16

1.1K 122 8
                                    

Wanita itu ternganga. Sedikit terkejut mendengar penuturan makhluk itu.  Apalagi setelah melihat sedikit wajahnya yang pucat dengan bibir semerah darah. Dapat ia rasakan aura berbeda dari sosok itu.

Namun yang namanya Jisoo tetaplah Jisoo si wanita yang rasa keingintahuannya melebihi dari manusia lainnya. Wanita itu justru terkekeh dan melayangkan sebuah pertanyaan konyol.

"Ya Tuhan... baru kali ini aku melihat vampir yang mengaku jadi iblis."

Sosok yang mengaku iblis itu menampilkan senyum miringnya.

"Rupanya manusia bodoh ini ternyata tidak pernah lulus sekolah, ya? Bagaimana bisa dia masih hidup di zaman modern seperti sekarang?"

Jisoo mendecak sebal setelah mendengar ejekan dari makhluk yang tak diketahui  spesiesnya itu.

"Yakkk jaga omonganmu itu tuan iblis."

"Ikuti aku, kau akan mendapatkan yang kau inginkan. Dengan syarat kau menyetujui dan tidak melanggar kontrak yang dibuat olehku."

Jisoo mendengus dan merotasikan bola matanya malas. "Kontrak...kontrak ...memangnya aku melamar pekerjaan apa?" sahut Jisoo sinis.

"DIAMLAH. Aku tahu masalahmu. Dan aku tahu kehidupan masa lalumu. Kau memiliki seorang anak kecil kan?"

Wanita itu menelan ludahnya kasar. Bibirnya terkunci rapat tak ingin menjawab pertanyaan dari sosok hitam itu.

"Ya aku menginginkannya, ikuti dan setujui kontrak denganku."

Diam, wanita itu tak habis pikir untuk melakukan apa selanjutnya ditambah dirinya pusing akibat terlalu banyak minum alkohol tadi. Matanya yang sayu terbuka sedikit untuk menatap sosok tersebut. Kepalanya mengangguk pelan menyetujui omongan sang iblis.

"Kontrak pertama, kau harus bergabung dengan  Center World Agency. Mengikuti semua perintah yang diberikan muridku, Sashi. Kedua, ikuti semua keinginan yang aku minta, dengan begitu kita berinteraksi secara mutualisme. Sama-sama diuntungkan. Ketiga, rahasiakan semua ini dari siapapun. Cukup simpel bukan? Kau mau?"

"Center World Agency?" tanya Jisoo dengan wajah polosnya.

"Ya, CWA perkumpulan para penjahat ah salah aku tidak yakin disebut pejahat karena disini tugasnya hanyalah mencari mangsa dan kekuasaan. Untuk lebih lanjut kau tanyakan pada pria berkacamata tadi."

"Baiklah aku terima," ucap sang wanita dengan mantap. Sosok tersebut menyeringai lebar. Kemudian semakin mendekat ke arah Jisoo.

"Mau apa kau?"

Tak dijawab, itulah yang membuat Jisoo mendecih kesal. Takut, itu yang iya rasakan. Sosok iblis itu semakin mendekat, berbeda dengan tadi suhu udara disini semakin panas.

Wanita itu memejamkan matanya, enggan menatap wajah iblis dengan jarak begitu dekat seperti ini.

Cupp

Sosok iblis itu mengecup punggung tangan milik Jisoo. "Ini untukmu," ucapnya sambil memberikan gelang dengan simbol pentagram.

Setelahnya sosok itu berjalan menjauh dan mengarah pada kegelapan hingga  beberapa detik setelahnya Jisoo tak bisa menangkap siluetnya, karena dia telah termakan cahaya.

[2] She is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang