30 - WHAT IF?

1.6K 234 80
                                    

Pernahkah kalian membayangkan jika Ryujin di universe POLAR bertemu dengan Renjun di universe Ani Tomo dan begitu juga sebaliknya?

Well, di chapter ke-30 POLAR ini, author ngide bikin special chapter lagi hehehe

*Capek cuy dari kemarin serius gitu soalnya 😅😅

Oh iya, krna ini oneshot jadi cukup panjang ya hehehe...

So, enjoy!!






























P.S
BUKAN lanjutan dari chapter kemarin dan tidak akan mempengaruhi cerita asli di kedua work 💚

"Ryujin! Bangun!!"

Selama 17 tahun hidupnya, ia tidak pernah dibangunkan dengan brutal. Siapa asisten rumah tangganya yang berani meneriaki putri bungsu keluarga Shin yang terkenal galak ini? Apa ia sudah bosan bekerja disini?

Ryujin mengerang dan membuka matanya, namun yang ia dapati adalah ruangan asing yang ia yakini sekali bukanlah kamarnya. Kamarnya tidak seberantakan ini. Pembantu di rumahnya selalu merapikannya. Oh satu lagi, kamar ini sempit. Sangat jauh dengan kamarnya yang biasa.

"Dimana aku?" gumam Ryujin bingung.

"Ryujin-ah, ayo bangun nak. Sarapan hari ini ramyeon dulu ya, Appa tadi bangun kesiangan soalnya," ucap seorang pria dari luar sana.

Appa katanya? Loh suaranya kok beda?

Dongwook mana pernah bicara selembut itu padanya.

"Ryujin-ah cepat bangun!" teriakan dari orang yang pertama kali didengarnya tadi terdengar lagi.

Tidak mau berlama-lama terlarut dalam kebingungannya, Ryujin langsung beranjak dan membuka pintu kamar.

"Jeno?" pekik Ryujin kaget, untuk apa salah satu teman Renjun berada di depan pintu kamarnya.

"Yah! Aku oppa mu, panggil dengan sopan," tegur Jeno semakin membuat Ryujin bingung.

"Akhirnya kau bangun, ayo sikat gigi dan cuci mukamu," ujar pria dewasa di sebelah Jeno.

"Kau si-"

"Appa, putri bungsumu kenapa linglung begini sih?" ucap Jeno pada pria dewasa itu.

"Hush, kau gemar sekali ya meledek adikmu. Yasudah, aku dan kakakmu turun dulu, kau cepat siap-siap sebelum terlambat ke kampus, okay?" pamit pria dewasa tadi lalu turun bersama Jeno.

Hah? Kok??

Ryujin benar-benar bingung. Ia lalu menghadap cermin dan mendapati dirinya dengan rambut berwarna merah muda terang.

"Gila ya!? Sejak kapan aku mewarnai rambutku dengan warna norak seperti ini!?? Warnanya menyakitkan mataku," rutuk Ryujin entah pada siapa.

"Aku masih benar-benar bingung dengan semua ini, aku dimana? Bagaimana aku bisa menjadi adiknya Jeno?????"

Drrt-rtt

Ponsel Ryujin bergetar, sebuah notifikasi masuk.

Renjun!?

Hati Ryujin sedikit senang mendapati nama pemuda itu muncul di tengah segala kebingungannya.

Line

Renjun
Hey!
Kau mengambil sketchbook ku lagi ya!?
Nanti temui aku di kampus
Awas kalau kau mencoret atau merusaknya!

POLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang