23. First Night

5.8K 264 55
                                    

"Aku hanya ingin menciummu,"ujar Jungkook. Persetan dengan apa yang Jungkook katakan sebelumnya untuk meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Mirae. Saat ini, Jungkook hanya ingin menyentuhnya. Menjadikan Mirae telak hanya milikknya. Agar ayahnya mengakui pernikahan mereka. Dan memungkinkannya tidak mengganggu hubungan sah mereka.

Kini dengan berani ataupun menunggu jawaban dari Mirae. Jungkook memangkas jarak diantara mereka. Satu sisi tangan kanannya menumpu. Dengan menghimpit tubuh Mirae yang masih berpasrah diatas ranjang agar tidak berlari dari kungkungannya. Sedangkan disisi tangan kirinya dengan berani membelai lembut pipi Mirae, agar gadis itu segera terbuai dalam belaiannya.

Kepala Mirae begitu pening dan menyiksa. Sedang kedua bola matanya meremang tiba-tiba. Entah kenapa Mirae hanya terdiam tidak menjawab apa yang Jungkook udarakan. Ia terlalu gugup untuk menjawabnya.

Belaian tangan Jungkook berhasil memberikan sengatan hebat untuk Mirae. Terlebih saat bagaimana kedua bola mata binar itu menatapnya tajam. Mirae tidak dapat berlari dari tatapan Jungkook. Ia seperti tersihir oleh tatapan itu.

Kedua tangan Mirae mulai berkeringat, gadis itu mencengkram erat selimut tebal yg membalutnya untuk menyalurkan perasaan gugupnya.

Stop!

Mirae segera memalingkan muka. Ia tidak sanggup menahan gejolak aneh disekujur tubuhnya yang mulai memanas dan berkeringat. Saat Jungkook hampir saja mendekatinya untuk menciumnya.

"Jangan gila,"ujar Mirae mengancam.

Jungkook mengeram. Kedua tangannya mengepal. Ia memejam dengan kecewa. Saat Mirae menolak ciumannya. Hatinya bergemuruh hebat. Harga dirinya hancur dan mencabik-cabik rongga hatinya begitu menyakitkan.

Namun seketika tergiang-giang dalam memori otaknya. Saat beberapa menit yang lalu ia bertengkar hebat dengan ayahnya.

"Dia sedang mengandung anakku. Jadi mau tidak mau kau harus mengakui pernikahan ini. Karena Mirae sudah menjadi bagian dari hidupku"

Sebuah kata yang telah Jungkook deklarasikan kepada ayahnya. Untuk membungkam manik sombongnya. Agar ayahnya menyerah dan berlalu menerima pernikahannya. Meski, dalam hati Jungkook masih dirundung rasa khawatir. Pasalnya ia paham dengan sesosok ayahnya yang tidak akan pernah tinggal diam untuk membasmi suatu permasalahan hingga ke akarnya sekaligus.

Jungkook tidak ingin kehilangan Mirae. Ia tidak akan membiarkan siapapun menyentuhnya. Meski seujung kuku.

Kini Jungkook tidak akan menyerah. Ia kembali membuka mata. Ia mengamati Mirae yang masih memalingkan muka. Seketika seulas senyuman muncul dari bibirnya saat pandangannya kini jatuh tepat keleher mulus Mirae yang terekspos bebas saat Mirae memalingkan muka. Dan tanpa ragu pemuda itu mengecup leher pucat itu berkali-kali tanpa meninggalkan bekas.

Mirae tersentak gila. Matanya mendelik sangking kagetnya saat Jungkook mencium leher Mirae hingga basah karena salivanya. Sekujur tubuh Mirae tersiksa bagaikan disengat oleh berjuta volt listrik tegangan tinggi. Hatinya berdebar gila. Jantungnya berdetak tidak karuan memompa darahnya hingga keubun-ubun. Mirae tidak menyangka jika Jungkook tidak akan menyerah dengan aksinya.

"Apa yang kau lakukan! Kenapa kau suka sekali mencuri ciuman dariku!"

Ucap Mirae dengan sangar. Kaena Jungkook semakin kurang ajar. Mirae kembali menoleh dan hendak memarahinya. Namun sialnya bibir tipis itu secepat kilat menyambutnya dengan sebuah ciuman. Jungkook bahkan tidak peduli saat Mirae memarahinya. Tidak juga mengindahkan dirinya untuk mencium gadis itu.

Mirae kembali dibuat bungkam. Beginikah rasanya dipermainkan oleh sebuah perasaan? Hingga saat Jungkook menekan ciumannya begitu dalam Mirae ikut terhanyut memejamkan mata. Namun semua itu tidak berlangsung lama. Mirae menyadarkan dirinya dengan menggigit keras bibir Jungkook yang tidak mau juga melepaskan ciumannya.

Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang