BAB 24 - HATI ARION

3.1K 248 2
                                    

Vote, comment jangan lupa guys!!

📍📍

Sore itu, adalah sore terakhir Meisya belajar bareng dengan Arion. Seperti apa yang dibicarakan Arion, bahwa cowok itu kini berhenti menjadi tutor Meisya.

Hari berikutnya, Meisya jarang bertemu dengan Arion. Mungkin sesekali saat tidak sengaja berpapasan dengan Arion di kantin atau di lorong.  Itupun hanya menyapa sekedar 'Hai' dan tersenyum, selain itu tidak ada yang spesial. Semuanya benar-benar berubah. Hal ini yang membuat Meisya tidak mau Arion berhenti menjadi tutornya. Tapi mau bagaimana lagi, itu adalah hak Arion untuk berhenti.

Apa Meisya merasa sedih?

Jujur saja, Meisya sedih dan merasa kehilangan. Ini kah rasanya kehilangan sebelum memiliki?

"Sya, are you okay?"

Lamunan Meisya buyar seketika saat Hito yang duduk di sampingnya menggerakkan tangan di depan wajah Meisya. Meisya terpelonjak kaget kemudian menoleh.

"Hah? Gue baik-baik aja, lo pulang aja sana." ujar Meisya.

Hito yang sudah menggendong tasnya, menatap Meisya lagi. "Gak mau bareng sama gue?" tanya cowok itu dengan suara beratnya.

"Gak usah. Gue pulang bareng Bu Sena, udah janji juga." tolak Meisya.

Hito mengangguk, mengalah. Detik berikutnya dia berdiri, "Gue balik dulu, lo hati-hati." ujarnya sambil menepuk pundak Meisya dua kali lalu melangkah keluar kelas.

Meisya mengangguk.

Di kelas kini hanya tersisa Meisya. Cewek itu melipat tangannya di atas meja untuk menjadi tumpuan kepalanya, matanya terpejam rapat.

Baru saja beberapa menit memejamkan matanya, terdengar suara dari arah pintu menginterupsi kegiatan tidur Meisya. Meisya mengangkat kepalanya dan berkedapatan sosok Reina yang berjalan menghampirinya.

"Sya, belum pulang?" tanya Reina lalu duduk di hadapan Meisya.

"Belum, lo sendiri kenapa belum pulang? Bareng sama Ria apa Arion?"

"Aku pulang bareng Arion, tapi dianya ada urusan dulu sama Bu Angela. Jadi sambil nunggu dia, aku ke sini mau menanyakan sesuatu sama kamu." ujar Reina.

Meisya mengerutkan keningnya, "Nanya tentang apa?"

Reina menghela nafasnya pelan, kepalanya sedikit ditundukkan. "Nanya tentang Hito,"

"Hito?" bingung Meisya.

Reina mengangguk, "Iya, Hito. Anak baru di sekolah ini, sekaligus mantan kamu, kan?" tanya Reina.

Meisya melotot kaget saat melihat Arion berdiri di ambang pintu. Cowok itu mengisyaratkan agar Meisya tetap diam dengan kedatangannya. Akhirnya Meisya menurut dan menutup mulutnya untuk tetap diam. Sebenarnya apa alasan Reina menanyakan hal itu pada Meisya? Jangan bilang...

Reina mengangkat kepalanya kembali, kemudian berkata, "Aku suka sama Hito, Sya. Sejak pertama kali ketemu sama dia." ujar Reina menjelaskan.

Seakan ada sebuah petir yang menggelegar, jantung Meisya tiba-tiba berpacu dengan sangat cepat. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Reina akan berkata seperti ini. Lalu bagaimana dengan Arion?

"Kamu gak ada perasaan apa-apa lagi, kan, sama Hito? Kalau kamu masih ada perasaan sama dia, aku bakalan mundur." ujar Reina menatap serius Meisya.

Meisya menggeleng cepat, "Enggak. Ta-tapi..." Meisya berucap gagap.

"Tapi apa, Sya?"

Tapi Arion suka sama lo, Na. Batin Meisya meneruskan.

I'M SORRY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang