'Felix! Jangan pergi! Tolong jangan! Jangan tinggalkan aku sendirian!'
'....'
'Felix! Jangan pergi!!'
'....'
'YONGBOK!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
Perlahan Chaewon membuka kelopak matanya. Cahaya lampu serasa menusuk kedua matanya. Secara perlahan-lahan Chaewon pun berhasil membuka lebar matanya. Apakah aku barusan bermimpi? Aku bermimpi meneriaki nama Felix, namun yang kulihat hanya seorang anak laki-laki yang membelakangiku dan berjalan menjauh. Aku ingin meraihnya namun aku seperti ditahan oleh sesuatu. Sampai-sampai aku memanggil nama koreanya Felix batin Chaewon yang merasa ia mimpi aneh.
Ia mulai melihat keadaan sekelilingnya. Dan ia pun menyadari kalau ia sedang di UKS. Yang lebih mengejutkannya lagi orang yang menunggunya adalah...
"Udah bangun lu?" seseorang yang menunggu Chaewon.
"Yena?! Kok lu-"
"Felix minta gua nungguin lu sekaligus ngejelasin sesuatu" potong Yena. Chaewon perlahan duduk, meskipun kepalnya masih sangat terasa sakit.
"Dimana Felix? Gua mau ketemu sama dia" tanya Chaewon.
"Sekarang dia dikelas, lagi belajar. Lagian udah mau bel pulang. Nanti aja kali." jawab Yena. Chaewon tampak sangat khawatir dengan keadaan Felix nanti, berharap ia tidak jadi beban bagi Felix.
"Gua akan jelasin beberapa hal biar lo ngerti" ucap Yena sedangkan Chaewon meringkuk di atas kasurnya.
"Pas SMP lu pernah dibully sama Chan kan?" tanya Yena.
"I-iya" jawab Chaewon yang masih agak setengah sadar.
"Sebelum lu numpahin jus ke jaketnya, dia itu udah benci sama lo. Diantara kita bertiga, gua, Jisung dan Chan, dia yang paling benci dan dendam sama lo" jelas Yena yang membuat Chaewon agak meringkuk.
"Bisa lo jelasin semuanya?" ucap Chaewon terlihat murung.
"Gua akan ceritain semuanya... "
『 Flashback 』
-On-Kembali dimasa-masa kecil, dimana mereka semua masih anak-anak.
"Appa!!" seorang anak laki-laki sekitar berumur 6 tahun sedang berlarian ditaman rumahnya dengan seragam sekolah dan tas yang masih melekat ditubuhnya yang menampakan wajah berseri-seri.
"Ohhh Chris! Kau sudah pulang sekolah." ucap ayah Chan yang sedang membereskan perkakas kebunnya.
"Waktunya makan siang!" panggil seorang wanita dari dalam rumah, yang bukan lain adalah ibunya Chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am you 『Chaelix』✔✔
Romance[ COMPLETED ] Terpaan angin ini sungguh menyejukkan... Jadi begini rasanya berdiri di ujung atap gedung lantai 4? Apakah saat menghadapi kematian senikmat ini rasanya? Diterpa angin musim dingin... Menikmati pemandangan dari beberapa pelosok daerah...