Seperti tahun-tahun sebelumnya, tepatnya di musim gugur keluarga kecil itu akan ribut hanya karena memutuskan tempat liburan. Kendati hubungan diantara Taehyung dan Jennie sedang renggang itu tak akan membuat hari bersejarah itu terlewat begitu saja. Mereka tak ingin mengecewakan Aecha hanya karena masalah rumah tangga yang tak berujung selesai.
Iya, besok adalah hari ulang tahun si kecil. Dan bocah gembul itu menginginkan sebuah hadiah dari orang tuanya. Sebenarnya tak muluk-muluk, ia hanya menginginkan hari esok diisi dan diwarnai bersama kedua orang tuanya. Ia tak juga menginginkan sebuah kue, karena ia pikir kue tart atau kue lainnya sama saja. Tak ada yang membedakan karena setiap hari ia menghabiskan sedikitnya dua potong kue dalam sehari.
Dan bertepatan di hari esok juga ujian masuk perguruan tinggi dilaksanakan. Laki-laki bergigi kelinci itu kini disibukkan dengan tumpukan buku dan lembaran kertas berisi soal-soal yang sudah menunggu untuk diselesaikan. Sebenarnya jika ia tak memberitahu Taehyung perihal surat pemberitahuan pelaksanaan ujian tersebut mungkin ia tak akan dipusingkan dengan tumpukan buku-buku itu. Salahkan saja dirinya yang terlalu polos. Ah baiklah, sejauh apapun Jungkook bergabung dengan kriminal ia tetaplah sosok adik kecil di mata Taehyung.
Terbukti, pria Kim itu sengaja membelikan berbagai macam buku latihan ujian hanya untuk Jungkook. Ia juga tak sungkan untuk mendatangkan guru privat hanya untuk Jungkook. Karena menurutnya ia harus bertanggung jawab atas Jungkook yang telah dititipkan orang tuanya. Ia berkewajiban mengarahkan adikknya pada jalan kesuksesan. Namun, siapa sangka jika dibalik wajah polos adiknya itu tersembunyi sebuah kejahatan yang tak pernah ia duga. Entah bagaimana jadinya jika Taehyung dan keluarganya mengetahui Jungkook dibalik layar.
"Jadi, besok mau kemana?" tanya Taehyung langsung saja menghujani Jennie pertanyaan.
"Terserah Aecha, aku hanya mengikutinya," balas sang wanita sembari mendudukkan dirinya di sofa seberang Taehyung.
Keinginan Taehyung yang mencoba memperbaiki agaknya belum sepenuhnya berjalan, ia masih susah untuk mengekspresikan apa yang hatinya katakan. Kendati demikian ia bersyukur karena sikapnya yang meminta Aecha agar mengatakan Jennie ke rumahnya. Ah entahlah jalan pikir pria Kim itu benar-benar sulit untuk ditebak.
Taehyung menghela nafasnya berat, "Masalahnya, Aecha hanya ingin menghabiskan waktu bersama kita. Dia tidak mengatakan ingin pergi kemana."
Desisan kecil yang keluar dari Taehyung seketika sirna, ketika derap kaki itu mulai menyapa ruangan menonton. Dengan cepat ia melambaikan tangan pada Jennie agar segera mendekat ke arahnya. Sedangkan Jennie sendiri dibuat bingung akan perubahan sikap Taehyung yang tak terdeteksi.
"Duduklah di sampingku, agar Aecha tidak curiga," agaknya itu yang dapat Jennie terima dari pergerakan mulut Taehyung yang tak bersuara.
Oh, jadi hanya karena ada Aecha dia akan berakting lagi? Jennie mendecak kesal, kendati di dalam hatinya bergejolak rasa nyeri ia tetap saja melangkah menuju samping Taehyung yang masih kosong. Dan siapa sangka jika tiba-tiba saja pundaknya dirangkul oleh pria Kim itu.
"Bersikap biasa saja mengerti?" bisiknya yang segera mendapat tatapan sinis dari sang wanita.
"Mom, Dad?" panggil Aecha tergopoh bergabung dengan kedua orangtuanya. Ditangan si kecil sudah ada buku gambaran dan pewarna, ia tampak kesusahan membawa peralatan menggambarnya.
"Jalannya hati-hati sayang, takutnya nanti ja--"
Dan bisa ditebak lagi dentuman krayaon yang berjatuhan membuat Jennie dan Taehyung segera beranjak dari tempatnya. Bocah itu tak terjatuh melainkan peralatan gambarnya yang menyentuh lantai.
"Syukurlah Aecha tidak apa-apa," selepas itu Jennie segera membopong si kecil agar duduk dipangkuannya. Namun baru Jennie mendaratkan bokongnya di sofa, gadis kecil itu beringsut menuju karpet bulu setelah sebelumnya mengambil alih peralatan menggambarnya di meja.
![](https://img.wattpad.com/cover/184194926-288-k59411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] She is Mine
Fanfiction(END) "Dalam keadaan apapun itu jangan biarkan hatimu kosong dan putus asa, karena hanya hati yang kosong lah bisa mendatangkan iblis dengan segala godaannya yang akan menjerumuskan mu dalam kegelapan." Jennie Kim, seorang model fashion yang sedang...