9 - SORRY

2K 353 12
                                    

"Tunggu, jadi Ning-ning juga bersekolah di tempat yang sama dengan kalian berdua?" Naeun lagi-lagi menuntut penjelasan.

"Ning-ning ini baru pindah dari Shanghai ke Korea dan ia disekolahkan di sekolah yang sama denganku supaya bisa kutemani," penjelasan Renjun itu menutup perbincangan mereka karena hidangan yang ditunggu telah tiba.

Kedua keluarga pun mulai menikmati segala masakan mewah yang disuguhkan oleh koki terbaik keluarga Shin.

Selama makan, pikiran Ryujin melayang ke perilakunya beberapa waktu yang lalu. Tak ia sangka, selama ini ia sudah salah paham telah menganggap Renjun sebagai pengikar janji dan pembohong.

Padahal yang Renjun lakukan hanya menjaga Ning-ning, adik sepupunya yang baru memasuki lingkungan baru.

Ia juga jadi kesal dengan dirinya sendiri kenapa ia bisa marah berlebihan dengan Renjun.

"Astaga, Ryujin-ah, itu namanya kau cemburu hahaha," tengiang perkataan Jaehee padanya beberapa waktu yang lalu.

"Tidak mungkin, menjijikan!" Ryujin menggerutu menyingkirkan pikiran itu, tak mau mengakuinya.

Seusai makan, Ryujin berdiri dari posisi duduknya. Seisi ruangan tentu terheran-heran.

"M-maaf, aku ingin berbicara berdua saja dengan Renjun,boleh ak-"

"Tentu saja boleh, nak. Kalian pada akhirnya memang harus saling mengenal lebih bukan? Renjun, pergilah," kali ini Ny.Huang yang berbicara dengan lembut, anggun dan sangat keibuan. Ryujin juga dapat melihat wajah Renjun cenderung lebih mirip dengan ibunya.

Renjun dan Ryujin pun beranjak dari ruang makan.

Selama berjalan menuju lokasi yang entah dimana, keduanya hanya terdiam, tak ada dari mereka yang berniat memecah keheningan.

Renjun hanya mengekori sembari menatapi punggung gadis yang sedang berjalan di depannya. Diam-diam sebenarnya Renjun sudah sangat terpesona melihat cantiknya Ryujin malam ini. Sayang sekali, situasi mereka tak memungkinkan Renjun untuk mengungkapkannya. Padahal Renjun ingin sekali Ryujin mengetahui itu.

Ternyata Ryujin mengajak Renjun ke balkon rumahnya. Angin malam pun bertiup menemai kedua remaja ini.

Keduanya sudah berdiri saling berhadapan dan Renjun dapat melihat sosok yang sedang berdiri di depannya terus menerus mengigiti bibirnya gugup.

Ya, Ryujin gugup karena setelah bergumul selama makan tadi, akhirnya ia memutuskan untuk meminta maaf pada Renjun,

Untuk tipe orang dengan gengsi yang tinggi dan terkenal galak seperti Ryujin, tentu meminta maaf adalah sebuah hal yang cukup sulit bukan?

"I'm sorry" ucap Ryujin cepat tak berani menatap Renjun.

"Pardon me, what did you say?" Ini Renjun tidak mengerjai Ryujin tapi ia sungguh tak medengar dengan jelas ucapan Ryujin tadi.

"IsaidI'msorryforthinkingthatyouarealiar" jelas Ryujin cepat dan Renjun semakin bingung dibuatnya.

Ryujin terkejut saat Renjun meraih salah satu tangannya, menggenggamnya lembut, "katakan saja pelan-pelan, aku akan mendengarnya," ucap Renjun meyakinkan Ryujin.

Mereka terdiam untuk saling bertatapan mata sejenak, sebelum akhirnya pihak gadis menyuarakan maksud hatinya, "maafkan aku."

"Untuk?" Renjun meminta penjelasan.

"Astaga, Ryujin-ah, itu namanya kau cemburu hahaha," ucapan Jaehee yang entah mengapa muncul lagi dalam benaknya segera Ryujin tepis dengan menggelengkan kepalanya sekilas.

POLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang