25 - RUMORS

1.5K 276 23
                                    

Hari-hari Renjun berlalu seperti biasa. Tapi ia yakin, hal itu tidak berlaku bagi Ryujin, gadis yang beberapa hari yang lalu sempat menghebohkan satu sekolah.

Semenjak saat itu, gadis-gadis di kelas Renjun tidak ada hentinya menggosip tentang Ryujin. Padahal itu belum genap sebulan Ryujin di sekolahnya, tapi mendadak semua informasi tentangnya sudah beredar dimana-mana.

Renjun sampai salut atas kerajinan dan kehebatan para gadis-gadis sekelasnya dapat mencari tahu tentang Shin Ryujin sampai sebegitunya.

"Memangnya bagaimana sih kronologisnya?" tanya Jaemin kepo.

"Aku tak tau, aku sedang melirik mencari adik kelas cantik eh tiba-tiba saja gadis itu berteriak membentak Jungpyo," jelas Haechan singkat.

"Siapa suruh kau tidak datang hari itu," gerutu Jeno masih dendam dengan Jaemin yang tidak datang di hari upacara kemarin.

"Astaga, kau masih dendam denganku?" tanya Jaemin tidak percaya dengan sikap Jeno.

"Eh tapi, Jungpyo benar-benar dikeluarkan loh dari sekolah ini," lanjut Haechan lagi sebelum perdebatan tidak penting antara  Jeno dan Jaemin semakin berlanjut.

Renjun daritadi hanya diam, menguping pembicaraan para gadis di belakangnya yang masih bergosip mengenai Ryujin.

Renjun sendiri tidak tahu kenapa ia jadi kepo dan ingin tahu. Biasanya, ia yang paling malas mengikuti perkembangan sensasi-sensasi dan drama di tengah sekolahnya.

Baginya, persekolahan adalah satu-satunya tempat ia merasa ketenangan dan kebahagiaan karena bisa bertemu dengan para sahabatnya ini, terlepas dari segala tumpukan tugas yang diberikan oleh guru-guru.

"Kasihan Jungpyo, aku yakin ia tidak melakukannya. Gadis itu jahat sekali ya sampai menfitnahnya begitu."

"Uang membuatmu memiliki segalanya ya, mentang-mentang ia putri dari salah satu investor terbesar di sekolah makanya kepala yayasan mau saja menuruti keinginannya untuk mengeluarkan Jungpyo."

Ah, pantas saja namanya terdengar tidak asing di telinga Renjun. Ternyata Ryujin itu berasal dari salah satu keluarga investor di sekolahnya ini, Shin group.

"Betul! Ia bahkan tidak dihukum sama sekali padahal ia meninju wajah Jungpyo. Jika Jungpyo bisa dikeluarkan atas tuduhan tanpa bukti, kenapa pelacur itu bisa bebas atas perbuatan yang jelas-jelas ia lakukan di depan khalayak umum?"

Renjun benar-benar tidak habis pikir dengan simpulan seenak jidat dari teman-teman sekelasnya tadi.

Padahal mereka sesama perempuan, bukankah harusnya mereka lebih bersimpati kepada adik kelas mereka itu?

"Hey kalian semua, kalian berkata seperti itu memangnya kalian yakin pendapat kalian benar?" ucap Renjun akhirnya mengikuti perbincangan tadi. Ia tidak tahan saja kalau harus terus diam disaat para gadis itu terus berargumen seakan-akan mereka tahu kebenarannya.

POLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang