"Lepasin tangan gue!"
Meisya melepaskan tangannya dari cekalan Arion yang sedari tadi membawanya untuk menjauh dari jangkauan Reina. Arion menghentikan langkahnya dan melepaskan cekalannya.
Meisya menatap Arion tajam, emosinya sudah memuncak. "Lo apa-apaan sih tarik-tarik tangan gue?!"
"Mau lo apa?" tanya Arion sinis. Meisya mengernyit bingung, lalu tersenyum sinis.
"Lo nanya mau gue apa?"
"Gue mohon jauhin Reina, dia anak baik-baik." ucap Arion, sorot matanya terlihat memohon.
Meisya terdiam. Seburuk itu kah, dirinya di mata orang lain? Apa dirinya tidak pantas memiliki teman yang baik?
Mata Meisya tiba-tiba memanas, buru-buru gadis itu mengalihkan pandangannya lalu tertawa miris.
"Kenapa?" tanya Meisya kini menatap Arion dalam.
"Reina itu cewek baik-baik, dia bukan ce-"
"Dia bukan badgirl kayak gue? Gitu?" potong Meisya.
"Bukan gitu maksud gue.. Tapi.."
Meisya melepas jaket yang dipakainya lalu menyodorkan pada Arion. "Ini jaket lo," Arion menerima jaket itu dengan perasaan bersalah.
Setelah memberikan jaket itu pada Arion, Meisya melangkah pergi meninggalkan Arion yang masih terdiam di tempat. Cowok itu terus menatap punggung Meisya yang mulai menjauh, namun tiba-tiba Meisya menghentikan langkahnya lalu berbalik.
"Besok gue tunggu di kelas gue, jam pulang sekolah. Gue tau lo dipaksa sama tante gue buat jadi tutor gue." ujar Meisya kemudian kembali melanjutkan perjalanannya.
Rasa bersalah sangat mengganjal di hati Arion, membuatnya tidak tega telah mengatakan hal sejahat itu kepada Meisya. Sungguh, tadi Arion refleks mengatakan hal itu. Tidak ada niatan untuk menyakiti hati Meisya dengan kata-kata tadi, dirinya tadi hanya terfokus pada Reina. Arion takut jika Meisya akan menjerumuskan Reina ke dalam dunia Meisya yang gelap.
Itu yang Arion pikirkan tentang Reina tanpa memikirkan perasaan orang lain.
***
Hari ini, hari pertama Arion akan mengajarkan Meisya matematika. Kepala sekolah SMA Mentari Pagi yaitu tante dari Meisya sudah memberi tahu, bahwa nilai matematika Meisya sangatlah jelek.
Saat di sekolahnya dulu, Meisya sangat nakal sampai akhirnya di DO oleh pihak sekolah. Meisya sangat buruk dalam pelajaran, termasuk matematika. Tapi setelah sekolah di SMA ini, nilai Meisya mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan. Nilai Meisya dibeberapa pelajaran sekarang cukup bagus, tapi tidak untuk matematika.
Dan karena alasan itu lah, Arion yang menjadi korban untuk menjadi tutor gadis itu. Arion pernah mengikuti olimpiade matematika untuk mewakili sekolahnya dan berhasil menjuarainya. Jika bukan kepala sekolah yang memintanya, Arion tidak akan mau mengajari Meisya.
Sekarang, Arion sudah berada di depan kelas Meisya. Sudah hampir lima belas menit Arion menunggu Meisya keluar, namun gadis itu tidak kunjung keluar, padahal orang-orang sudah keluar sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY [SELESAI]
Teen Fiction"Gue itu bodoh suka sama orang yang suka sama orang lain!" Kalian pernah mengatakan hal itu pada diri sendiri? Jika pernah, kalian mungkin kini berada di posisi yang sama seperti Meisya. Entah alasannya apa yang membuat dirinya begitu mencintai Ar...