Chap 40

1.5K 222 211
                                    

Chaewon berjalan lunglai menuju rumahnya. Ia masih saja ingat dengan permintaan atasannya tadi...

.

.

.

.

.

.

『 Flashback 』
-On-

"Menjauhi Felix?" Tanya Chaewon untuk memastikan telinganya tidak salah dengar.

"Iya" jawab seorang lelaki paruh baya itu yang bukan lain adalah bos tempat kerja Chaewon sekaligus ayah angkat Felix.

"M-mengapa saya harus menjuhinya? Apakah anda merasa saya telah mengganggu kehidupan Felix?" tanya Chaewon yang merasa agak takut. Bukankah sebelumnya ia selalu mencoba menjodohkannya dengan Felix? Mengapa sekarang ia bilang kalau Chaewon harus menjauhi Felix?

"Bukan seperti itu nak. Kamu sama sekali tidak mengganggunya. Sama sekali tidak." nadanya mulai lembut penuh dengan kasih sayang.

"Lalu? Mengapa saya harus menjauhinya?" tanya Chaewon kembali yang masih tak percaya.

"Begini... Saya akan jelaskan semuanya ke kamu..." jedanya sambil menarik nafas dalam-dalam.

"Dokter kemarin bilang ke saya saat operasi berlangsung. Mereka bilang Felix memang akan segera sadar namun..." jedanya untuk mengambil nafas.

"Ia akan lumpuh dan..." jeda Tuan Lee.

"...Ia akan meninggal..." ucapa Tuang Lee cukup menohok hati Chaewon.

"Lumpuh? Meninggal?" tanya Chaewon yang mencoba menahan air matanya yang hendak akan keluar.

"Iya... Memang sekarang ia baik-baik saja, namun tak lama kemudian... Seluruh anggota tubuhnya tidak akan berfungsi lagi sebab tabrakan yang hampir merusak seluruh saraf tubuhnya. Jika tidak segera dibawa ke dokter yang ahli, Felix tidak akan pernah bisa menggunakan kakinya mau pun tangannya dan secara perlahan... Seluruh saraf ditubuhnya akan mati dan... Jantungnya akan berhenti berdetak" jelas kembali Tuan Lee. Sekali lagi kata-kata itu menusuk hati Chaewon.

"Dokter bilang, belum ada alat khusus untuk menyembuhkannya, tapi ia bilang kalau di Australia sudah ada alatnya. Rencananya saya akan membawanya ke rumah sakit yang ada di Australia. Disana saya punya kenalan seorang dokter yang sangat handal soal saraf." ucap Tuan Lee. Chaewon hampir saja menangis didepan bosnya sendiri, tapi ia harus tahan air mata ini agar tidak  keluar begitu saja dan membuatnya malu.

"Jika Felix sembuh... Apakah ia akan kembali ke Korea lagi?" tanya Chaewon dengan suara getarnya.

"Untuk itu... Mungkin kami tidak akan kembali lagi ke Korea." langsung saja Chaewon merasa kalau paru-parunya dipenuhi oleh pecahan beling. Sesak dan sakit rasanya...

"K-kenapa?" tanya Chaewon bingung mengapa Felix tidak akan dibawa ke Korea lagi.

"Setelah ia sembuh, saya ingin dia melanjutkan perusahaan saya yang sudah saya bangun sejak lama di Australia sana, tentunya sambil belajar juga. Itulah tujuan saya mengasuh anak secerdas dia, agar bisnis yang saya bangun dari awal tidak jatuh kepada orang yang salah. Ia punya potensi tinggi saat saya pertama kali melihatnya di panti asuhan waktu itu. Itulah mengapa saya tidak peduli siapa orang tuanya sebelumnya. Saya perhatikan dia anak yang sangat baik dan juga penyayang. Sebab itu saya dan istri saya sangat menyayanginya" ucap Tuan Lee sambil mengukir senyuman di bibirnya.

I'am you 『Chaelix』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang