BAB 18 - NONTON

2.1K 241 3
                                    

Jangan lupa tinggalkan comment dan tekan gambar bintangnya!

***

Film sudah terputar sekitar tiga puluh menit yang lalu. Sepanjang pemutaran film, cerita yang dibawakan di film ini cukup menghibur. Semua orang di studio tertawa saat ada adegan yang menggelitik perut, termasuk Arion yang duduk di samping Meisya saat ini. Ya, walaupun ketawanya gak keras-keras sih, hanya cengiran kecil sambil fokus nonton dan makan popcorn.

Mungkin ini sudah lebih dari ke sepuluh kalinya Meisya melirik Arion, lagi-lagi cowok itu membuat Meisya ingin selalu menatapnya. Dilihat dari samping seperti ini membuat Arion kelihatan ganteng banget! Meisya saja sampai takjub melihatnya.

"Kenapa?" Arion menoleh, mereka saling bertatapan.

Buru-buru Meisya mengalihkan pandangannya lalu berdeham pelan, "E-enggak, itu tuh ada orang pegangan tangan." Meisya kehabisan alasan, apa saja yang dilihatnya pasti dijadikan alasan. Pake segala menyalahkan orang pegangan tangan padahal dia gak mau ketahuan memperhatikan Arion.

Arion melirik ke arah orang yang kata Meisya sedang pegangan tangan itu lalu kembali menatap Meisya, "Mereka ini, bodo amat." ujarnya acuh, kembali menonton film dengan serius.

Kapan gue bisa pegangan tangan juga! Seru Meisya dalam hati, tangannya merogoh popcorn di cup besar yang disimpan di antara Meisya dan Arion, tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan. Meisya otomatis langsung menoleh pada Arion tetapi Arion tidak, dia terlalu fokus menonton.

Cewek itu mendengus pelan, "Fokus banget!" ujar Meisya pelan.

"Kenapa?" tanya Arion tanpa menoleh, Meisya menggeleng cepat.

Dari tadi nanyanya tuh, kenapa kenapa mulu! Tanya yang lain kek! Meisya terus merutuk dalam hati, tangannya dilipat di dada. Selera nontonnya menjadi hilang. Film yang tadinya seru ditonton, terasa boring sekarang. Kantuk menyerangnya Meisya sekarang. Beberapa kali Meisya mencoba untuk tetap tersadar tetapi tetap saja matanya tidak kuat untuk menutup.

Arion sih enak tadi sudah tidur di kelas Meisya. Meisya yang biasanya tidur siang, hari ini tidak tidur siang, jadi sekarang dia merasa ngantuk.

"Sya, gu..." ucapan Arion mengantung di udara ketika melihat orang yang berada di sebelahnya ini kepalanya manggut-manggut dengan mata tertutup. Meisya mencoba mencari kenyamanan dalam posisinya saat ini, dia beberapa kali membenarkan posisinya.

Arion gatal sendiri melihatnya, lantas mendorong kepala Meisya hingga kini bersender pada bahunya. Barulah cewek itu diam, menikmati tidurnya saat ini. Sedangkan Arion kembali menonton film itu hingga habis tanpa menggubris Meisya yang tertidur.

Dalam mimpi Meisya berkata, Baru pertama kali gue tidur senyaman ini.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mereka keluar bioskop pukul setengah enam sore. Arion sekarang sedang duduk di kursi yang disediakan bioskop, tepatnya di depan studio tiga, tempat mereka menonton film tadi. Dia tengah menunggu Meisya pergi ke toilet.

Saat Meisya terbangun dari tidurnya tadi, studio sudah sepi, hanya beberapa orang saja yang masih duduk di dalam studio termasuk Arion dan Meisya. Meisya bangun dengan wajah kaget, apalagi saat melihat Arion yang meregangkan bahunya yang pegal dan kebas pastinya.

Seberapa lama dia tertidur tadi? Seingatnya, film baru diputar tiga puluh menitan dia sudah tertidur. Selama itu kah, Meisya tertidur sampai-sampai Arion kelihatan pegal banget seperti itu? Meisya merasa bersalah sekali pada Arion tetapi cowok itu hanya menanggapinya seperti ini, "Gapapa, apus dulu tuh iler lo yang tumpah-tumpah." Ya, ampun, Meisya semakin malu! Karena itulah Meisya pergi ke toilet, mengecek ilernya yang tumpah tumpah kata Arion.

"Arion,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arion,"

Arion menoleh lalu berdiri, "Udah?" Meisya mengangguk pelan, masih merasa malu pada Arion. "Ayo, pulang." ajaknya kemudian seperti biasa, dia berjalan mendahului Meisya.

Kini Meisya sudah mulai terbiasa dengan namanya ditinggalkan Arion. Dia harus sedikit berlari untuk mensejajarkan langkahnya dengan cowok jangkung itu. "Lo boong ya, kata lo iler gue tumpah-tumpah tadi!" protes Meisya.

"Enggak boong,"

"Mana coba gue mau liat bahu lo, siapa tau ada ilernya." seru Meisya.

Arion tidak menggubris, kakinya terus berjalan.

"Stop!" Meisya tiba-tiba berdiri di hadapan Arion sambil merentangkan kedua tangannya, menghalangi jalan Arion. Tubuh Arion yang jangkung membuat Meisya harus sedikit mendongak untuk menatap mata cowok itu. "Gue mau cek baju lo dulu, kalau memang ada iler gue di baju lo, nanti gue cuciin, kalau perlu gue beli seragam sekolah lo yang baru." kata Meisya.

"Gak usah," tolak Arion.

Meisya berdecak, "Berisik! Gue cek nih sekarang," Meisya mengecek baju Arion dalam jarak yang cukup jauh. Takut-takut jantungnya meledak kalau deket-deket.

"Gak akan keliatan jauh-jauh gitu," Arion dengan cepat menarik tangan Meisya, membuat jarak di antara mereka menjadi tipis. Meisya? Jangan ditanya lagi, dia sudah membeku di tempat. "Cium kalau perlu." sambungnya.

Cium. Meisya melotot kaget, "Cium apaan?! Lo?!" teriak Meisya mengundang lirikan dari orang yang sedang berlalu lalang. Mereka menatap Arion dan Meisya penasaran.

Arion menghela nafasnya berat. Malu gue sumpah!

"Baju gue!" Arion mendorong kening Meisya hingga membuat cewek itu memundurkan beberapa langkahnya. Sekarang, Arion yang malu karena dilihat orang-orang. Orang-orang pasti berpikir macam-macam tentang dirinya dan Meisya. Tak mau lebih malu, Arion kembali melangkah dan kembali meninggalkan Meisya. Lagi.

"Bilang dong kalau baju! Kan, ambigu jadinya!" teriak Meisya lalu mengejar Arion, setelah kembali sejajar, Meisya kembali bertanya, "Gue bener kan, gak ngilerin lo?" tanya Meisya keukeuh.

"Enggak!" jawab Arion frustasi.

***

Sedikit, ya? Gapapalah yaaa hehehe:)

Gimana perasaan kalian baca part ini?

Kalau kalian jadi Arion tadi, kalian bakalan gimana? Kalau aku sih mau kabur aja dah malu!

Don't forget, pencet lambang bintang terus comment cerita ini biar author semangat nulis cerita Arion-Meisya nya 😁

Salam dari author;
Dea yang lagi homeschooling karena corona 👌

I'M SORRY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang