BAB 28 - MENYATAKANNYA

2.6K 237 5
                                    

Ulangan semester akhir, baru saja selesai dilaksanakan dua minggu yang lalu. Kini, tinggal menunggu hasilnya dan dilanjutkan dengan pembagian rapot.

Meisya mengisi hari liburannya dengan diam di rumah. Nonton drama korea, baca novel, baca wattpad, rebahan, eksperimen bikin makanan dengan bermodalkan nonton youtube, dan masih banyak lagi. Sudah hampir dua minggu Meisya melakukan semua itu. Lama-lama bosan juga, sih. Pengennya jalan-jalan, tapi gak ada yang ajak keluar.

Tetapi semua rasa bosan itu sirna ketika Reina menelponnya semalam. Cewek itu mengajaknya jalan-jalan ke villa yang ada di Puncak bersama keluarganya dan juga keluarga Arion.

Awalnya Meisya menolak karena merasa tidak enak, tetapi Reina terus memaksa dan akhirnya Meisya mengiyakan. Malam itu, sesudah Meisya mengiyakan ajakkan itu, Meisya langsung meminta izin kepada tantenya. Tantenya mengiyakan. Meisya tanpa pikir panjang lagi langsung mengemas barang-barangnya untuk keperluan besoknya ke Puncak.

Seperti inilah Meisya saat ini, menunggu jemputan mobil keluarga Reina yang katanya sudah hampir sampai. Selang beberapa menit, dua buah mobil datang dan berhenti di depan gerbang rumah Meisya.

"Meisya!" panggil Reina di dalam mobil hitam milik keluarganya.

"Hai, Na." Meisya beralih menatap kedua orang tua Reina yang duduk di kursi depan. "Hai tante, om, saya Meisya, temennya Reina." sapa Meisya sopan.

"Eh, iya, Meisya. Kita sudah sering dengar tentang kamu dari Reina." ujar mama Reina dengan senyum ramah.

"Sya, kamu duduk di mobil keluarga Arion gapapa? Soalnya aku bawa dua sepupu aku nih!" ujar Reina sambil menunjuk kedua saudara perempuannya yang berumur sekitar 5 sampai 10 tahunan.

"Hah? Mobil keluarga Arion?" Reina mengangguk. "Malu, ah, Na..." sambung Meisya.

"Gapapa kali, mereka baik kok, gak ngingit. Udah sana, mereka udah nunggu lama tuh!"

Meisya diam sejenak, sebelum akhirnya mengiyakan. Dengan jantung berdebar, Meisya berjalan menuju mobil yang ada di belakang mobil Reina.

"Hei, anak cantik, sini! Gak usah malu!" ujar wanita cantik yang duduk di kursi depan, Meisya bisa tebak jika itu mama Arion.

"Hallo tante, saya Meisya." Meisya menyalami mama Arion.

"Oh, ini, Ion, murid yang kamu ceritain itu?" timbal papa Arion yang duduk di bangku kemudi.

Arion yang duduk di kursi belakang sendirian, hanya menaikkan sebelah alisnya. Dia menatap Meisya yang belum juga masuk ke dalam mobil.

"Ayo, Meisya masuk!" ajak mama Arion.

Meisya mengangguk pelan, lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Arion. Rasanya canggung banget!

Arion ganteng banget ya tuhan! Pake kaos putih sama celana pendek selutut aja udah ganteng banget! Mana rambutnya abis dicukur lagi! Teriak Meisya di dalam hati.

"Meisya gimana sama ulangan akhir semester kemarin? Lancar? Tante denger Arion jadi tutor matematikanya Meisya, ya?" tanya mama Arion.

"Lancar tante. Iya, Arion jadi tutornya Meisya." jawab Meisya.

"Arion galak gak?" kali ini, papa Arion yang bertanya.

"Enggak, om, baik kok."

"Jujur aja kalau memang Arion galak. Makanya sampe sekarang gak ada yang mau sama Arion, karena anaknya galak!" ujar papa Arion sambil terkekeh.

Arion yang mendengar, mendengus kecil.

Meisya terkekeh pelan. Sedikit demi sedikit, akhirnya suasana canggung tadi menguap ke udara. Entah kenapa Meisya merasa nyaman berbicara dengan kedua orang tua Arion.

"Meisya cantik, gak mau gitu sama Arion?" goda papa Arion.

"Pah..." ujar Arion.

"Iya, Meisya. Meisya udah punya pacar belum?" timbal mama Arion.

Meisya tersenyum kikuk, bingung harus menjawab apa.

"Udahlah, Sya, jangan didengerin. Lo tidur aja. Pake nih!" Arion memakaikan penutup mata yang dia bawa kepada Meisya.

Terdengar suara tawa dari papa dan mama Arion menggema di dalam mobil. Meisya melepas penutup mata yang dipakaikan Arion tadi, lalu menatap Arion yang sudah menutup matanya dengan headphone yang bertengger di telinga.

Kedua sudut bibir Meisya terangkat naik sambil terus memandangi Arion dari samping seperti ini.

Beberapa menit selanjutnya, keadaan di dalam mobil hanya suara radio saja yang terdengar. Arion tidur, mama Arion juga, dan papa Arion fokus menyetir. Meisya? Meisya sibuk memperhatikan jalanan di luar. Dia tipikal orang yang susah tidur kalau di dalam kendaraan. Apa ada yang sama seperti Meisya?

Suara radio mengalihkan perhatian Meisya yang tadinya keluar jendela.

Hallo sobat! Kembali lagi bersama gue Adnan dan rekan gue Zifar di 97,8 Gelanggang FM.  Hari ini spesial banget nih! Kita bakalan muterin lagu-lagu baper buat orang-orang di luar sana yang sedang jatuh Cinta.

Kayak salah satu lagu ini, nih. Lagunya menceritakan seseorang yang sulit untuk mengungkapkan perasaannya karena si doi punya sahabatnya sendiri!

Meisya yang mendengar itu, lantas menatap Arion yang terpejam. Andai saja Arion dengar.

Wah? Kalau begini caranya rumit banget, ya? Yaudah deh, kita langsung putar aja lagunya! Judulnya Cinta dan Rahasia dari Glen Fredly feat Yura Yunita.

Lagu mengalun dengan indahnya. Meisya beberapa kali melirik Arion yang masih tidur. Lirik lagu itu seperti mengungkapkan perasaan Meisya saat ini. Meisya berharap Arion mendengarnya juga, namun apalah daya. Arion sibuk dengan dunia mimpinya.

Terakhir
Kutatap mata indahmu
Di bawah bintang-bintang
Terbelah hatiku
Antara cinta dan rahasia

Kucinta padamu
Namun kau milik sahabatku
Dilema hatiku
Andai 'ku bisa
Berkata sejujurnya

Jangan kau pilih dia
Pilihlah aku
Yang mampu mencintamu
Lebih dari dia

Bukan kuingin merebutmu
Dari sahabatku
Namun kau tahu
Cinta tak bisa
Tak bisa kau salahkan

Lagu baru saja berakhir. Meisya bertanya pada hatinya sendiri setelah mendengar lagu itu.

Haruskah dia mengungkapkan perasaannya pada Arion?

Namun, tanpa Meisya tahu. Arion yang sedari tadi terpejam, sebenarnya sudah bangun sebelum lagu itu dimulai. Arion yang juga ikut mendengar lagu itu, akhirnya berpikir,

Haruskah Arion mengungkapkannya juga?

***






Deasm

Sukabumi, 13 Agustus 2020.

I'M SORRY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang