Puter mulmed guys!
***
"Diharapkan kepada seluruh siswa siswi SMA Mentari Pagi untuk berkumpul di aula sekarang. Sekali lagi, kepada seluruh siswa siswi SMA Mentari Pagi diharapkan kumpul di aula sekarang. Terimakasih."
Setelah guru yang memberikan pengumuman melalui speaker yang terpasang disetiap kelas selesai memberikan pengumuman, seluruh murid langsung bersiap-siap untuk datang ke aula seperti yang di informasikan.
Meisya berjalan menuju aula dengan santainya, tangannya dimasukan ke dalam saku jaket yang dipakainya. Hari ini Meisya kembali bersekolah, kemarin dia demam dan harus beristirahat di rumah. Sebenarnya dia benci berdiam diri di rumah, tetapi kemarin kepala Meisya sangat berat dan tubuhnya panas. Untungnya kemarin papahnya tidak pulang ke rumah, jadi setidaknya dia bisa lebih nyaman di rumah.
Kondisinya sudah lebih membaik sekarang, tubuhnya tidak sepanas kemarin dan kepalanya juga sudah tidak terlalu berat.
Saat Meisya sampai, aula penuh oleh lautan manusia. Mereka sudah duduk rapih di kursi yang sudah di siapkan. Meisya celingak-celinguk mencari tempat duduk yang masih kosong, tanpa disengaja tatapannya bertubrukan dengan mata Arion yang sudah duduk di kursi paling belakang, dan tepat di samping Arion itu Reina.
Reina mengikuti arah pandang Arion, kini tatapan Meisya tertuju pada Reina yang tengah tersenyum manis kepadanya seraya melambaikan tangannya. Reina menepuk kursi kosong di sebelahnya.
"Sini, Sya!"
Meisya duduk di samping Reina.
"Kamu kemarin sakit?" tanya Reina memperlihatkan ekspresi kekhawatiran di wajahnya.
"Cuman demam,"
Reina menempelkan telapak tangannya di kening Meisya, "Ya, ampun! Kamu masih sedikit panas juga." seru Reina saat mengetahui bahwa Meisya belum pulih sepenuhnya. Meisya menurunkan tangan Reina lalu tersenyum.
"Gue udah gakpapa." jawab Meisya pelan.
"Lo pegang deh, Ion." tanpa menunggu persetujuan dari Arion, Reina langsung menarik tangan Arion dan menempelkannya pada kening Meisya. Hal itu membuat Meisya melotot kaget, sedangkan Arion terlihat sedikit kaget namun selebihnya biasa saja. Kedua mata mereka bertemu beberapa saat, namun kemudian Arion kembali menarik tangannya yang ditarik paksa oleh Reina tadi.
"Iya, sedikit panas." ujar Arion lalu melipat kedua tangannya di atas dada.
Reina mengangguk mengiyakan, "Tuh, kan, Sya. Kamu masih sakit."
Meisya hanya tersenyum menanggapinya, tak lama terdengar suara salah satu guru yang sudah berdiri di panggung membuat percakapan mereka terhenti. Tatapan mereka kini fokus ke depan, memperhatikan guru yang sedang berbicara di depan.
"Alasan saya mengumpulkan kalian disini untuk memberi tahu bahwa sekolah kita ini akan mengadakan acara yang diusulkan oleh kepala sekolah kita yang baru, yaitu camping ceria yang akan diadakan dua hari dua malam!"
Suara tepuk tangan menggema di dalam aula. Wajah-wajah para murid terlihat bersemangat, tetapi ada juga yang terlihat biasa. Salah satunya Arion yang nampak biasa saja dengan acara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY [SELESAI]
Teen Fiction"Gue itu bodoh suka sama orang yang suka sama orang lain!" Kalian pernah mengatakan hal itu pada diri sendiri? Jika pernah, kalian mungkin kini berada di posisi yang sama seperti Meisya. Entah alasannya apa yang membuat dirinya begitu mencintai Ar...