Chap 36

1.4K 211 117
                                    

Terpaan angin ini sungguh menyejukkan... Jadi begini rasanya berdiri di ujung atap gedung lantai 4? Apakah saat menghadapi kematian senikmat ini rasanya? Diterpa angin musim dingin... Menikmati pemandangan dari beberapa pelosok daerah... Perlahan mataku terbenam... Membayangkan betapa membahagiakannya saat nanti aku mati dan tidak ada lagi rasa sakit yang selalu menghantuiku... Tidak ada namanya rasa kesepian sebab aku akan bertemu dengan orang tuaku nanti... Tidak ada beban lagi dipundakku ini... Rasa sakit untuk terakhir kalinya saat nanti aku jatuh dari sini... Rasa sakit luar biasa yang akan dibalas dengan rasa kedamaian... Seharusnya dari dulu aku melakukannya... Untuk apa aku hidup dan pada akhirnya akan mati juga? Mungkin ini saatnya... Saat-saat yang kutunggu... Saat dimana aku akan merasa kehilangan semua rasa sakit yang sudah kualami selama 19 tahun ini... Aku akan pergi... Pergi meninggalkannya demi menghilangkan rasa sakit ini...

Felix...

Maaf...

Ku harap kau menemukan orang yang lebih baik dari diriku...

-Kim Chaewon-

.

.

.

.

.

"Chaewon!" suara yang dalam itu membangunkan Chaewon dari lamunannya. Suara yang selalu datang tepat pada waktunya...

"Apa?" Chaewon langsung menoleh ke sumber suara tersebut dengan wajah yang agak jengkel.

"Ngapain disana? Mau mati?" tanya Felix dengan sikapnya yang santai, namun tak bisa disembunyikan kalau ia sangat khawatir.

"Bukan urusan lu, Felix" jawab Chaewon ketus. Mengapa ia datang disaat yang tidak tepat batin Chaewon yang sekarang beralih memandang awan-awan sore dan langit biru yang mulai beralih menjadi langit senja. Chaewon tak mempedulikan Felix yang sedang menatapnya dari kejauhan. Difilm-film atau pun novel-novel, jika dalam keadaan seperti ini pasti mereka akan saling berteriak satu sama lain seperti, "lu jangan ngehalangin gua! Gua udah cape sama hidup ini!" "bukan gitu caranya! Bunuh diri itu bukan solusi untuk menyelesaikan masalah" atau semacamnya. Tapi disini sangat tenang, Felix tidak bilang ia ingin mencegah Chaewon dan Chaewon juga tidak bilang kalau Felix jangan mencoba menghalanginya. Mereka berdua diam... Diam penuh kekosongan... Hanya tatapan yang hanya bisa mereka mainkan... Bahkan membuka mulut saja rasanya tak sanggup... Felix menatap Chaewon tajam, sedangkan Chaewon masih menatap kedepan dan menatap ke bawah tempatnya dimana ia akan jatuh. Ini aneh... Chaewon merasa ia tidak takut sama sekali...

I'am you 『Chaelix』✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang