36. Dreams

4.2K 241 28
                                    

Hening, Sunyi dan begitu kosong. Waktu menunjukkan pukul jam tiga dini hari. Mirae dapat melihat dengan jelas jika setiap detiknya jarum jam itu akan berputar mengitari setiap garis kecil disebuah jam besar diatas sebuah lemari didepannya.

Jemari tangan Mirae bergerak gelisah membentuk pola lingkaran dibantalan sofa. Ia berpaling dari tubuh Jungkook yang masih terlelap memeluk tubuhnya dibelakang. Setelah berjam-jam lalu mereka menyatukan diri mereka dengan bercinta. Dengan perasaan mereka masing-masing, Mirae membiarkan Jungkook menyentuhnya dan melepaskan segala perasaan yang selama ini mereka pendam.

Karena lelah tidak juga bisa memulihkan tenaga mereka. Mereka memutuskan untuk menginap di club itu. Dengan keadaan masih sama, dengan kedua tubuh yang masih berbalutkan dengan kemeja blue sky milik Jungkook untuk membungkuskan tubuh polos mereka.

Namun, tiba-tiba keraguan kini menyergapnya. Mirae masih saja merasakan tidak nyaman. Gadis itu merasa gelisah sejak saat melihat sebuah tanda kecil dibawah perut Jungkook ketika mereka bercinta. Sangat kecil hingga nyaris tidak terlihat olehnya selama ini.

Sebenarnya bukan hanya itu saja. Perasaan Mirae kacau balau sejak Jungkook menemui Hanbin dan juga kelompoknya. Sebenarnya apa yang Jungkook ingin coba perlihatkan kepada mereka. Mirae masih belum melupakan bagainana saat orang-orangnya menurunkan senjata mereka tanpa ragu kepada Jungkook saat Jungkook memperlihatkan sesuatu kepada mereka.

Sebenarnya apa yang Jungkook tunjukan?

"Boo,"panggil Mirae. Gadis itu memberanikan diri untuk memanggil Jungkook meski ia tau Jungkook masih memejam nyaman memeluk dirinya dibelakang.

"Jika suatu saat nanti tubuhku ini menderita dan diambang kematian karena sebuah penyakit. Dan aku memintamu untuk membunuhku. Apa kau akan melakukannya untukku?"Mirae terdiam sejenak. Ia menelan salivanya untuk membasahi kerongkongannya.

"Mana yang ingin lebih kau pilih? Apa kau akan membiarkanku untuk hidup meski tubuh ini tengah tersiksa. Ataukah kau akan memilih menurutiku dan membunuhku untuk menyelamatkanku dari rasa sakit itu, agar aku tidak lagi merasakan siksaan itu didalam tubuhku dan juga, merelakanku?"tanya Mirae. Jemari tangan Mirae saling meremat. Gadis itu gugup sekaligus takut. Entah kenapa ia ingin sekali bertanya, saat keraguan-keraguan itu kembali memenuhinya.

Jungkook membuka mata. Ia diam tidak sekaligus ingin menjawabnya. Dadanya tiba-tiba menjadi sesak mendengar itu dari Mirae. Apa yang harus Jungkook pilih? Pemuda itu bahkan tidak yakin dengan kekuatan hatinya. Ia bisa saja menyakiti Mirae lebih dari yang gadis itu duga dengan keputusannya. Karena, sejak beberapa jam yang lalu. Jungkook telah membuat sebuah keputusan yang besar dan memungkinkan akan membuat gadis itu kecewa. Atau justru akan membencinya, dan mungkin akan meninggalkannya.

Flash back,

Jungkook menatap kearah punggung Mirae yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya. Dan disaat pintu besar itu ditutup. Gadis itu menghilang dibaliknya.

Jungkook memejam. Ia menurunkan kepalan tangannya yang masih meremat dengan kuat sebuah liontin berbentuk bulan sabit dengan sebuah mata besar ditengahnya.

"Eros imiselinos, jadi seperti itukah symbol kekuasaanmu? Aku baru melihatnya secara langsung. Aku mendengar kalung itu bisa membaca dan melumpuhkan banyak jaringan kepemimpinan diberbagai negara. Tidak heran para anak buahmu selalu bisa melacak keberadaan kami,"Hanbin berujar sarkas. Ia berjalan mendekat untuk melihat wajah Jungkook lebih seksama dari dekat.

Beberapa hari terakhir ini ia tidak mengira akan mengetahui jika Jungkook adalah Eros. Orang yang seharusnya menjadi musuh tidak terelakkan lagi baginya dan BUIO. Tidak terkecuali dengan Mirae.

"Aku tidak menyangka kau berani menampakan identitas aslimu kepada kami. Kau sadar apa yang akan kau dapatkan setelah ini,"kini Hanbin berujar lebih berani lagi. Pemuda itu mengarahkan sebuah pistol tepat didahi Jungkook hingga jarak pandang keduanya semakin menajam.

Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang