30. Gunnen

6.3K 299 37
                                    

Berulang kali Mirae terjatuh terjerambab. Bahkan sesekali ia nyaris terpeleset dikamar mandi. Sekuat tenaga ia mencoba bangkit dan menekan sebuah tombol biru diatasnya. Hingga air dingin kini mengguyur deras di tubuhnya.

Mirae terduduk dengan memeluk diri. Ia biarkan air dingin mengguyur tubuhnya dan mencabik-cabik permukaan kulitnya. Ada yang salah dengan dirinya malam ini. Ia tak menolak setiap sentuhan yang Jungkook berikan. Walau kini ia menyadari bahwa ia mulai menyukai pria itu. Tapi, Mirae tidak mengira jika ia begitu lemah dengan dirinya sendiri. Ia lemah dengan hati dan perasaannya. Ia takut berharap yang percuma. Dan ia tau jawabannya hanya satu. Jungkook dan takdirnya sebagai seorang mafia pendosa.

"Jangan memberikan harapan lebih kepadanya. Atau ia akan semakin terluka. Jangan pernah memberikan rasa cinta kepadanya atau ia akan berakhir dengan kecewa. Saat ia tau siapa dirimu sebenarnya. Kau hanya seorang mafia. Seorang pembunuh kotor dan pendosa"perang batin Mirae ikut menyiksa.

Mirae menangis dalam diam. Gadis itu membungkam kuat mulutnya dan membiarkan derasnya air dingin menyakitinya. Setelah lama, Mirae tidak kuat jika harus menahannya lebih lama. Sekujur tubuhnya terasa mati rasa, kepalanya seperti ditusuk-tusuk oleh duri-duri yang begitu kuat. Hingga pandangannya mulai menggelap. Sebelum gadis itu tidak sadarkan diri. Yang sempat ia dengar hanya satu, suara Jungkook yang memanggil namanya dan mendobrak pintu dengan kerasnya.

"Mirae!"

...

Mirae menggeliat dibawah selimut tebal ternyaman yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Tunggu, gadis itu tidak pernah merasa senyaman ini. Dengan sayup Mirae membuka mata. Dan pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah seorang pria yang entah sejak kapan berhasil memacu debaran detak jantungnya.

Namun sepersekon ada yang salah dengan delusinya. Ia pikir ia gila saat menyadari jika Jungkook tidak mengenakan sehelai apapun ditubuhnya bersama dengan dirinya saat ini dibawah selimut yang sama.

Oh shit!

Mirae terbangun dan mengerang setelahnya merasakan kepalanya terasa dihantam oleh benda keras. Ia menggeleng mencoba mencari kesadarannya. Sebenarnya apa yang ia lakukan semalam bersama pria yang kini tampak terlelap tidur dengan nyaman.

Apa yang telah terjadi dengan mereka?

Mirae mencoba mengingat-ingat. Ia memegangi dada dan juga dirinya. Iya. Rasa itu memang masih ada. Rasa yang membuatnya meledak dan seolah membuatnya melayang hingga kealam nirwana. Tidak! Itu semua bukanlah mimpi baginya.

Mirae menengadahkan wajahnya keatas. Ia menyesal karena telah membiarkan Jungkook masuk begitu jauh kedalam dunianya. Sekarang ia harus apa saat rasa itu benar-benar nyata dirasakannya.

Tidak lama Jungkook terusik dari tidurnya saat menyadari Mirae terbangun lebih dulu tanpa membangunkannya.

"Kau sudah bangun,"cicitnya sumringah. Wajahnya secerah bayi yang baru lahir.

Mirae terdiam untuk beberapa saat. Dengan pandangan lurus dan menajam."Apa yang telah terjadi semalam? Kenapa kita saling bertelanjang?"tanya Mirae menuntut jawaban. Atau Mungkin setelah ini, ia akan menyesalinya.

Jungkook melempar muka saat sapaan hangat dipagi harinya diabaikan."Kita hanya melakukan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai pasangan suami istri,"jawab Jungkook.

"Jangan membodohiku!"sergah Mirae. Gadis itu kembali memuncak. Ia sangat menyesal karena membiarkan dirinya kini terikat dengan Jungkook. Tapi, pemuda itu sepertinya tidak tau apa-apa tentang dunianya. Mirae selalu dibayang-bayangi oleh kejahatan dan ia tidak ingin Jungkook terkena imbas dari perbuatan kejamnya.

Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang