Epilog

3K 261 262
                                    

Sreeeng! Sreeeng! Sreeeng!

Terdengar suara osengan dari dapur yang disana terdapat wanita yang sedang memasak beraneka macam makanan.

Tap! Tap! Tap!

"EOMMA! (Ibu)" teriak tiga anak laki-laki dengan wajah yang sama dengan umur 6 tahun itu pun berlari menuju ibunya yang sedang memasak sambil memeluknya.

"Eh? Wonli, Wunli, Wanli? Ada apa?" tanya Chaewon kepada ketiga anak kembarnya.

"Itu... Hana bangun." ucap Wonli.

HUWAAAA!!!

Terdengar suara anak bayi perempuan yang menjerit histeris. Dengan cepat, Chaewon mematikan kompor dan menghentikan kegiatan memasaknya. Ia langsung berjalan cepat menuju kamarnya dimana bayi perempuannya tadi sedang tertidur lelap. Langkahnya diikuti oleh para krucil kecil yang selalu mengekorinya.

"Huwaaaa! Huwaaa!" bayi itu masih tetap menangis, sampai pada akhirnya Chaewon datang dan menenangkannya.

"Cup... Cup... Ssshh..." tak lama kemudian anak itu akhirnya berhenti menangis dan terlelap kembali.

"Aku bingung... Mengapa saat aku menenangkannya tidak bisa, sedangkan eomma (ibu) bisa menenangkan nya dalam sekejap." ucap Wonli salah satu yang tertua diantara Wunli dan Wanli.

"Karena kamu itu sangat berisik!" celetuk Wunli yang tertua kedua.

"Iya, kau terlalu berisik Wonli." sahut sang maknae (paling muda).

"Awas yaa kalian! Aku dan kalian itu beda 5-10 menit, setidaknya panggil lah aku Hyung (panggilan kakak laki-laki dari adik laki-laki)" omel Wonli.

"Sudah... Sudah... Jangan bertengkar lagi. Cepat kalian siapkan piring-piring dimeja makan. Sebentar lagi Appa akan pulang" ucap Chaewon kepada ketiga anak kembarnya sambil menidurkan Hana kembali dikasurnya.

"Siap Eomma!"dengan sigap mereka langsung menuju meja makan dan menyiapkan piring-piring dengan garpu dan sendok. Chaewon melanjutkan sedikit masakannya. Selesai dengan masakannya, Chaewon menaruh semua masakannya beserta nasi di meja makan dengan dibantu anak-anaknya.

Ting tong! Ting tong!

Terdengar suara bel pintu pertanda orang yang datang.

"Yeeey! Appa (ayah) pulang!" langsung saja ketiga krucil-krucil itu langsung menuju pintu untuk menyambut ayahnya. Sedangkan Chaewon kembali ke kamarnya sebab Hana ―bayi perempuannya menangis lagi.

Wonli, selaku Yang paling tinggi diantara kembarannya, menggapai gagang pintu Dan mebukanya. Disitulah Felix dengan Jas kerjanya sambil menenteng tas.

"Appa! (Ayah)" teriak mereka bertiga Yang langsung memeluk Felix Yang terlihat tersenyum ketika melihat ketiga buah hatinya Yang wajahnya hampir tidak bisa dibedakan.

"Bagaimana kabar kalian?" Tanya Felix kepada anak-anaknya.

"Kami baik-baik saja kok" jawab Wunli Yang menggelantung dikaki Felix.

"Selama Appa tidak dirumah, kalian menuruti apa kata Eomma kan?" Pertanyaan Felix langsung dijawab dengan anggukan semangat anak-anaknya.

"Ayo cepat sini. Sebelum makanannya dingin" ucap Chaewon sambil menggendong Hana yang sudah bangun.

Mereka pun makan bersama sambil sedikit berbeda gurau.

Inilah akhir dari penderitaan mereka. Kesabaran mereka di uji dengan berbagai tantangan hidup. Pada akhirnya mereka bisa menikmati hidup mereka yang sekarang sangatlah bahagia...

I'am you 『Chaelix』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang