17

880 100 3
                                    

"Sebanyak apapun cobaan yang diberikan,  tidak akan terasa berat jika kita memikulnya bersama."

Sang dokter menatap redup, ia tahu bagaimana perasaan pria dihadapannya.
Taehyung yang merasa diacuhkan pun memukul pelan meja dihadapannya. Hal itu membuat dokter dihadapannya tersentak kaget.

"Eohh kenapa kau seperti itu tuan?"

Taehyung mendecih pelan dan kembali terduduk. Tangannya menampilkan kertas tadi tepat dihadapan sang dokter.

"Tolong palsukan hasilnya dok!" kali ini Taehyung sedikit menurunkan nada bicaranya, kendati di dalam hatinya ia tenagh menahan kesal.

Dokter itu menggeleng pelan. "Itu tidak bisa, aku ini dokter baik-baik."

Taehyung menghela nafasnya berat, dirinya putus asa setelah menerima jawaban sang dokter. Pria itu terdiam sejenak, dan kembali membaca tulisan di kertas itu. Barangkali ada yang salah ataupun keliru dalam membacanya tadi.

"Tapi dok...bisakah kau menuruti keinginanku kali ini dok," ucap Taehyung memelas.

Tatapan dokter meredup tak seperti tadi sedikit tak nyaman dengan kehadiran Taehyung. "Tolong kerja samanya tuan Kim, mana mungkin seorang dokter mengubah pernyataan hasil pemeriksaan pasiennya. Itu salah tuan."

Taehyung mengangguk cepat, "Aku juga tau itu dok. Coba bayangkan jika anda berada diposisi saya sekarang ini? Tak terima juga kan? Apalagi setelah membaca kertas ini yang berisi hal sepeti ini."

Sang dokter terpaku, mematung dengan pikirannya yang masih mencerna baik-baik omongan pria dihadapannya. "Aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang ini tuan. Sedih itu tentu. Tapi-"

Taehyung mengangkat kepalanya, menatap serius sang dokter yang menggantungkan kalimatnya.

"Aku terpaksa melakukan ini. Mengganti pernyataan hasilnya."

Taehyung membuka matanya lebar, mulutnya ternganga dan ia menutupi dengan telapak tangannya. "Jadi dokter menuruti permintaanku?" tanya Taehyung sekali lagi dan dokter itu mengangguk.

Sebuah senyuman sumringah ia tampilkan diwajahnya sekarang. "Tapi..."

Seketika senyuman itu luntur setelah mendengar sepatah kata yang dokter itu katakan lagi.
"Tapi kau harus merahasiakan ini jangan sampai kejadian ini tersebar."

Taehyung mengangguk paham. "Tentu. Aku akan merahasiakan ini."

Kemudian dokter itu mengganti kertas tadi dengan coretan tulisan yang mengatakan lain dari sebelumnya. Yang tadinya menerangkan tentang kondisi pasien yang didiagnosis terkena infeksi peradangan panggul.

Yang berarti penyakit ini dapat menyebabkan peningkatan resiko kehamilan ektopik dan mengurangi kesuburan perempuan dimasa depan. Dan kondisi ini dapat mengancam nyawa. Namun, sekarang dokter telah mengganti pernyataannya.

"Dok terimakasih atas kerjasamanya," ucap Taehyung sambil membungkukkan badannya berulangkali. Kemudian ia mengambil kertas pernyataan yang telah diganti, dan kertas yang lama ia simpan memasukannya ke dalam saku celananya.

Flashback end

Yoongi mengangguk pelan setelah mendengar penjelasan Taehyung. Seuikr senyuman tipis ditampilkannya. Tangannya terulur mengelus pundak pria itu.

"Jadi boleh kulihat kertas itu?" Taehyung menoleh dan menatap intens pria di sampingnya. Kemudian ia merogoh sakunya dan mengeluarkan kedua kertasnya.

Yoongi merebut kedua kertas itu dan kemudian membacanya cepat. Tatapannya berubah ketika menatap Taehyung.

"Pantas saja kau lesu seperti itu," ujarnya.

[2] She is Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang