5 - 00 Line

2.7K 442 87
                                    

Hari-hari berlalu, Ryujin sudah nampak mulai terbiasa dan menerima kehadiran Renjun dalam hari-harinya.

Walau tetap saja ketusan, dengusan, ocehan dan pertengkaran kecil masih terus mengiringi kebersamaan mereka karena Renjun yang seringkali memancing amarah Ryujin dengan terus menggodanya.

Tanpa mereka sadari, hubungan mereka juga sudah semakin dekat.

Renjun jadi tahu kalau Ryujin ternyata mengikuti kelas Taekwondo dan Muay Thai, bahkan beberapa kali Renjun lah yang mengantarkan Ryujin ke lokasi pelatihan.

Tentunya itu semua dengan inisiatif dari Renjun serta sedikit paksaan dari situasi mereka yang dijodohkan. Mana mungkin Ryujin meminta tolong duluan padanya.

Bicara tentang perjodohan, kedua pihak keluarga belum benar-benar bertemu dan meresmikan perjodohan ini karena kedua orang tua Renjun masih harus mengurusi beberapa urusan di luar Korea dan sepertinya belum akan kembali dalam waktu dekat.

Ryujin sendiri juga semakin mengetahui satu dua hal mengenai Renjun seperti kegemaran aneh Renjun mencari tahu tentang alien.

Selain itu, ternyata Renjun yang menurutnya menyebalkan terutama ketika sudah mengeluarkan kata-kata dari mulutnya ini memiliki beberapa sahabat.

Ryujin tau karena pernah beberapa kali ia terpaksa harus menemani Renjun menemui sahabat-sahabatnya itu.

Ada Na Jaemin yang menurutnya sedikit aneh dan terlalu positif. Lalu ada Lee Jeno, pemuda yang terlihat dingin namun ternyata berkepribadian hangat, dan terakhir Lee Haechan, laki-laki berkulit tan yang cukup supel dan berisik.

 Lalu ada Lee Jeno, pemuda yang terlihat dingin namun ternyata berkepribadian hangat, dan terakhir Lee Haechan, laki-laki berkulit tan yang cukup supel dan berisik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat interaksi mereka, Ryujin dapat menyimpulkan kalau sisi menyebalkan Renjun yang selama ini ditunjukan padanya ternyata ditularkan oleh ketiga orang itu.

Tak dapat dipungkiri, melihat persahabatan mereka membuat Ryujin merasa iri karena dirinya tidak memiliki seorang sahabatpun.

Walau terlihat dingin, jauh dalam lubuk hatinya ia juga ingin seperti Renjun yang selalu disemangati oleh seorang sahabat seperti Jaemin, diperhatikan seorang sahabat seperti Jeno dan dijahili oleh seorang sahabat seperti Haechan.

"Hey Ryujin, kau adalah tunangan Renjun kami ini, jadi kami akan membantu Renjun menjagamu. Kau jangan sungkan ya," ucap Haechan tersenyum hangat menyambut kehadiran Ryujin saat itu.

"Dengarkan dia, sahabatku adalah sahabatmu juga. Walau mereka bodoh, aku percayakan dirimu pada mereka," sanggah Renjun.

Renjun dan Haechan tidak pernah tahu kalau ucapan mereka kala itu ternyata berhasil membuat Ryujin menangis terharu semalaman.

Hari-hari terus berjalan dan Ryujin masih menjalani rutinitas tentunya dengan kehadiran Renjun di sisinya sekarang.

POLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang