< Jangan lupa vote dan comment >
***
Meisya yang tengah terlelap tidur di kamarnya tiba-tiba terbangun saat lampu kamarnya tiba-tiba menyala, diiringi dengan suara nyanyian selamat ulang tahun dari tantenya.
Meisya bangkit sambil mengumpulkan nyawanya yang belum sempurna terkumpul.
"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday happy birthday Meisya...." tante Sena mengakhiri lagu dengan menyodorkan satu buah kue berwarna kuning yang ada di tangannya.
Meisya tertegun sejenak. Air matanya tiba-tiba jatuh. Jujur saja, ini surprise ulang tahun pertama kali Meisya sejak kakaknya meninggal dulu. Dulu, kakanya yang sering memberi surprise, namum kini tidak ada lagi.
"Tante aku terharu," Meisya mengusap air matanya yang ada di pipi. "Meisya kira gak bakalan ada orang yang kasih surprise lagi buat Meisya."
Tante Sena duduk di tepi ranjang, menaruh kue itu di atas kasur, lalu memeluk Meisya. "Jangan bilang gitu, ada tante yang akan kasih surprise buat kamu setiap tahun." ujar Tante Sena sambil mengelus punggung Meisya lembut.
"Makasih tante."
Tante Sena melepaskan pelukannya, beralih mengambil kembali kue dengan lilin yang masih menyala itu. "Sekarang tiup lilinnya," titahnya.
Meisya mengangguk, lalu meniup lilin itu hingga padam.
"Oh iya lupa, kamu make a wish gak?" tanya Tante Sena.
"Enggak, Meisya juga lupa." Meisya nyengir lebar. "Tapi doa Meisya selalu Meisya ulang setiap hari, gak ulang tahun aja." sambungnya.
"Memangnya doa Meisya apa?"
"Tante, aku, om, Bang Rafi, selalu sehat, Selalu diberikan perlindungan, dimudahkan rezekinya. Meisya juga berdoa buat papa sama kakak yang ada dia atas sana." ujar Meisya.
"Meisya gak berdoa buat mama?" tanya tante Sena berhasil membuat Meisya diam.
"Hm, sesekali." jawab Meisya dengan senyum dipaksakan.
Tante Sena tersenyum lembut sambil mengelus rambut Meisya, mengerti dengan sikap Meisya saat ini. "Meisya juga harus mendoakan mama Meisya setiap hari, walaupun mama Meisya ninggalin Meisya sendirian kayak gini, tapi dia tetap mama kamu. Doakan semoga dia selalu sehat dan bahagia." ujarnya.
"Mungkin dia udah bahagia dengan keluarganya yang sekarang tante, sampai gak pernah nengokin Meisya ke sini." jawab Meisya dengan senyum yang dipaksakan.
"Iya, tapi surga kan ada di telapak kaki ibu. Jadi, Meisya juga harus tetap mendoakan mama Meisya. Doakan aja biar mama Meisya sadar dan datang ke sini buat nengokin Meisya."
Meisya mengangguk, kemudian memeluk tante Sena erat.
"Oh iya tante lupa satu hal lagi," ujar tante Sena tiba-tiba, membuat Meisya langsung melepaskan pelukannya. "Tante punya kado buat kamu!"
"Ini aja udah cukup tante." balas Meisya.
Tante Sena menggenggam tangan Meisya dan mengajaknya untuk turun ke lantai bawah. Beliau mengiring Meisya ke arah garasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY [SELESAI]
Teen Fiction"Gue itu bodoh suka sama orang yang suka sama orang lain!" Kalian pernah mengatakan hal itu pada diri sendiri? Jika pernah, kalian mungkin kini berada di posisi yang sama seperti Meisya. Entah alasannya apa yang membuat dirinya begitu mencintai Ar...