Mirae menengadahkan wajahnya ke atas langit, sinar matahari menerpa kulit putih pucatnya. Tinggal beberapa hari di Korea membuatnya rindu akan bagaimana hangatnya California. Ia bahkan tidak tau dengan kondisi kelompoknya saat ini, terakhir kali salah satu anggotanya menjadi buron karena tertangkap kamera cctv saat tengah mencuri sebuah chip di Abu Dhabi.
Mirae membuang ponselnya sebelum ke negara ini, karena selain ia ingin menuruti keinginan dari ayahnya, gadis itu juga ingin bersembunyi untuk sementara waktu dari hal-hal criminal. Sudah sangat jauh ia melakukan kejahatan. Entah sampai kapan ia mampu bertahan, hingga hukuman berat menimpanya.
"AWAS!"teriak seorang gadis menarik tangan Mirae agar gadis itu tak tertabrak oleh pesepeda.
Mirae terkejut bukan main. Tidak melakukan apapun membuatnya menjadi sering melamun."Terimakasih,"ujarnya tersenyum simpul menatap gadis berambut blonde dengan sebuah kacamata tebal di depannya.
"Sama-sama,"tukas gadis itu mengembangkan senyumannya. Gadis itu lalu memunguti buku-buku Mirae yang kini tengah berserakan di tanah.
"Aku bisa melakukannya sendiri,"tukas Mirae.
"Tidak apa-apa,"jawab gadis itu, setelahnya ia memberikan buku-buku itu kepada Mirae."Sepertinya kau gemar membaca,"katanya.
Mirae terseenyum simpul."Kau benar, dengan membaca bisa membuatku produktif daripada tidak melakukan apa-apa,"tukas Mirae.
Gadis itu manggut-manggut, setelahnya ia mengulurkan tangannya unutk berkenalan."Aku Roseane Park, kau bisa memanggilku Rose,"katanya dengan sebuah senyuman."Senang bertemu dengamu,"
Mirae menerima jabat tangannya, gadis itu juga memberikan sebuah senyuman simpul, hal yang jarang sekali ia lakukan kepada seseorang yang baru di temuinya."Kim Mirae, kau bisa memangilku Mirae,"
"Nama yang bagus, sesuai dengan pemiliknya,"tukas gadis itu memuji. Mereka kemudian berjalan beriringan melewati taman kampus."Kau anak baru kan?"tanya gadis itu."Bagaimana kau bisa tau?"tanya Mirae penasaran.
"Setelah kau keluar dari ruangan ketua, aku melihatmu, aku masuk keruangan ketua dan dia mengatakan jika kau juga anak baru,"tukasnya.
"Jadi kau juga anak baru disini?"
Rose mengangguk semangat hingga poninya ikut terkibas karena angin."Karena itu, maukah kau berteman dengaku mulai dari sekarang?"tanya gadis itu.
Mirae terdiam sejenak, berteman atau dekat dengan seseorang tidak menjadi keinginannya sejak awal, Mirae lebih baik sendiri daripada berkawan, tapi entah kenapa melihat tatapan memohon dari Rose yang terlihat polos itu seketika meruntuhkan egonya. Mirae menjawab pertanyaan gadis itu hanya dengan sebuah anggukan.
Rose langsung memeluknya."Aaa, senangnya,"kata gadis itu. Ia lalu melepaskan pelukannya."Sulit menemukan seorang teman disini tau,"ujar gadis itu.
"Kenapa? ada apa dengan orang-orang di universitas ini?"tanya Mirae penasaran. Gadis itu mengigit sebuah ikat rambut, untuk mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda.
"Kau lihat disana,"Rose memutar tubuh Mirae untuk menatap segerombolan gadis-gadis yang sedang terduduk di sebuah bangku taman. Penampilan mereka terlihat mencolok, gadis itu memakai perhiasan dan aksesoris mahal ala sosialita.
"Gadis kaya seperti mereka mana mau berteman dengan gadis kampung dan miskin sepertiku, mereka pasti akan mencari teman yang sepadan dengan mereka,"jelas Rose.
"Benarkah? bagaimana kau bisa beranggapan seperti itu bisa tau,"
"Oh, ayolah, kau polos sekali sih, hal itu sering terjadi dimana-mana, mereka sellau mempermaslahkan kasta dan yang paling tidak adil lagi mereka selalu memeprlakukan orang miskin dengan picik,"Rose berujar dengan menggebu-gebu, Mirae melihat dengan jelas bagaimana gadis itu mengungkapkan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT]
Hayran KurguKisah cinta antara dua gangster yang berkorban dalam memerangi kaum terorisme. Kim Mirae Ia menjelma menjadi seorang cinderella untuk menjalani hukuman dari ayahnya. Gadis itu menyimpan banyak misteri dibalik kecantikannya. Baik atau burukkah diriny...