"Jangan menghindariku, Kim Mirae,"ucap Jungkook. Pemuda itu kini menatap kedua manik Mirae. Ia mencoba untuk menyelami labuhan teduh itu dari Mirae yang kini sedang menatapnya dalam keterkejutan.
Seperti sebuah dejavu bagi Kim Mirae. Sekilas ia menangkap sebuah bayangan yang sama dari masalalunya. Entahlah, ia seperti pernah melihat Jungkook seperti ini. Mirae hanya bisa menatap kedua netra Jungkook dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Sudah lama kita tidak bertemu, sejak saat empat belas tahun yang lalu,"tukas Jungkook. Pemuda itu kemudian menunduk dan menatap sepatu indah milik Mirae dengan tatapan sayu."Sudah sejak saat terakhir kau menginjak sepucuk mawar merah dibawah temaram cahaya dan derasnya air hujan dariku. Apa kau mengingatnya?"ungkapnya dengan menekankan sebuah sarkastik didalamnya. Jungkook menarik sudut bibirnya dan menampakkan aura ketidak sukaannya terhadap gambaran dimasa lalunya.
Mirae tercengang. Mendadak lidahnya menjadi kelu. Sekilas ingatan memori otaknya berputar dan menampakkan bagaimana kekejamannya dimasa lalu kepada seorang bocah laki-laki dengan mata berbinar memberinya sepucuk bunga mawar merah. Namun, dengan mentah ia menolak, membuang ataupun menginjak harapan bocah laki-laki itu dengan sebuah makian yang menyakitkan.
Pecundang, sampah!
Mungkinkah dia bocah itu?
Jeon jungkook,
"Selamat datang kembali, Kim Mirae. Dengan resmi aku akan memperkenalkan diri kepadamu. Aku adalah Jeon Jungkook. Calon suamimu,"Jungkook mengulum senyum kala ia melihat Mirae hanya bungkam."Bukankah lucu, beberapa waktu yang lalu kita menjalin sebuah pertemanan. Tapi, sekarang aku berhasil mendapatkanmu dengan sebuah pernikahan. Itu sangat berbeda denganmu dulu yang dengan mentah menolakku untuk mendekatimu. Namun kini, aku terkejut saat kau sendiri yang menerimaku untuk menjadi calon suamimu,"ucap pemuda itu lagi dengan binar yang berbeda.
Kedua pupil mirae melebar. Bohong jika ia tidak terkejut dan menyadarinya. Terlebih saat mendengar pengakuan dari pemuda ini yang masih menatapnya dengan tajam.
Mungkinkah akan ada sebuah pembalasan ke dalam benang takdirnya. Atau mungkin alam sedang menertawakannya. Saat berulang kali ia mengukir sebuah kutukan didalam hatinya, jika ia tidak akan pernah jatuh cinta. Namun kini yang ada hubungan Mirae dan Jungkook akan ke tahap tidak terduga.
Mirae merutuki kebodohannya selama ini. Gadis itu tidak pernah menyangka dan telat menyadari bahwa calon suaminya adalah seseorang yang dulu dengan kejam ia cacimaki.
Jungkook sedikit puas. Saat kedua maniknya menangkap kebungkaman Mirae. Karena itu selanjutnya pemuda itu bergerak mendekati rungu Mirae untuk berbisik."Sekarang kau adalah milikku,"katanya mengultimatum.
Jungkook kini merendahkan tubuhnya dan menilik kaki telanjang Mirae. Pemuda itu kini membalutkan kaki putih mulus bak pualam itu dengan sebuah sepatu indah berkilap ditangannya. Di selang itu semua kelima jemari panjang tangan Jungkook dengan sengaja menggoda Mirae dengan menggelitik kulit mulusnya.
Alih Mirae marah. Gadis itu malah membiarkan Jungkook melakukan itu semua kepadanya. Mirae menjadi terbodoh, daripada memaki sikap kurang ajar Jungkook yang dengan sengaja menggodanya dengan sebuah sentuhan, ia lebih memilih memaki dirinya sendiri karena menerima perjodohan itu. Tanpa tau siapa calon suaminya sebenarnya.
"Jeon Jungkook,"tukas Mirae data. Gadis itu memalingkan muka untuk menutupi rona malunya."Jadi, kau sudah tau jika selama ini aku menyembunyikan identitasku sebagai Kim Mirae si anak miskin?"tanyanya.
Sekali lagi Jungkook menyulam senyumannya. Pemuda itu senang akan respon dari Mirae seakan ia adalah pemenang dalam sebuah pertandingan."Aku selalu tau apapun tentangmu, Kim- Mi-ra-e,"kata pemuda mengeja namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT]
Fiksi PenggemarKisah cinta antara dua gangster yang berkorban dalam memerangi kaum terorisme. Kim Mirae Ia menjelma menjadi seorang cinderella untuk menjalani hukuman dari ayahnya. Gadis itu menyimpan banyak misteri dibalik kecantikannya. Baik atau burukkah diriny...