Tak peduli dengan teriakan memanggil mereka. Aku dan Felix berlari menuju gerbang sekolah. Dengan lancangnya, Felix mengambil kunci gerbang yang berada di meja satpam. Tepatnya, dimana si satpam tertidur di atas meja itu. Ia membuka gerbangnya dan membuang kuncinya kesembarang arah. Ia langsung menggenggam tanganku, kini genggamannya sedikit erat. Para guru mengejar kita, namun Felix sangat cepat sehingga langkahku juga menjadi cepat. Mereka menyerah ketika aku dan Felix langsung naik bus yang entah kemana tujuannya.
『Chaewon pov』
~Off~Kini mereka menaiki bus yang entah kemana tujuannya. Bus cukup ramai oleh orang tua yang membawa anak-anaknya, sampai mereka agak kesusahan untuk mencari tempat duduk. Tempat yang hampir sama saat mereka berangkat bus tadi pagi, paling belakang dan berada di pojok jendela.
Saat itu, awan putih yang tadi bergumpal di langit nan biru di pagi hari, kini berkumpul menjadi awan abu-abu yang siap mencurahkan isinya. Hujan yang sangat tiba-tiba, beberapa anak-anak di bus mengeluh 'yah ibu.. Kita gak jadi main dong' ucap beberapa dari mereka dengan wajah sedih menggemaskan.
Mereka pun duduk dan sedikit menikmati pemandangan curah hujan ini. Ketika melihatnya, Chaewon sedikit tenang. Bau air bercampur tanah yang tajam menyeruak di dalam bus.
Felix memberi tas selempang Chaewon yang sempat jatuh saat ia disiram air tadi pagi. Chaewon mengambilnya dan langsung mengambil handphonenya yang berada di tas. Chaewon mengeluarkan earphonenya dan menyetel lagu yang sangat cocok di saat hujan seperti ini. 'RAIN- SEKAI NO OWARI 『Cover Mafumafu (まふまふ)』' Baginya, lagu itu benar-benar membuatnya tenang sangat cocok di dengarkan saat hujan.
Namun, Chaewon sedikit terkejut. Felix disampingnya juga menyetel lagu yang sama dengannya. 'Mungkin hanya kebetulan' batinnya agak terkejut. Karena suasananya agak canggung. Chaewon membuka pembicaraan.
"Lu juga suka lagu itu?" tanya Chaewon. Awalnya Felix terlihat bingung, tapi saat ia melihat handphone Chaewon yang menyala dan tertulis kalau ia mendengarkan lagu yang sama, ia langsung mengerti.
"Ya" jawabnya semakin singkat.
"Suka karena apa?" Chaewon terus berbicara agar suasana ini tidak terlalu canggung.
"Suka aja" jawab Felix yang pandangannya tak beralih sama sekali.
"Gua liat lagu ini pas lagi nyari scene One Piece yang lagi perang di Marineford. Tiba-tiba aja ngeliat lagu ini dan gua cuma iseng-iseng denger, dan lagunya ternyata lumayan" saat Felix berbicara seperti itu, Chaewon melongo dan tak percaya kalau Felix bisa berbicara sepanjang itu. Dan yang membuatnya lebih terkejut lagi, Felix juga menonton anime favoritnya, One Piece.
"Ohh.. Lu nonton One Piece udah sampe episode berapa?" tanya Chaewon yang mulai tertarik.
"Baru sampe episode 562... Gua baru-baru suka sama One Piece. Dan gua agak kaget pas Ace mati. Dan ternyata, Luffy sama Ace bukan saudara kandung. Itu gua beneran kaget" bahkan kini ia sedang mengoceh tentang One Piece di depan Chaewon. Yaa, Chaewon sudah menontonnya sampai episode 870, itu pun juga menonton dirumah Jisung, tepatnya di laptopnya. 'Mengapa aku menjadi mengingat si bodoh itu sih!' jujur saja, Chaewon masih tidak percaya kalau Jisung seperti itu kepadanya, mereka berdua sudah terlalu banyak melewatkan waktu bersama, susah senang bersama. Namun kini... Manusia garing itu sudah tidak ada untuk menghiburnya. Meskipun leluconnya yang terdengar garing dan tidak pantas untuk di tertawakan, namun dengan itu saja, Chaewon sudah sangat terhibur. Bahkan dengan kepedeannya yang sangat menjijikan saja, Chaewon sangat terhibur. Kini ia sedikit down, apa pun yang terjadi, ia harus bersabar, terkadang emosinya meluap-luap begitu saja, karena itu rasa sabarnya harus tetap bertahan dihatinya.
"Woi" lamunannya terhenti akibat suara Felix.
"Kenapa?" tanya Chaewon.
"Arah tujuan bus ini-" potong Felix.
"Iya?" Chaewon sedikit penasaran dengan arah tujuan bus ini sedari tadi.
"Arah tujuannya ke Seoul Children's Park" -Felix. Chaewon memelotot kan matanya dan..
"APA?!"
-Next-
Ps: maaf banget kalo misalnya kependekan. Karena takutnya gak up tepat waktu makanya up seadanya dulu. Mianhae... Gomen..
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am you 『Chaelix』✔✔
Romance[ COMPLETED ] Terpaan angin ini sungguh menyejukkan... Jadi begini rasanya berdiri di ujung atap gedung lantai 4? Apakah saat menghadapi kematian senikmat ini rasanya? Diterpa angin musim dingin... Menikmati pemandangan dari beberapa pelosok daerah...