28. Silence

2.3K 212 35
                                    


Jungkook menjatuhkan diri setelah puas memukul sebuah samsak berkali-kali diruang latihannya. Entah sudah berapa lama ia mengurung diri didalam ruangan sedikit gelap itu. Saat ini, ia hanya ingin melampiaskan kekesalannya saja dengan memukul sesuatu.

Kim Mirae,

Gadis yang sudah menjadi istrinya itu tidak juga memberikan kabar untuknya. Meski, ia sudah mendengar dari beberapa orang-orangnya jika istrinya itu kini tampak baik-baik saja. Namun, mendengar gadis itu bersama seorang pria membuatnya sedikit geram. Lantaran gadis itu mengabaikannya disaat ia tengah bersama pria lain.

Sebuah dering telvon menyapa telinga Jungkook. Kini, pemuda itu meraih ponselnya disebuah meja yang tidak jauh dari jangkauannya. Tanpa ragu Jungkook mengangkat panggilan itu yang memang sedari tadi sudah ia tunggu.

"Bagaimana? Apa dia masih disana?"

"Ya, aku melihatnya. Dia masih bersama dengan pria itu,"

Jungkook meremat kuat jemari tangannya yang masih berbalut dengan kain putih. Ia mencoba menahan gejolak emosi didalam dadanya.

"Katakan Kai. Jangan bermain-main denganku. Siapa pria itu? Jika kau tidak ingin aku benar-benar membunuhmu,"ancaman dari Jungkook tidak digubris oleh Kai lantaran pria itu kini terdengar sedang tertawa disebrang panggilannya. Hingga membuat Jungkook benar-benar geram.

"Kenapa kau tidak tanyakan sendiri kepada istrimu El? Kenapa? Apa dia tidak memberitahumu dan mengabaikanmu?

"Fuck You Kai!"maki Jungkook. Kata-kata dari Kai sedikit menamparnya karena Mirae memang benar-benar mengabaikannya.

"El. Kau tidak pernah seperti ini hanya karena seorang wanita. Kenapa kau benar-benar serius menikahinya El? Kau tidak tau resiko apa yang akan kau dapatkan nanti. Jika dia tau tentang dirimu sebenarnya,"ucap Kai memperingati.

Jungkook memejam sebelum pada akhirnya ia mengatur deru nafasnya yang memburu. Sesuatu yang mengganjal dikerongkongannya serasa tidak nyaman jika tidak ia keluarkan. Jungkook meludah, ia tersenyum kecut dan mengabaikan semua perkataan dari Kai.

"Aku adalah suaminya. Sampai kapanpun akan tetap seperti itu. Tidak akan mengubah apapun diantara aku dan dirinya. Aku adalah aku yang dia kenal. Aku tidak akan kembali seperti dulu,"tukas Jungkook.

"Kau yakin? Kau akan berjuang seorang diri disana? Kau sudah kaya El. Kau tidak perlu bersusah payah dengan usahamu saat ini. Kau sudah memiliki segalanya tanpa perlu berjuang disana. Kau hanya perlu bersembunyi dari istrimu El. Dia tidak akan tau,"ujar Kai.

"Aku yakin aku bisa memulihkan kembali perusahaannya.Tanpa perlu mengikut campurkan usaha gelapku didalamnya,"jawab Jungkook.

Pemuda itu kini memejam, jika dipikir-pikir Kai benar. Bisnis yang kini dijalani Jungkook tidak sebanding dengan penghasilan yang ia dapatkan dari bisnis gelapnya. Jungkook punya segalanya disana seperti beberapa cassino yang tersebar luas di beberapa pelosok negara, bisnis dari pembuatan senjata illegal yang ia jual belikan keluar negeri untuk para penjahat kelas kakap, narkoba dan obat-obatan terlarang, pembuatan bom dan virus untuk ia distribusikan ke negara yang sedang berperang dan masih banyak lagi bisnis lainnya yang tidak diketahui oleh orang lain sekalipun itu ayahnya sendiri. Jungkook mendapatkan itu semua lantaran ibunya menurupakan anak angkat dari mafia paling berpengaruh dichina. Dan sekarang ia telah resmi menjadi penerus selanjutnya untuk mengembangkan bisnis itu.

"Bagamana dengan istrimu? Bagaimana jika dia kembali bersama kelompoknya El?

"Untuk saat ini aku yakin dia tidak akan kembali. Dia masih focus dengan kesehatan ayahnya. Dia tidak akan,"ucapan Jungkook terpotong saat Kai menyelanya.

Cinderella or Monster ✔️ [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang