BAB 1 - TUTOR

8K 500 18
                                    

- Ada banyak orang di dunia ini. Tapi kenapa harus kamu? -

Playing : April - Fiersa Besari

***

6 Bulan yang lalu...


Hari ini tepat 1 bulan Meisya berada di sekolahnya yang baru. Walaupun Meisya notabene-nya 'murid baru' tapi di sekolah ini siapa yang tidak kenal dia?

Siswi yang dikenal badgirl.

Tukang bikin masalah, sering kesiangan, hobbynya party dan sering datang ke club malam. Itu yang semua orang tau tentang Meisya, gadis nakal yang hampir setiap hari membuat masalah dan membuat guru-guru kesal dibuatnya.

Meisya menatap Bu Ira- guru BK di SMA Mentari Pagi- dengan santai. Tidak ada rasa takut maupun gugup yang Meisya rasakan, dia sudah biasa dengan situasi ini, ditatap garang oleh guru, apalagi Bu Ira yang dikenal killer.

"Apa alasan kamu pukul Doni?" tanya Bu Ira dingin, mungkin jika murid lain ditanya dengan nada dingin seperti ini, mereka pasti merasa ketakutan, tapi tidak untuk Meisya.

Meisya mengangkat kedua bahunya acuh. "Dia ngotot minta nomor saya."

"Cuman itu?"

"Iya."

"Kenapa harus dengan cara yang kasar Meisya? Kamu itu perempuan!" nada suara Bu Ira mulai meninggi. Meisya tersenyum sinis.

"Apa salahnya saya cewek? Lagian dia juga main kasar sama saya, dia maksa minta nomor saya terus saya tolak. Eh, dia malah jambak rambut saya! Gimana saya gak pukul dia?!" bentak Meisya. Menceritakan kejadian tadi, membuat emosinya memuncak.

Bu Ira dibuat menganga dengan ucapan Meisya barusan, tidak percaya bahwa suara Meisya akan lebih tinggi dari suaranya.

"Besok, orang tua kamu datang ke sekolah!" tegas Bu Ira. Meisya kembali tersenyum sinis. "Kenapa kamu senyum? Saya gak ngelucu!"

"Lucu aja ibu nyuruh orang tua saya dateng ke sini." ujar Meisya lalu bangkit dari kursi. "Saya permisi dulu." pamit Meisya kemudian melangkah pergi tanpa menunggu izin dari Bu Ira.

Bu Ira menggeram kesal, tangannya terkepal kuat. Kalau bukan perintah kepala sekolah untuk tetap mempertahankan anak itu, mungkin Bu Ira sudah mengeluarkan Meisya dari sekolah jauh-jauh hari.

***

"Meisya, ada yang nyari lo." ujar Sindy yang baru saja pulang dari kamar mandi. Meisya yang sedang tidur siang di saat guru sedang menerangkan di depan itu, mengangkat kepalanya.

"Siapa?" tanya Meisya pelan.

"Gak tau, bapak-bapak."

Meisya mengernyit bingung. Siapa yang mencarinya? Meisya berdiri dari kurisnya, setelah meminta izin ke kamar mandi kepada guru yang sedang mengajar, gadis itu melangkah keluar untuk menemui orang yang di sebutkan oleh Sindy tadi.

Langkah Meisya terhenti saat melihat orang yang dimaksud Sindy tadi. Itu adalah ayahnya. Ayah yang Meisya benci dan takutkan. Meisya kembali melanjutkan langkahnya, lalu berhenti di depan ayahnya yang duduk di bangku yang berada di depan kelas.

I'M SORRY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang