur mengangkat tubuhnya dan memeriahkan kemenangannya.

Seperti inilah hidup bagi Kim Mirae.

Bertarung dan berkelahi sesuka hatinya. Tak peduli sekalipun ia masih berusia 19 tahun. Ia senang karena ia hidup bebas di Negara ini. Dinegara pesisir barat, California, Amerika Serikat.

Mirae berjalan menyusuri sebuah lorong gelap dan sepi, ia membawa sebuah tas hitam penuh dengan lembaran uang dollar didalamnya. Uang itu ia dapatkan dari hasil pertaruangan liarnya tadi.

Udara dingin malam yang menusuk tak lagi mengganggunya. Oakland adalah kota kecil dengan banyak keistimewaan di dalamnya. Kota ini adalah satu-satunya saksi atas dirinya selama ini.

Mirae menengadahkan wajahnya keatas, ia menatap ke langit-langit, dimana dirinya kini berpijak. Langit gelap tanpa bintang-bintang menjadi sebuah background diatas sana. Sangat kosong seperti kehidupannya selama ini. Sebenarnya apa yang ia cari selama ini? Terkadang pertanyaan itu terlintas dikepalanya. Namun ia segera mengenyahkannya.

"Kau menang?"

Mirae menghentikan langkah kakinya, tepat dibawah beberapa bangunan kumuh diantaranya. Ia melirik sebatas bahunya saat menyadari ada seorang pria tengah berjalan mendekatinya dari belakang.

"Aku menghubungimu seharian ini. Tapi kau masih saja tak mengacuhkanku,"kata pria itu lagi dengan suara beratnya.

Mirae sangat mengenal suara ini, suara dari seorang pria yang sedari kecil selalu mengganggu dan mengikutinya, kemanapun ia pergi. Mirae memutar tubuhnya untuk menatap pria itu."Hanbin,"cetusnya.

Kim Hanbin, seorang pria berperawakan tinggi tegap dengan rambut kecoklatan, ia juga memiliki sebuah tatto singa diantara dadanya yang terbuka. Pria itu adalah sepupu Mirae.

"Seharusnya kau tau jika aku paling tidak suka diganggu,"jawab Mirae ketus, setelahnya ia melemparkan tas hitam yang kini tengah mengalung di bahu kanannya itu kepada Hanbin. Hanbin menangkap tas itu dengan sigap.