Tatapan bingung dan pemandangan yang aneh di depan gerbang sekolah, tepatnya mereka semua bingung mengapa seorang korban bully bisa digandeng tangannya dengan seorang laki-laki yang baru saja populer di kalangan wanita.
'Itu kan Kak Felix, ternyata dia emang ganteng yaa' bisik adik kelas yang berada agak jauh disamping Chaewon.
'Iya ihh ganteng banget... Tapi kok dia sama Kak Chaewon? Aku denger dia pacarnya Kak Minju, makanya pas mau ngedeketin Kak Felix agak gak enak. Kak Minju kan cantik banget, jadi merasa minder.' Chaewon yang mendengarnya sontak terkejut, matanya terbelalak saat mendengar percakapan adik kelas yang ia dengar.
'iya, mana mungkin cewek yang mukanya pas-pasan bisa sama Kak Felix. Tapi kalo dilihat-lihat, Kak Chaewon sama Kak Felix itu mirip banget yaa, mereka kembar ya?'
'Iya kali'
Matanya menatap Felix, genggaman Felix langsung ia lepas begitu saja. Felix tidak merespon apa-apa saat genggamannya dilepas oleh Chaewon, ia mungkin agak terkejut. Tatapannya langsung murung seketika saat tadi menatap Felix. Pantas saja Felix menjauhiku, ia sudah pacaran ternyata... Batin Chaewon yang kecewa. Padahal baru saja ia merasakan kembalinya Felix setelah sebulan yang lalu. Tapi Chaewon berpikir tidak enak berjalan berdua bersama Felix meskipun hanya sebagai 'teman' tapi tetap saja Felix sudah memiliki pacar, tepatnya sudah dimiliki orang lain.
Lampu hijau sudah menyala, pertanda para pejalan kaki diperbolehkan untuk menyebrang (lampu hijau di Korea Selatan menandakan untuk menyebrangi jalan). Felix dan Chaewon menyebrangi jalan untuk sampai ke halte bus yan mereka tuju.
Saat di halte bus pun mereka sama sekali tidak bercakap-cakap. Sifat hangat Felix yang tadi, kembali menjadi dingin dan kaku.
"Chaewon" panggil Felix dengan suara bassnya.
"Hm?" Chaewon refleks langsung melihat wajah Felix yang masih menatap lurus kedepan.
"Mianhae..." ucap Felix tiba-tiba yang direspon Chaewon dengan tatapan bingung.
"Untuk?" tanya Chaewon dengan rasa bingungnya.
"Untuk segalanya..." jawaban Felix semakin membuat Chaewon bingung, sekaligus merasa bersalah. Orang yang mengatakan untuk tidak terlalu ikut campur dan memarahinya saat itu adalah Chaewon. Sebab itu Chaewon merasa sangat bersalah.
"Seharusnya gua yang minta maaf" ucapan Chaewon membuat Felix langsung memandang dirinya.
"Maaf waktu itu gua ngomong gak jelas dan mungkin bikin lu sakit hati. Waktu itu gua agak frustasi jadi- " ucapan Chaewon terhenti ketika ada sebuah jari telunjuk yang ditempelkan di bibirnya.
"Gua tau kok" jawab Felix yang jari telunjuk ia turunkan sebab Chaewon sudah berhenti berbicara. Chaewon kembali tersipu saat Felix mengatakan itu dengan nada dinginnya. Felix langsung menghadap kedepan lagi untuk menunggu sebuah bus.
Bus pun datang, Chaewon dan Felix pun masuk kedalam bus tersebut. Mereka seperti biasa duduk di belakang dekat jendela. Saat keadaan hening mulai menyelimuti susana di bus ini, Chaewon pun angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am you 『Chaelix』✔✔
Romance[ COMPLETED ] Terpaan angin ini sungguh menyejukkan... Jadi begini rasanya berdiri di ujung atap gedung lantai 4? Apakah saat menghadapi kematian senikmat ini rasanya? Diterpa angin musim dingin... Menikmati pemandangan dari beberapa pelosok daerah...