8 - OH?

2K 361 43
                                    

"Ryujin, ayo tersenyum sedikit, kau hari ini terlihat sangat cantik tau," puji Jaehee melihat putri tirinya mengenakan gaun hitam dan make up tipis yang elegant.

Sangat jarang bukan bisa melihat gadis yang selalu terlihat tomboy dan kasar seperti Ryujin berpenampilan seperti ini?

"Renjun pasti menyukainya, aku jadi tidak sabar mau melihat reaksinya nanti," tanggap Naeun tidak kalah hebohnya.

Pasalnya Naeun sudah mencari tahu seperti apa Renjun itu melalui internet dan Naeun seketika langsung menyukai sang calon adik ipar.

"Bisakah kita sudahi saja kegiatan tak berguna ini?"

"Tunggu, Minsoo-ssi, tolong sedikit polesan lagi di bibir Ryujin," pinta Jaehee pada make up artist yang sengaja ia sewa hari ini untuk mendandani mereka bertiga.

"Ck' untuk apa sih!?" Ryujin berusaha menghindari lipstik yang akan dipoleskan ke bibirnya.

"Yah, ini supaya Renjun terpana saat bertemu denganmu nanti," sahut Naeun menjelaskan.

"Aku tidak mau!" Semakin nama Renjun disebutkan, semakin turun mood Ryujin hari ini.

Jika ia bisa kabur dari acara malam ini, tentu ia ingin dan pasti melakukannya, sayang-

"Permisi nyonya, tuan Shin meminta nyonya dan nona-nona untuk turun sekarang. Keluarga Huang sudah hampir sampai," ucap salah seorang pelayan rumah mereka.

Ya, kalau saja Shin Dongwook tidak disini tentu Ryujin akan nekat kabur, namun Ryujin benar-benar tidak berdaya jika ada lelaki satu itu.

Ketiga perempuan Shin itu pun turun menghampiri sang kepala keluarga yang sudah menunggu mereka sedari tadi.

"Naeun putriku, kau cantik sekali," puji Dongwook terpana melihat putri sulungnya.

Naeun pun tersenyum kecil, tersipu dipuji oleh ayahnya, "Terima kasih, appa."

Lalu pandangan Dongwook mengarah pada Ryujin, ia tak berucap apa-apa dan Ryujin sendiri hanya menunduk tak mau menatap Dongwook.

Jaehee bisa melihat kalau suaminya itu sebenarnya terpesona dengan Ryujin. Siapa yang tidak akan terpesona? Ryujin pada dasarnya sudah cantik, apalagi jika dipoles dan berpenampilan seperti ini.

"Sayang, Ryujin hari ini juga cantik sekali bukan?" Jaehee memancing Dongwook untuk memuji putri bungsunya.

Sayang, Dongwook hanya mendengus sekilas, tidak menggubris Jaehee.

Ryujin hanya mengepalkan tangannya, berusaha meyakinkan dirinya untuk tak mengacuh respon ayahnya. Jaehee yang berdiri di sebelah Ryujin jadi merasa sedikit tidak enak lalu merangkul Ryujin untuk menenangkannya.

"Tuan, keluarga Huang sudah tiba," seorang pelayan memberitahu ketibaan dari tamu kehormatan mereka malam ini.

Keluarga Shin pun melangkah menuju ruang tengah untuk menyambut kehadiran keluarga Huang.

"Selamat datang di kediaman kami yang sederhana ini Weixiang-ssi," sambut Dongwook mulai masuk ke business-mode nya.

"Rumah sebesar ini kau sebut sederhana? Sepertinya definisi sederhana mu sedikit berbeda dengan kebanyakan orang hahaha," tanggap sang kepala keluarga Huang.

Huang Weixiang adalah kepala keluarg Huang sekaligus pemilik perusahaan tersebut.

"Perkenalkan, ini Jaehee istri ku dan putriku Naeun, serta gadis ini namanya Ryujin," Dongwook memperkenalkan 3 perempuan yang berada di sisinya. Mereka yang diperkenalkan membungkuk memberi salam kepada keluarga tamu.

POLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang