Prolog

3.3K 268 18
                                    

Saat aku sadar, aku sudah berada di tempat ini. Ruangan serba putih yang seperti tak berujung.

Aku berusaha bangun dari posisi tidurku dan seketika aku merasakan sakit yang luar biasa dikepalaku.

"Di mana ini? Tempat ini bukanlah ruang kelasku."

Sambil memegangi kepalaku dengan tangan kananku, aku berusaha mengingat apa yang baru saja terjadi padaku.

"Ah, yang benar saja. Hal terakhir yang kuingat adalah para teroris itu mensabotase sekolahku dan meledakkan bom di lorong depan pintu kelasku. Aku pasti sudah mati sekarang."

Setelah aku mengatakan hal itu, tiba-tiba aku mendengar suara seseorang dibelakangku dan secara refleks aku menengok kebelakang.

Seorang wanita cantik dengan gaun putih serta rambut hitam yang cantik berdiri dibelakangku.

"Selamat datang, Ravael Noah." Ucapnya dengan suara yang sangat lembut. "Apa kau tau alasan mengapa kau ada disini?"

"Ya, aku sudah mati, aku tau itu. Dan satu lagi, siapa kau?"

"Maaf soal itu. Aku adalah seorang dewi yang bernama Eren, dan aku disini untuk memberikan kesempatan kedua padamu."

"Kesempatan kedua? Apa maksudmu?"

"Aku akan menghidupkanmu lagi. Sebagai gantinya kau tidak akan dihidupkan di dunia asalmu, melainkan di dunia lain yang berada dibawah pengawasanku."

Untuk sejenak aku diam untuk mencerna informasi yang baru saja kuterima.

"Dunia seperti apakah itu?" Tanyaku pada dewi Eren.

"Itu adalah dunia dimana sihir, skill dan kemampuan menggunakan senjata sangat berperan penting. Disana juga ada makhluk setengah manusia dan selain manusia hidup."

"Dengan kata lain dunia fantasi kah?"

"Ya, dan satu lagi. Kau tidak akan terlahir sebagai bayi, melainkan langsung menjadi seseorang berumur 17 tahun seperti dirimu sekarang. Dan juga kau bisa membawa ingatanmu saat masih hidup di bumi."

Tunggu! 'seperti dirimu sekarang'? Apa maksudnya? Aku merasa ada hal yang mengganjal di dalam kata-kata itu.

"Nah, sekarang aku akan memberikan berkah padamu." Dewi itu mengulurkan tangannya dan menyentuh bagian atas kepalaku. Tubuhku bercahaya saat itu.

Dewi menarik tangannya saat cahaya tadi telah masuk ke dalam tubuhku dan aku merasa sangat lelah sehingga aku jatuh dan mulai menutup mataku.

Ditengah rasa kantuk yang luar biasa ini, aku sempat mendengar dewi itu mengatakan sesuatu.

"Semoga kau menemukan apa yang selama ini kau cari, adik kesayanganku." Ucapnya sambil tersenyum lembut padaku.

Isekai no kuroi tenshi ni naruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang