Sepasang remaja berbeda gender itu akhirnya sampai ke tempat tujuan mereka, yaitu sebuah taman hiburan.
"Ayo ki-" ajakan Renjun terhenti saat ia melihat Ryujin sedang memandangi taman hiburan itu dengan ekspresi takjub.
Hal itu membuat Renjun yang melihatnya terkekeh ringan,"ayo kita masuk, jangan hanya memandanginya saja,"
Tangan Ryujin kembali digandeng Renjun memasuki taman hiburan tersebut.
"Kau mau coba wahana yang mana dulu?" Renjun memberi Ryujin kesempatan untuk memilih.
Yang ditanya hanya diam, ia bingung. Banyak sekali wahana-wahana yang terlihat menyenangkan dan ia sendiri bingung mau mulai dari mana.
Melihat Ryujin tak menjawab, Renjun akhirnya menarik Ryujin ke wahana Carousel.
"K-kita naik ini?" Tanya Ryujin dan dibalas oleh anggukan Renjun.
"Kita coba yang ringan-ringan dulu saja, atau kau mau mencoba yang lain?"
Ryujin hanya menggeleng kepalanya pelan, menolak tawaran Renjun.
Renjun tersenyum lembut melihat Ryujin yang entah mengapa terlihat begitu manis hari ini. Gelagat Ryujin benar-benar seperti gadis kecil pemalu yang baru pertama kali diajak ayahnya ke taman hiburan.
Atau,
Jangan-jangan ini memang kali pertamanya Ryujin ke taman hiburan sejenis ini.
Kalau benar begitu, Shin Dongwook benar-benar berhasil menjadi salah satu ayah terburuk yang pernah ada.
Saat sudah giliran Ryujin menaiki kuda-kudaan yang ada, Renjun baru ingat kalau Ryujin masih memakai rok sekolah.
Tak mau rok Ryujin tersingkap, Renjun melepas blazer sekolahnya dan mengikatkannya pada pinggang Ryujin.
Perlakuan Renjun itu sontak membuat Ryujin terkejut karena saat mengikatkan blazernya pada pinggang Ryujin, Renjun terlihat seperti sedang memeluk Ryujin dan membuat jarak mereka begitu dekat.
"Sudah naik sana," ucap Renjun setelah selesai mengikatkan blazernya.
Ryujin menurut saja, tak berkata apa-apa. Efek masih kaget dengan perlakuan Renjun barusan.
Baru selanjutnya Renjun turut menaiki kuda-kudaan yang berada tepat di belakang Ryujin.
Selama wahana berlangsung, Ryujin terlihat sangat senang. Walau tak ia tunjukkan secara jelas, namun Renjun bisa melihat pancaran kebahagiaan dari tatapan Ryujin.
Renjun turut senang dan hatinya merasa hangat melihat Ryujin seperti itu. Ia juga tak lupa untuk memotret Ryujin secara diam-diam.
Kemudian mereka memasuki wahana Bom-bom Car. Sekali lagi Renjun tak bisa menahan senyumannya melihat Ryujin yang kikuk saat bermain.
Benar-benar menggemaskan.
Selanjutnya mereka mencoba wahana Rollercoaster atas permintaan Ryujin. Kalau tidak memikirkan kebahagian Ryujin, Renjun tentu akan menolak tapi untuk kali ini ia memilih mengalah.
Iya, Renjun takut naik wahana ekstrim itu. Tapi sekali lagi, demi Ryujin ia akan melawan ketakutannya.
Benar saja, seusai dari Rollercoaster, wajah Renjun pucat. Berbanding terbalik dengan Ryujin yang terlihat sangat takjub dengan wahana itu.
"S-selanj-" Renjun belum menyelesaikan ucapannya, Ryujin sudah keburu menarik tangan Renjun menunjuk wahana Rumah Hantu disana.
"Rumah hantu ya habis ini, bagaimana?" Tanya Ryujin dengan raut penuh harap.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLAR
Fanfiction[𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] Tentang Huang Renjun dengan segala kehangatan yang diterima olehnya dan Shin Ryujin yang sudah terlalu frustasi dengan dinginnya hidup dan penolakan dari sekelilingnya. Iya, mereka selayaknya dua kutub yang berbeda dan saling be...