[Ivan Torrent - Khar Momme 🎧🎧]
Sekitar tiga puluh menit lebih untuk sampai ke markas Selena. Jungkook membanting pintu mobilnya cukup keras begitu mobil hitam miliknya terparkir didepan bangunan itu.
Jungkook semakin mempercepat langkah kakinya begitu ia melihat satu-persatu orang keluar dari ruangan yang sering Selena jadikan sebagai ruang rapat dan persidangan.
Semua orang yang ada disana tampak terkejut melihat kehadiran Jungkook. Begitu pula dengan Selena dan Kai. Dua orang itu baru saja keluar dari ruangan itu setelah semua orang keluar lebih dulu dari sana.
Kedua mata Jungkook langsung berkilat tajam saat bertemu dengan kedua mata ibunya yang tidak menampilkan ekspresi apapun saat ini. Selena lantas berjalan mendekat. Namun, belum sampai wanita itu mendekati Jungkook. Jungkook sudah lebih dulu mengarahkan pistol kearahnya.
"Hukuman apa yang pantas kalian dapatkan saat melakukan persidangan tanpa pemimpin kalian?"ujar Jungkook tajam.
Jungkook berjalan mendekati. Dan satu persatu anak buah Jungkook berlarian mengikuti Jungkook dari belakang. Mereka ikut mengarahkan pistol mereka kearah Selena dan orang-orang yang ada disana.
"Apakah ini bisa disebut sebagai pemberontakan?"ucap Jungkook sarkastik.
Jungkook lantas meludah kesembarang arah. Kedua matanya menyorot penuh amarah. Ia menujukan itu semua kepada ibunya.
"Kau bukan lagi seorang pemimpin saat melakukan sebuah kesalahan. Kau adalah seorang tahanan sekarang. Tidak ada alasan untuk kami menunggumu,"jawab Selena tenang.
"SELENA!"bentak Jungkook lantang.
Keduanya lalu sama-sama terdiam. Saling menatap satu sama lain. Selena yang menatapnya dengan tatapan datar sedangkan Jungkook yang menantap ibunya dengan tatapan penuh amarah dan kekecewaan. Wajah pemuda itu memerah. Banyak peluh membanjiri raganya. Jungkook lelah, sangat teramat lelah karena kemanapun ia mencari Mirae ia tidak kunjung menemukannya.
"Kau datang ke markasku tanpa adanya sebuah undangan. Dan sekarang kau bahkan berani mengarahkan pistol itu kearahku. Bukankah kau yang pantas disebut sebagai seorang pemberontak disini,"ujar Selena masih tampak tenang, meski putranya kini masih tetap kekeh mengarahkan pistol itu kearanya.
Jungkook menyeringai mendengar itu. Pemuda itu lantas menarik kalung dari lehernya."Jangan lupakan kalung kepemilikkan Eros masih ada ditanganku. Kalung dengan symbol kepemimpinan ini masih setia bersamaku. Aku masih pemimpin disini. Kau atau siapapun yang ada disini tidak ada satupun dari kalian yang berani mengambil kalung ini dari tanganku. Lalu siapa disini yang pantas disebut sebagai seorang pemberontak?"ucap pemuda itu penuh percaya diri.
Sial. Selena lupa, wanita itu melupakan hal sepenting itu. Ia belum mengambil alih kalung Jungkook. Awalnya Selena hanya menggertak Jungkook dengan hukumannya tapi sejak kehadiran Mirae, wanita itu menjadi tidak sabaran untuk menghukum gadis yang telah menyakiti putranya.
Namun, belum sempat Selena membalas ucapan Jungkook tiba-tiba ditengah-tengah perdebatan sengit mereka. Datang tiga orang pria dengan pakaian serba hitam mendekati Selena.
"Kami telah berhasil membawanya keperbatasan Nyonya,"tukas salah satu anak buah Selena. Tidak terlalu keras namun cukup didengar oleh Jungkook dan orang-orang disana.
Jungkook terguncang begitu pemuda itu menyadari dan memahami keadaan yang sebenarnya. Apalagi pemuda itu tidak menemukan Mirae diantara ibunya maupun Kai. Tidak ada juga Kris Wu disana. Pemuda itu lah pasti yang telah membawa Mirae pergi keperbatasan bersama gadis-gadis yang akan mereka jual secara illegal keluar negeri seperti yang selama ini Kris Wu lakukan bersama ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT]
FanfictionKisah cinta antara dua gangster yang berkorban dalam memerangi kaum terorisme. Kim Mirae Ia menjelma menjadi seorang cinderella untuk menjalani hukuman dari ayahnya. Gadis itu menyimpan banyak misteri dibalik kecantikannya. Baik atau burukkah diriny...