35. My Time

5.2K 280 50
                                    

Flash back,

"Aku melihat mereka El, mereka ada disini. Mereka bergerak cepat mendekati Mirae dan membawanya pergi,"

"Kirimkan lokasi mereka sekarang. Kita bisa melakukan negosiasi dengan mereka menyangkut perusahaannya di Manhattan,"ucap Jungkook menggebu. Perasaannya kini kalang kabut setelah mendengar kabar dari orangnya, jika Mirae dibawa pergi oleh beberapa orang.

Jungkook segera meraih jaketnya yang tengah tersampir dibahu sofa. Sejak beberapa menit yang lalu ia menerima panggilan telvon dari Kai, pikirannya menjadi tidak tenang. Hanya satu, Jungkook tidak ingin Mirae goyah, ia tidak akan membiarkan Hanbin membawa Mirae kembali. Iya, tentu saja karena sekarang Mirae adalah istrinya. BUIO tidak berhak membawa gadis itu kedalam dunia mereka.

"Kook, kau mau kemana?"tanya Yoongi penasaran saat melihat Jungkook tampak terburu-buru.

"Aku harus pergi kesuatu tempat kak. Mirae,"Jungkook menjeda disertai dengan langkah kakinya yang terhenti tepat didepan pintu. Pikiran Jungkook sungguh kacau saat ini jika menyangkut tentang Mirae. Ia menjatuhkan keningnya tepat didaging pintu yang masih tertutup. Sedangkan tangan kanannya masih menggantung dikenop pintu.

Nafas Jungkook naik turun. Ia bingung sekaligus marah. Bolehkah Jungkook menjadi egois untuk melakukan suatu tindakan kejahatan kali ini saja. Sungguh ia tidak akan segan membunuh siapa saja orang yang berusaha merebut Mirae dari sisinya.

"Dia, pergi,"ucap Jungkook pada akhirnya.

Yoongi mengeryit bingung mendengar itu."Pergi?"

"Siapa yang pergi kak?"Jimin menyela saat keluar dari kamar mandi dengan keadaan setengah bertelanjang dada. Pemuda itu tidak sengaja mendengar percakapan Yoongi dan Jungkook saat keluar dari kamar mandi. Jimin kemudian menengok ke arah Jungkook dan juga Yoongi secara bergantian berharap sebuah jawaban muncul dari mulut mereka.

"Maaf, aku harus pergi kak. Katakan kepada Mr.Xavier , jika aku tidak bisa menghadiri jamuan makan malam dengannya,"kata Jungkook kemudian melangkah keluar pergi darisana..

"Aku ikut bersamamu Kook,"tukas Yoongi dengan mengambil sebuah dompet dan juga jaketnya di atas meja, pemuda itu juga tampak terburu-buru untuk mengejar Jungkook.

Jimin masih butuh memproses keadaan. Otaknya masih sibuk memperhatikan sikap Yoongi dan juga Jungkook yang terlalu tergesa-gesa."Bagaimana denganku kak? Shit! Jangan limpahkan urusan kalian kepadaku,"Jimin mengumpat. Ia memperbaiki lilitan handuk putih yang tengah melilit dipinggangnya.

"Katakan kepada yang lainnya, jika kami ada urusan mendesak. Kau urus saja masalah jamuan makan malam bersama Mr. Xavier,"pinta Yoongi sebelum pada akhirnya pemuda itu melangkah keluar mengejar Jungkook.

...

Jungkook tidak pernah mengira, jika mencintai wanita seperti Mirae sebesar dunianya. Dulu ia selalu menyangkal, mungkin pikirnya saat itu ia hanya kagum ataupun sekedar suka saja kepada sesosok wanita yang pernah menyelamatkannya.

Namun, semakin hari perasaan itu semakin tumbuh dan berkembang. Semakin besar hingga Jungkook tidak mampu menahannya. Dulu, dulu sekali. Jungkook ingat, bagaimana ia menjadi seorang pecundang dengan membiarkan dirinya babak belur dihajar oleh teman-temannya.

Jungkook hanya kesal saat ibunya pergi meninggalkannya. Sedangkan ayahnya tidak juga memperhatikan dirinya. Ayahnya selalu membawa berbagai macam wanita yang berbeda-berbeda kerumahnya dan mencumbui wanita-wanita itu didepan matanya. Ia begitu kosong dan tenggelam saat itu. Rasa jijik dan membakar dirinya menjadikan Jungkook begitu membenci sesosok wanita. Terlebih, saat bagaimana ibunya dulu juga meninggalkannya.

Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang