14 - FOUND

1.8K 320 11
                                    

"hey, pak tua ini sepertinya sudah tewas. Mau kita apakan bangkainya?"

Percakapan itu membuat Renjun terbangun dari pingsannya.

"Pak Kim!? Tolong jangan dia," batin Renjun menjerit tidak tega.

Pak Kim supir keluarganya tidak salah apa-apa.

Renjun sekarang sudah sepenuhnya tersadar segera mencari sumber suara itu untuk melihat sendiri keadaan Pak Kim.

Ia masih dalam keadaan terikat, membuat tubuhnya tidak dapat bergerak secara leluasa.

"Hoi hoi, bocah itu jadi terbangun karena suaramu!" Dengus orang yang satunya lagi kepada rekannya.

Di tengah gudang tua dengan pencahayaan yang minim di tengah malam. Renjun sudah memasuki hari ketiga semenjak dirinya diculik. Ia masih terkurung dengan keadaan luka lebam disana-sini.

Ia masih mengenakan seragam sekolah yang sama ketika pergi dengan Ryujin kemarin, namun pakaian itu sudah kotor dengan noda tanah dan darah bahkan beberapa bagian nampak sobek beserta beberapa kancing terlepas.

"JANGAN SENTUH PAK KIM!" Renjun meneriaki kedua orang tersebut.

Salah satunya hanya mendengus sinis,"Pikirkan sana nasibmu sendiri, tak usah sok memikirkan nasib orang ini,"

"Hey bocah, kenapa ayahmu masih belum memberi tanggapan apa-apa tentang penculikanmu hah? Kau pikir kami mau berlama-lama menjagamu disini? Gaji kami belum cair jika boss kami belum mendapatkan apa yang ia mau," curhat rekan yang satunya lagi.

Flashback

"AKU YANG KALI INI AKAN MEMBUAT WEIXIANG MENGEMIS PADAKU MELIHAT KONDISI PUTRA SEMATA WAYANGNYA!"

Setelah berteriak begitu, ia mencekik Renjun dengan segala emosinya.

"KAU ANAK SI PENIPU ITU! SITUASIKU SEKARANG TERPOJOK KARENA AYAHMU! BRENGSEK!!"

Plak!

Tamparan keras kemudian dilayangkan ke wajah Renjun, disusul dengan tonjokkan yang tidak kalah menyakitkan.

Melihat boss yang semakin kalap, dua anak buah yang daritadi hanya memerhatikan akhirnya bergerak menahan boss mereka sebelum boss mereka berbuat lebih.

"Boss, jangan dibunuh dulu, ingat kau harus menunggu Weixiang menanggapi ancamanmu,"

"Kau yang terlalu bodoh, mau saja dimanipulasi oleh ayah. Kau tahu sendiri bukan kalau berurusan dengan mafia seperti apa resikonya? Naif sekali kau berpikir bahwa pemain kotor seperti kami mau tunduk dan tidak mengkhianatimu,"

Walau Renjun tidak tahu pasti siapa lelaki di hadapannya, tapi dari segala ocehan yang dilontarkan, Renjun sudah mendapatkan gambaran apa ulah ayahnya karena ini memang bukan untuk pertama kalinya ayah Renjun mengkhianati rekan bisnisnya.

Selama ini Huang corporation terkenal sebagai salah satu perusahaan properti terbesar di Asia tetapi tidak banyak yang tahu kalau diam-diam Huang juga menjadi mafia yang cukup disegani di kalangan para pembisnis gelap pengguna jasa mereka.

Itulah kenapa sangat sulit untuk menjalin kerja sama dengan Huang Corporation karena syaratnya begitu ketat guna mencegah bocornya identitas asli perusahaan mereka.

Salah satunya adalah lelaki yang menahan Renjun sekaligus boss dari 2 pria asing penculiknya ini. Song Byungjae, direktur dari Song Company, salah satu mantan rekan bisnis gelap ayah Renjun.

Ia menandatangani kesepakatan kerja sama dengan ayah Renjun untuk melancarkan usaha gelapnya dalam pengedaran narkoba.

Namun, ia mengambil salah langkah. Korupsi yang perusahaan Song lakukan mulai terendus oleh pihak komisi perlindungan hak ketenagakerjaan di Seoul.

POLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang