13. Monster

2.8K 238 29
                                    

Sendirian, gelap dan dingin ditempat yang begitu mencekam. Itu semua tidak menjadikan suatu momok yang mengerikan untuk seorang Kim Mirae. Sejak kecil gadis itu sudah sering mengalami hal yang menakutkan seperti sebuah penculikan dan melihat penganiayaan-penganiayaan yang sadis didepan mata kepalanya sendiri.

Mungkin, jika itu orang lain yang pada saat itu seusianya akan menjadi sebuah trauma besar hingga dewasa. Tapi, Mirae berbeda. Gadis itu seperti tidak memiliki rasa ketakutan di dalam dirinya. Karena sejak kecil dirinya selalu dikelilingi oleh orang-orang menakutkan atau yang biasa disebut seorang mafia. Ada organisasi gelap yang disewa oleh ayahnya untuk melindunginya. Karena itu, gadis itu menjadi memiliki kepercayaan diri yang lebih jika ia memiliki sebuah perisai yang sulit untuk didekati siapapun.

Seperti saat ini, setelah berhasil menangkap Mirae. Para mafia itu membawanya kesebuah gudang tak terpakai di dekat dermaga. Mirae diseret paksa dsedangkan tangan dan kakinya diikat dengan kuat oleh para mafia itu.

Mirae melirik kesekitarnya. Bangunan itu terlihat kumuh dan kotor dan dipenuh oleh banyak serangga dan bau anyir dimana-mana seperti darah. Mirae yakin ada sebuah pembunuhan sebelum ia datang kemari.

"Siapa bos kalian, cih,"Mirae meludah kesembarang arah saat salah satu mafia itu membuka kain yang menyumpal mulutnya."Aku yakin dia seorang pecundang dengan bermain dibelakang orang,"ucap gadis itu lagi.

Mirae mendesis tepat saat Mafia itu mengangkat dagu Mirae dengan kasar."Berani sekali wanita sepertimu. Diamlah, jika kau tidak ingin aku merobek mulutmu,"ucap pria itu mengancam. Pria itu kemudian dmembuang dagu Mirae dengan kasar.

Mata Mirae kembali menyapu satu persatu mafia disekelilingnya. Kini gadis itu terduduk disebuah bangku dengan tubuh yang terikat. Mirae bisa saja langsung melawan mereka semua seorang diri. Namun, gadis itu penasaran dengan dalang dibalik ini semua. Gadis itu menunggu siapa dibelakang ini semua.

"Aku tidak menyangka dia menyewa cecunguk seperti kalian. Aku yakin dia juga bukan dari golongan orang besar,"ucap Mirae menantang mereka. Sekelompok mafia itu terpancing dan membuat sekelompok itu mendekatinya dengan mengarahkan senjata mereka kearah Mirae.

"Brengsek,"ucap seorang pria dengan lambing ular di dahinya. Pria itu marah dan memukul keras wajah Mirae hingga tubuh gadis itu hampir saja terjungkal. Perlahan pipi Mirae memerah dan sudut bibir gadis itu sedikit mengeluarkan darah.

Mirae sedikit meringis. Gadis itu menggigit bibir bagian bawahnya dan merasakan rasa anyir darah yang mengalir dari garis bibirnya. Namun, bukan rasa takut yang ia perlihatkan, tapi rasa mengejek yang ia tampakkan untuk memancing lebih-lebih amukan dari para mafia disana.

Mirae tertawa. Gadis itu menengadahkan wajahnya kelangit-langit. Karena sungguh ia tidak pernah sepuas ini.

Mafia itu kembali marah. Karena tawa mengejek dari Mirae sungguh menjatuhkan harga diri mereka."Aku tidak tau kenapa gadis sepertimu menjadi targetnya. Tapi, sepertinya kau memang layak untuk dibunuh sekarang juga,"katanya tajam.

Mafia itu mendelik seperti kesetanan, kini perlahan tangannya mengambil sebuah pisau kedalam kantong celananya. Pria itu berniat ingin membunuh Mirae sekarang juga. Namun, belum sampai pisau tajam menyilaukan itu mengukir wajah Mirae, ada sebuah keributan diluar gedung hingga membuat Mafia itu tersentak mengurungkan niatnya.

7Angel s,

Mirae terperanjat. Gadis itu terkejut bukan main melihat mereka lagi-lagi datang untuk menyelamatkannya. Entah darimana datangnya angin yang memudahkan mereka mengetahui keberadaan Mirae ditempat begitu mengerikan seperti ini. Saat ini, Mirae bingung harus bereaksi seperti apa. Sepertinya sedari awal mereka memang menyadari akan keanehan dari Mirae. Karena itu mereka memutuskan untuk mengikutinya secara diam-diam.

Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang