Ada yang nunggu? Jangan lupa votement yaww!
----
Arion membayar eskrim cokelatnya pada mbak kasir yang berjaga di minimarket yang ada di dekat kompleks perumahannya itu. Minimarket ini yang dulu sering dia datangi bersama Reina. Bahkan tempat itu menjadi tempat pertama Arion dan Reina bertemu.
Rasanya, Arion ingin kembali lagi ke masa itu. Masa-masa di mana masih ada Reina.
Arion duduk di kursi yang ada di depan minimarket sambil menikmati eskrim cokelatnya. Ponselnya yang ada di saku celana bergetar. Arion lantas merogoh saku celananya.
Keningnya mengernyit begitu membaca nama yang tertera di layar ponsel. Hito? Ngapain?
Arion menolaknya. Dia sedang mau sendirian menjernihkan pikirannya. Arion meletakkan ponselnya di meja.
Sepuluh menit tidak terasa terlewati begitu cepat. Pikirannya melayang jauh pada pertemuannya dengan Meisya tadi sore.
Jahat sekali dirinya, pikir Arion.
Hujan deras mengguyur kota entah sejak kapan, beberapa kali suara petir terdengar. Jalanan di depan sana juga sudah sedikit sepi karena hujan. Ditambah sekarang sudah malam juga. Tapi entah kenapa Arion malas pulang sekarang. Arion juga harus melewati rumah Reina setiap kali dia pulang ke rumahnya.
Ponsel Arion kembali bergetar di atas meja. Nama Hito kembali terlihat. Dia kembali mengabaikan panggilan itu.
"Kenapa gak dijawab?" Arion mengangkat kepalanya, menatap sang pemilik suara. "Ngapain di sini lo?" tanyanya lagi.
Arion menatap Hito datar, "Gue yang harusnya nanya, ngapain lo di sini?"
"Gue?" Hito menunjuk wajahnya lalu tersenyum miring. "Mau ngehajar lo!" ujarnya sambil melepaskan payung yang dipegangnya lalu menghampiri Arion yang tengah duduk.
Hito meraih kerah baju Arion, menyeretnya hingga mereka berdua kehujanan, lalu dengan kasar Hito menonjok Arion hingga sudut bibir Arion mengeluarkan darah. Lukanya terasa semakin perih ketika terkena air hujan seperti ini.
Arion yang terpancing emosi ikut meraih kerah baju Hito lalu menonjoknya dengan keras. Arion yang biasanya sabar ingin sekali melampiaskan semuanya hari ini.
"Kenapa lo nonjok gue hah?!" seru Arion menatap Hito penuh emosi.
Hito tersenyum miring, kemudian kembali menonjok wajah Arion hingga membuat Arion terjatuh ke tanah. "LO MASIH NANYA SALAH LO DI MANA?!"
Arion bangkit lalu balas memukul Hito, hingga pertengkaran pun semakin menjadi-jadi. Arion sudah babak belur di mana-mana, begitupun dengan Hito.
Kedua cowok itu saling pandang dengan tatapan penuh emosi, kedua tangan mereka pun memegang kerah lawan mereka dengan keras.
"Lo ngomong apa sama Meisya hah?!" tanya Hito. "APA YANG LO PERBUATAN SAMPE DIA NANGIS KAYAK TADI?!!!!" sambungnya kini berteriak.
"Bukan urusan lo!" balas Arion.
"Jelas urusan gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY [SELESAI]
Teen Fiction"Gue itu bodoh suka sama orang yang suka sama orang lain!" Kalian pernah mengatakan hal itu pada diri sendiri? Jika pernah, kalian mungkin kini berada di posisi yang sama seperti Meisya. Entah alasannya apa yang membuat dirinya begitu mencintai Ar...