10. Psikhe

3.2K 292 12
                                    

14 tahun yang lalu,

Saat itu adalah pertemuan pertamaku bersama seorang gadis kecil dengan mata tajam dan bulat menyerupai purnama. Matanya berwarna biru, gadis itu terlihat mecolok diantara gadis lainnya. Dia sangat cantik, walau tanpa sebuah senyuman. Gadis dingin itu adalah Kim Mirae. Gadis dengan segala keberaniannya.

Aku jatuh cinta,

"Apa yang kalian lakukan?"ucap seorang gadis kecil tengah menghampiri sekelompok anak laki-laki yang tengah merundungku di sebuah gang sepi didekat lorong pasar ikan.

Saat itu, aku sedang mengalami masa yang sulit dimana teman-temanku sering menindasku hanya karena aku berasal dari keluarga kaya raya. Mereka memanfaatkanku dan memerasku. Aku masih sangat kecil waktu itu sehingga aku masih sangat pemalu ataupun takut untuk melawan serangan dari teman-temanku. Meski, sebenarnya aku mampu melawan mereka. Aku belajar seni ilmu bela diri. Tapi, aku tidak memiliki keberanian lebih untuk melawan mereka karena aku seorang yang tertutup dan pecundang.

Tapi, semuanya berubah ketika dia hadir dihidupku.

Untuk pertama kalinya didalam hidupku saat aku tersadar jika aku tak boleh selemah itu. Kehadirannya memberikan pengaruh banyak dihidupku. Aku jatuh cinta saat dengan gagah beraninya dia berdiri didepanku, dan membelaku. Dia sangat cantik, meski tak ada seulas senyuman diwajahnya. Tapi aku menyukainya.

"Siapa kau?"tanya mereka kepada gadis kecil itu.

"Yang jelas aku bukan seorang pecundang seperti kalian,"ucapnya dengan sombong. Hingga membuat mereka terpancing dengan ucapan gadis kecil itu.

Mereka berlima, mereka berjalan mendekatinya dan mengitari gadis kecil itu seperti sebuah mangsa atau mainan baru yang begitu menggiurkan untuk mereka permainkan. Tanpa memperdulikanku yang kini terduduk hanya bisa menatap dengan getaran khawatir kepada gadis itu.

Namun aku salah, saat gadis itu dengan beraninya mengepalkan tangannya dan bersiap untuk melawan layaknya mereka.

Dia masih bocah, tapi kepalan tangannya begitu mantap dan gagah. Bagaimana bisa?

Mereka berlima tersenyum meremehkan."Hey, sadarlah! Gadis kecil sepertimu tidak cocok melawan kami. Jadi, berhenti ikut campur,"mereka semua tertawa meremehkan gadis itu.

"Kami tidak ingin kau merengek menangis nantinya. Jadi, pergilah bersama teman-temanmu atau bermain boneka sesuai dengan umurmu,"ejek Mereka. Namun, gadis itu diam saja tanpa ekspresi.

Gadis kecil itu memincingkan bibirnya tanpa goyah dengan posisinya yang saat ini masih menantang mereka. Kini yang ada ia semakin menegapkan badannya.

"Aku tidak punya teman yang mau ku ajak bermain, terlebih bermain boneka bersamaku. Kalau begitu, kau saja yang menggantikannya, sepertinya akan sangat menarik saat aku bermain boneka Bersama kalian,"ucapan gadis kecil itu semakin menantang, membuat mereka semakin terpancing untuk semakin mendekatinya.

Lagi-lagi mereka tertawa meremehkannya."Baiklah jika itu yang kau inginkan,"

Kini salah satu dari mereka berusaha menyerangnya. Namun, seketika terhenti saat dengan mudah dan kuatnya gadis itu menahannya dengan tangan mungilnya. Gadis itu mampu mencengkram tangan anak laki-laki itu hingga membuat bocah laki-laki itu meringis menutup matanya terlihat kesakitan.

Gadis kecil itu mendesis mengejek saat tangan bocah laki-laki itu dengan mudahnya ia hempaskan begitu saja hingga tubuhnya nyaris terjatuh kebelang jika teman-teman tidak menahan tubuhnya.

"Siapa kau?"tanya salah satu dari mereka terlihat sangat penasaran.

Gadis kecil itu tidak menjawabnya yang ada kini ia berjalan mendekati mereka, hingga membuat mereka sedikit mundur ketakutan saat gadis itu memberi ancang-ancang untuk melawan kembali.

Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang