Chap 20

1.6K 221 72
                                    

『 Flashback 』
-On-

.

.

.

『 Felix pov』
-On-

Setelah Chaewon bilang bahwa aku terlalu ikut campur, aku mencoba untuk menjauhinya. Bukan karena aku marah padanya atau pun membencinya, namun aku tidak mau menjadi beban baginya.

Satu bulan telah berlalu. Aku mempunyai teman baru, namanya Changbin. Awal mula aku dekat dengannya sejak aku ikut klub seni. Di klub itu dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu, kelompok tari tradisional, kelompok dance, kelompok rap, kelompok seni lukis, kelompok vocal, dan kelompok fashion/costume design.

Aku masuk kelompok dance karena aku merasa cocok dan disana juga ada Hyunjin, jadi setidaknya aku ada teman disana. Hyunjin masuk tiga kelompok di klub seni, kelompok dance, kelompok rap dan kelompok fashion. Tapi ia pernah bilang padaku, bahwa ia tidak suka dimasukan ke kelompok rap sebab rapnya selalu dibilang tidak jelas untuk didengar dan juga ada Jisung yang selalu mencemooh dirinya sebab rapnya itu.

Waktu itu, aku diberi tugas untuk memegang kunci pintu ruang klub seni. Aku memeriksa kedalam ruangan itu untuk memastikan tidak ada orang. Namun, saat diruang kelompok rap, aku masih mendengar seseorang yang sepertinya masih berlatih. Aku pun melihatnya. Seo Changbin, orang yang selalu dipuji oleh guru klub seni. Bukan hanya rapnya yang bagus, vocalnya juga bagus. Aku tahu dia, sebab banyak yang membicarakannya.

Saat aku melihatnya berlatih rap, tiba-tiba saja ia melihatku dan tersenyum.

"Mau ngunci pintu ya?" tanyanya yang hanya ku balas anggukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau ngunci pintu ya?" tanyanya yang hanya ku balas anggukan.

"Sebenernya gua mau latihan ampe malem, jadi kuncinya gua aja yang pegang ya?" aku sejenak menatapnya dan menggelengkan kepala.

"Maaf, tapi takutnya gua dibilang gak bertanggung jawab sama Bambam Sonsaengnim (guru)." jawabku jujur.

"Yah... Yaudah deh gua pulang sekarang aja..." nada bicaranya sedikit kecewa terlihat juga dari wajahnya.

"Tapi kalo lu mau latihan ampe malem gak papa, nanti gua tungguin." ucapanku baginya terdengar sangat Indah.

"Serius nih gapapa? Sampe malem loh" aku hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

Lama-kelamaan aku juga sering berlatih dance sampai malam karena menunggu Changbin yang juga berlatih rap-nya. Lama kelamaan kami menjadi akrab dan sering mengobrol. Sekarang aku menjadi mempunyai teman selain Chaewon dan Bang Chan yang sedang di Australia.

Setelah itu, aku merasakan Chaewon sangat membenciku. Mungkin ia berpikir aku menyalahkan dirinya sebab keluargaku yang hancur sebab orang tuanya. Padahal aku sama sekali tidak menyalahkan dirinya. Bahkan kalau dia melakukan hal seperti itu, aku tetap akan memaafkannya. Tatapan matanya sudah berubah, berbeda saat pertama kali aku memberikan senyuman pertamaku padanya. Tapi, kalau dia sudah membenciku, mau bagaimana lagi?

I'am you 『Chaelix』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang