02

3.2K 274 14
                                    

"Kumohon jangan sekarang, aku belum siap," Jennie memberikan tatapan memelas nya pada Taehyung.

Taehyung mendecih dan tersenyum kecut pada wanita di bawahnya.
"Ngomong-ngomong tadi mau mengubahku jadi baby girl, sekarang aku akan membuatmu my baby girl dan aku sugar daddy nya, ok?"

Jennie menggeleng. Sekarang ia tau kenapa catokan rambut miliknya selalu rusak oleh Taehyung. Dan sekarang ia tau, ia tidak akan bermain-main lagi dengan Taehyung khususnya jika ia mempermainkannya dengan catokan rambut.

"Mari kita mulai," ucap Taehyung tepat ditelinga Jennie bahkan Jennie bisa merasakan deru nafas sang lelaki.

"Sekarang jalani hukumanmu dengan baik my baby girl," bisik Taehyung tepat di atas bibir Jennie sebelum meraup benda kenyal itu dengan rakus, menikmatinya layaknya hidangan yang begitu sayang untuk dilewatkan.

Ciuman itu awalan yang bagus. Taehyung menampilkan seringaian kecil di sela-sela kegiatannya. Bahkan sekarang Jennie tak malu-malu membalas  ciuman itu.

"Eughhh," lenguhan itu terdengar nyaring di kamar mereka. Bahkan sekarang mereka tidak sadar kalau dari tadi pintu kamarnya tidak ditutup.

"Hhhhh," Taehyung melepaskan ciumannya. Hal ini membuat benang-benang saliva mereka menjadi jembatan diantara keduanya.

Tap
Tap
Tap
Jennie segera mendorong Taehyung menjauh. Segera mungkin ia mengatur pakaiannya dan merapikan tampilannya sekarang.

"Kenapa?"

"Cha? Sudah bangun?" Taehyung menghela nafasnya kasar. Anak sulungnya itu semakin mendekati orang tuanya dengan tangan yang mengucek matanya lucu.

"Kenapa bangunnya sekarang?" gerutu Taehyung namun masih bisa didengar oleh Jennie.

"Kenapa memangnya? Tidak boleh?" Taehyung menyiutkan nyalinya saat mendengar omongan Jennie barusan.

"Cha udah sini tiduran dulu."

Jennie menggendong anaknya supaya berbaring di ranjangnya.
"Kenapa tidak jadi ke kantor, katanya ada yang belum selesai?"

Taehyung memanyunkan bibirnya.

"Kenapa?"

"Karena di sana membosankan, aku bingung tak ada yang cocok buat diajak bicara."

Jennie menghela nafasnya pelan. "Aishh dasar anak pemalas, sana ke kantor."

Alih-alih menjawab Taehyung malah mendaratkan pantatnya di kasurnya. Menatap kedua orang yang disayanginya sedang saling memeluk.

"Di sana tuh sepi"

"Sepi kenapa?"

"Karena kalian tidak  ada di sana."

Pukk

Jennie memukul Taehyung dengan bantal disampingnya. Taehyung tertawa nyaring bahkan sampai ia tidak tau kalau ada orang yang tengah masuk ke  dalam rumahnya.

"Ekhmm"

Semua orang reflek menengok kearah sumber suara.

"Apa eomma mengganggu?"

Wanita berkeriput itu tersenyum.
"Eomma?" Jennie beranjak menghampiri ibu mertuanya itu.

"Uwaa eomma Jennie merindukanmu," wanita yang diyakini sebagai nyonya Kim itu terkekeh.

"Taehyung tidak rindu nih?" Taehyung terkekeh dan memeluk sang ibu.

"Eoh dimana cucu kesayanganku sekarang?"

Jennie menengok kearah anaknya yang kembali tertidur pulas. "Ah Aecha tidur lagi, padahal tadi sudah bangun."

"Ah eomma sebaiknya duduk, kasihan pasti eomma capek kan?" Jennie tersenyum ramah dan menuntun ibu mertuanya untuk duduk di sofa kamarnya.

[2] She is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang