"Akhirnya aku menemukanmu Huang Renjun."
Keduanya berpelukan cukup lama, saling melepas rindu. Pertemuan haru biru antar dua sepasang manusia yang saling mencinta.
Aroma tubuh yang saling dirindukan, hangat tubuh yang begitu menenangkan yang sudah lama tak dirasakan. Semuanya sudah kembali lagi ke dalam rengkuhan mereka.
Ini bagaikan mimpi, Ryujin sejujurnya masih percaya tidak percaya dengan semuanya ini.
Bahkan tidak hanya Ryujin, nampaknya Renjun sendiri juga tidak percaya.
Pemuda itu melepas pelukan mereka, menangkup kedua sisi wajah Ryujin dan menatap gadis itu lekat-lekat. Seolah memastikan bahwa gadis itu benar-benar Ryujin yang sangat ia cinta.
Tatapan lembut nan hangat yang selalu Renjun tujukan pada Ryujin tidak berubah. Sekali lagi, setelah sekian lama, Ryujin kembali merasa begitu disayangi.
"Ryujin, aku tak percaya kita dapat bertemu lagi," ucap Renjun mengelus lembut pipi Ryujin dengan ibu jarinya.
Sedangkan Ryujin, dengan mata masih berlinang masih tidak dapat bersuara selain terisak menangis. Tangannya menggenggam balik sebelah tangan Renjun yang masih betah menangkup wajah cantiknya.
"Maafkan aku, sudah menghilang darimu tanpa kabar," lirih Renjun meminta maaf.
Ryujin menggeleng, ingin memberitahu Renjun bahwa bukan permintaan maaf yang ia butuhkan sekarang.
"A-aku tidak peduli. Yang terpenting sekarang, kita sudah bertemu," akhirnya Ryujin mampu bersuara.
Jarak wajah di antara keduanya menipis. Keduanya sama-sama rindu untuk merasakan kembali manis dan lembut bibir manusia di hadapannya.
Namun, sebelum jarak mereka benar-benar hilang,
"Excuse me miss, but I think you dropped you groceries here," teguran dari salah satu pengguna jalan disana membuyarkan moment mereka.
"A-ah, I'm sorry. Thank you for reminding me," ucap Ryujin salah tingkah. Baru menyadari kantong belanjaannya yang ia geletakan begitu saja saat menghampiri Renjun barusan.
"Let me help you," ucap Renjun langsung mengambil alih kantong belanja Ryujin yang lumayan berat tadi.
Senyuman jahil itu kembali Ryujin lihat setelah sekian lama.
"Stop smiling like that! It's annoying," gerutu Ryujin melihat senyuman Renjun itu.
Belum beberapa menit bertemu setelah sekian lama, sisi menyebalkan Renjun yang gemar menggoda Ryujin kembali lagi.
"You're getting cuter, I can't help but love you even more after this."
"Y-you're so cheesy!" sinis Ryujin menanggapi ucapan manis Renjun dengan wajah tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLAR
Fanfiction[𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] Tentang Huang Renjun dengan segala kehangatan yang diterima olehnya dan Shin Ryujin yang sudah terlalu frustasi dengan dinginnya hidup dan penolakan dari sekelilingnya. Iya, mereka selayaknya dua kutub yang berbeda dan saling be...