[ COMPLETED ] Terpaan angin ini sungguh menyejukkan... Jadi begini rasanya berdiri di ujung atap gedung lantai 4? Apakah saat menghadapi kematian senikmat ini rasanya? Diterpa angin musim dingin... Menikmati pemandangan dari beberapa pelosok daerah...
Istirahat pun berakhir. Chaewon dan Jisung juga berpisah sebab kelas mereka yang berbeda.
"Jangan kangen yaa lu, nanti dikelas bosen gara-gara gak ada gua lagi" ucapnya, Chaewon hanya memandangnya garing tanpa berkata. Karena malu, Jisung langsung diam melengos ke sembarang arah. Mereka sedang berjalan di koridor menuju kelas masing-masing.
"Ohh iya, tadi yang bayarin utang gua siapa ya? Lu tau gak?" tanya Chaewon kepada Jisung.
"Mana gua tahu, tapi tadi maaf yaa gua duluan ke kantinnya, perut gua gak tahan lagi soalnya"
"Iya gapapa, lagian tadi gua juga masih ngerjain soal"
"Hehehehe, eh tapi sebelumnya ada cowok, gua belum pernah liat sebelumnya, kayaknya dia anak baru deh. Gua mau beli minum tuh ceritanya, ngeliat dia nyebut-nyebut nama lu sama ibu-ibu kantin. Terus dia ngeluarin duit banyak banget. Bisa jadi dia yang bayarin utang lu. Pas lu dateng dia langsung buru-buru pergi." Jisung pun memcoba untuk menceritakan apa yang dia lihat barusan di kantin. Chaewon masih bingung siapa yang membayari semua utangnya itu. Murid baru? Felix? Gak mungkin! Untuk apa dia bayar semua hutangku yang sudah menumpuk. Dan tadi juga ahjumma bilang aku bisa makan sepuasnya dikantin tanpa harus bayar. Aneh batinnya yang terus bergelut sampai membuat mukanya serius.
"Pffft" Jisung yang sejak tadi memperhatikan Chaewon, tertawa melihat wajah Chaewon saat berpikir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Napa lu tawa?" tanya Chaewon.
"Muka lu noh gak nyelo banget kalo lagi mikir. Pantes aja kalo lu ngerjain soal pada gak ada yang mau deket sama elu. Kesian juga yang duduk deket sama lu." ledek Jisung.
"Masih mending dari pada ngelawak terus garing" timpal Chaewon membuat wajah Jisung kesal.
"Tapi lu tetep tawa kan meskipun gua ngelawak garing? Berarti lucu dong"
"Itu lucu karena gak lucu" SKAK! Jisung hanya menunduk suram tak berkata apa-apa.
"Dah yaa gua balik dulu ke kelas. Bye" Chaewon pun sudah sampai di depan kelas dan segera masuk. Jisung hanya melambaikan tangannya kepada Chaewon.
"Kok lu ke Korea lagi? Emang ada urusan apa lagi disini?" tanya Bang Chan terhadap Felix yang sudah di depan kelas, tepat di samping Jisung.
"Orang tua gua ada urusan kerjaan, makanya gua kesini lagi" jawab Felix yang ditatap Jisung tanpa sadar. Bentar, dia bukannya yang tadi ya? Yang nyenggol gua ampe makanan gua mau jatoh? Batin Jisung yang langsung mengetahui siapa Felix. Wahh! Nih bocah gak bisa dibiarin nih! Gua hajar lu..... Tapi sampingnya ada Bang Chan..... Wajahnya yang kesal mendadak pucat pasi.
"Urusan orang tua atau urusan lu~" Bang Chan menggoda Felix yang langsung ngeblush.
"Gak usah dibahas" Felix mencoba berpaling ke arah lain. Disitu ia pun menemukan Jisung yang sudah seperti mayat hidup berdiri. Felix melihatnya seperti deja vu.
