26. Love You

2.8K 204 47
                                    

Dengan mengenakan silk scraf merah keluaran merk terkenal prada. Mirae berusaha mati-matian untuk menutupi bekas gigitan dari Jungkook di area lehernya. Meski, ia sudah menutupinya dengan sebuah foundation namun tetap saja ia masih tidak percaya diri.

Bukan hanya satu bulatan saja. Tetapi terdapat beberapa bulatan besar keunguan yang berhasil Jungkook ciptakan dileher putih pucatnya. Dan kini, tanpa rasa bersalah Jungkook bahkan tidak mau menatap Mirae. Jungkook selalu menghindarinya. Disaat Mirae mencoba mendekatinya untuk sekedar menyapa para rekan bisnis perusahaannya.

Bukankah brengsek. Setelah berhasil menghabisi Mirae dengan gigitan itu. Jungkook pergi begitu saja dan meninggalkan Mirae didalam gudang gelap itu sendirian. Tapi, ada satu yang Mirae tidak mengerti. Kenapa Jungkook menangis? Apa yang membuat seorang Jeon Jungkook menangis dengan isakan yang memilukan?

"Dia sangat mencintaimu."

Mirae menoleh. Ia menatap Jimin yang kini sedang duduk disampingnya. Mirae masih diam tidak menjawabnya. Karena menurutnya apa yang Jimin katakan tidak membutuhkan sebuah jawaban darinya.

"Dia sangat mencintaimu. Mirae,"Jimin mengulangi ucapannya. Pemuda dengan setelan tuxedo berwarna hitam itu menunjuk sesosok Jungkook dengan dagunya. Dan Mirae ikut menatap presensi yang dibicarakan oleh Jimin.

'Kau benar. Dan sepertinya aku tidak mampu mengendalikan diriku untuk tidak melihat kearahnya"Mirae membatin.

Kini mereka sedang mengadakan pertemuan penting dengan para pemegang saham tertinggi disebuah hotel milik Jungkook. Tanpa dihadiri oleh ayah Jungkook yang merupakan salah satu pemegang saham terbanyak di perusahaannya. Jungkook kini sedang duduk didepan bersama Yoongi dan yang lainya. Mereka tengah berbicara dan menyahuti berbagai pertanyaan dari para wartawan.

"Tanpa ragu dia memberikan beberapa aset properti dan tiga puluh persen sahamnya kepadamu. Dia seperti hampir memberikan seluruh kekayaannya kepadamu,"ucap Jimin lagi.

"Apakah cinta bisa disamakan dengan uang?"akhirnya Mirae menyahuti ucapan Jimin, saat ucapan Jimin mengarah 'jika seseorang memberimu banyak uang maka sudah dipastikan dia sangat mencintaimu'

Jimin diam. Ia mencoba memikirkan jawaban yang tepat dari apa yang Mirae tanyakan. Bahkan untuk seorang cassanova sepertinya itu pertanyaan yang sedikit menamparnya. Pasalnya, selama ini Jimin juga sering memberikan beberapa barang mewah dan berlian mahal kepada wanita yang menurutnya menarik. Wanita itu pasti akan berfikir jika Jimin benar-benar mencintainya. Meski sebenarnya Jimin tidak berfikiran seperti itu.

Jimin hanya suka saja jika menurutnya wanita itu menyenangkan. Tanpa keseriusan yang lebih jauh dengan sebuah perasaan.

Selama ini Jimin hanya menyukai satu wanita yang entah kemana menghilang begitu saja. Yaitu Kim Mirae, gadis yang selalu membayang-bayanginya sewaktu kecil. Gadis yang sudah resmi menjadi milik Jungkook, temannya.

"Dia selalu mengatakan jika ia selalu mencintaiku sejak dulu. Sejak pertemuan pertamaku dengannya empat belas tahun silam. Tapi, kenyataanya dia juga sudah beberapa kali menjalin sebuah hubungan disaat aku tidak ada,"ucap Mirae. Dan sepertinya Jimin menyadarinya. Bukankah Jungkook tidak berbeda jauh dengannya.

"Mirae,"panggil Jimin melembut. Pemuda itu mencoba mengatur nafasnya. Dan memposisikan dirinya untuk menghadap Mirae langsung."Ketika seorang pria menjalin beberapa hubungan dengan seorang wanita itu wajar. Tapi, jika seorang pria menyukai satu wanita itu berkali-kali hingga begitu lamanya bukankah tidak biasa selain karena memang dia mencintainya,"jelas Jimin karena ia merasakan hal sama seperti Jungkook.

Mirae kembali menoleh menatap Jimin. Matanya memincing. Menelisik sejemang rupa dari seorang Park Jimin yang kini sedang serius menatapnya."Maksudmu? Aku tidak mengerti,"

Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang